Sikap Pengharapan
1 Petrus 1:3
1 Petrus 1:3
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan
Berkat Sorgawi yang kita terima adalah kita telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan KRISTUS dari antara orang mati. Melalui kebangkitan-NYA, kita dibenarkan dan menjadi anak-anak ALLAH yang mewarisi Kerajaan Sorga. Kebangkitan YESUS merupakan hal yang sangat penting, sebab membuktikan bahwa YESUS KRISTUS adalah ANAK ALLAH. Pengharapan yang kita miliki sebagai anak ALLAH bukan saja pengharapan selama di dunia ini saja. Pengharapan kita adalah pengharapan akan kehidupan di balik kubur, yaitu hidup kekal di Sorga.
Sebagai seorang yang memiliki pengharapan untuk tinggal di "rumah masa depan" yang mulia, kita akan berjuang untuk mempertahankan pengharapan tersebut. Pandangan Paulus tetap tertuju akan pengharapan kehidupan di balik kematian, sehingga dia tidak mempedulikan keadaan dirinya yang mengalami banyak penganiayaan di dalam pelayanan-NYA. Dengan demikian Paulus dapat berkata, "Mati itu untung bagiku, namun aku hidup untuk melayani TUHAN." Kita juga akan dapat berkata seperti Paulus jika kita pikiran kita tetap terfokus untuk menggapai pengharapan yang telah dijanjikan-NYA kepada kita.
Kebangkitan Yesus menyatakan juga kepada kita bahwa Allah menerima pengurbanan-Nya. Hubungan yang putus antara Allah dan manusia akibat dosa dan pelanggaran manusia, kini dipulihkan Allah karena pengurbanan Yesus. Manusia dibebaskan dari hutang dosa; diampuni Allah dan kepadanya dianugerahkan keselamatan (Roma 4:25).
Itulah Petrus yang dipulihkan melalui kebangkitan Kristus. Dari seorang pengecut menjadi saksi yang berani, dari seorang yang hanya memikirkan keselamatan diri sendiri menjadi rasul yang melupakan diri sendiri namun mengutamakan keselamatan orang banyak. Dari seorang yang sering berbicara karena dorongan emosi menjadi pengkotbah yang berbicara atas dorongan dan kuasa Roh Kudus! Dalam merayakan Paskah, yang penting bukan sudah berapa banyak kali kita merayakannya. Namun sudahkah kuasa kebangkitan Kristus memgubah hidup kita.
Melalui tulisan tersebut Petrus ingin setiap orang percaya mengalami kelahiran kembali melalui kebangkitan Kristus, agar terjadi pemulihan dalam hidup kita, khusus dalam hubungan kita dengan Tuhan, sesama orang percaya dan pelayanan serta dunia sekitar.
Berkat Sorgawi yang kita terima adalah kita telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan KRISTUS dari antara orang mati. Melalui kebangkitan-NYA, kita dibenarkan dan menjadi anak-anak ALLAH yang mewarisi Kerajaan Sorga. Kebangkitan YESUS merupakan hal yang sangat penting, sebab membuktikan bahwa YESUS KRISTUS adalah ANAK ALLAH. Pengharapan yang kita miliki sebagai anak ALLAH bukan saja pengharapan selama di dunia ini saja. Pengharapan kita adalah pengharapan akan kehidupan di balik kubur, yaitu hidup kekal di Sorga.
Sebagai seorang yang memiliki pengharapan untuk tinggal di "rumah masa depan" yang mulia, kita akan berjuang untuk mempertahankan pengharapan tersebut. Pandangan Paulus tetap tertuju akan pengharapan kehidupan di balik kematian, sehingga dia tidak mempedulikan keadaan dirinya yang mengalami banyak penganiayaan di dalam pelayanan-NYA. Dengan demikian Paulus dapat berkata, "Mati itu untung bagiku, namun aku hidup untuk melayani TUHAN." Kita juga akan dapat berkata seperti Paulus jika kita pikiran kita tetap terfokus untuk menggapai pengharapan yang telah dijanjikan-NYA kepada kita.
Kebangkitan Yesus menyatakan juga kepada kita bahwa Allah menerima pengurbanan-Nya. Hubungan yang putus antara Allah dan manusia akibat dosa dan pelanggaran manusia, kini dipulihkan Allah karena pengurbanan Yesus. Manusia dibebaskan dari hutang dosa; diampuni Allah dan kepadanya dianugerahkan keselamatan (Roma 4:25).
Itulah Petrus yang dipulihkan melalui kebangkitan Kristus. Dari seorang pengecut menjadi saksi yang berani, dari seorang yang hanya memikirkan keselamatan diri sendiri menjadi rasul yang melupakan diri sendiri namun mengutamakan keselamatan orang banyak. Dari seorang yang sering berbicara karena dorongan emosi menjadi pengkotbah yang berbicara atas dorongan dan kuasa Roh Kudus! Dalam merayakan Paskah, yang penting bukan sudah berapa banyak kali kita merayakannya. Namun sudahkah kuasa kebangkitan Kristus memgubah hidup kita.
Melalui tulisan tersebut Petrus ingin setiap orang percaya mengalami kelahiran kembali melalui kebangkitan Kristus, agar terjadi pemulihan dalam hidup kita, khusus dalam hubungan kita dengan Tuhan, sesama orang percaya dan pelayanan serta dunia sekitar.