Senin, 19 April 2010

Renungan Hari Rabu, 14 April 2010

Saling Mengasihi
1 Yohanes 4 : 7
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Bayangkan betapa gersangnya hidup tanpa cinta. Cinta atau kasih seringkali mampu membuat perubahan. Rasa cinta bisa membuat kita bertahan, membuat kita tetap tegar ditengah kesesakan, membuat kita lebih kuat menghadapi apapun. Seperti yang saya katakan kemarin, kita harus menyadari bahwa cinta atau kasih itu adalah sebuah anugerah yang sangat indah yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Kita ingin Tuhan selalu mengasihi kita, tapi kita sendiri merasa terlalu sibuk untuk mengasihi Tuhan. Dan kita lupa untuk menjadi saluran berkat mengasihi sesama kita.
Tuhan terus mencurahkan kasihNya kepada kita. Itu tidak akan pernah ada habisnya. Karena itu kita tidak perlu takut kehabisan dan hanya mau menyimpannya sendiri. Jika kita menyadari bahwa Allah mengasihi kita, maka tidak bisa tidak kita harus pula mengasihi orang lain. Seperti apa yang dikatakan Yohanes: "Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi." (1 Yohanes 4:11). Dan hanya dengan saling mengasihilah Allah akan tetap berada di dalam kita, dengan kasihNya yang menjadi sempurna pula di dalam diri kita. (ay 12). Kasih merupakan inti dari kekristenan. Betapa ironisnya jika kita mengaku sebagai pengikut Kristus tapi tidak menunjukkan kasih Kristus itu kepada orang lain lewat diri kita.

Mengapa kita harus menyatakan kasih? Sebab kasih merupakan wujud dari Allah sendiri. "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (ay 8). Yohanes pun mengingatkan "Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia." (ay 16). Pergunakanlah hari ini untuk memberikan perhatian khusus, ucapan atau ungkapan kasih kepada orang-orang yang anda kasihi. Tidak saja pasangan anda, tapi juga kepada orang lain. Orang tua, saudara, kakek/nenek dan sebagainya. Jangan berhenti sampai disitu, tapi perluaslah saluran kasih anda untuk menyentuh orang lain. Dalam bentuk perhatian, bantuan, kepedulian atau sekedar senyum tulus, itu semua akan sangat berharga bagi mereka. Ada banyak orang yang haus akan kasih sayang, ada banyak orang yang tidak memperoleh kasih sayang dari orang tuanya, ada banyak keluarga berantakan, orang yang hidupnya susah dan sebagainya. Betapa baiknya jika hari kasih sayang tidak hanya dirayakan bersama orang-orang terdekat saja, tapi mampu pula menyentuh banyak orang secara luas. Seperti itulah Yesus mengharapkan kita. "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34).
Disini tertulis perintah Allah bahwa sebagai orang yang lahir dari Allah dan mengenal Allah marilah kita mengasihi sesama kita karena kasih itu sendiri berasal dari Allah. Pada ayat selanjutnya tersirat penekanan bahwa hendaklah kita saling mengasihi karena orang yang tidak mengasihi adalah orang yang tidak mengenal Allah karena Allah adalah kasih. Sebagai orang yang dikasihi Allah maka kita pun harus saling mengasihi karena walaupun tidak seorang pun di antara kita yang pernah melihat Allah tetapi jika kita saling mengasihi maka Allah tetap di dalam kita dan Kasih-Nya sempurna di dalam kita.


Jamita Evangelium Minggu EXAUDI (Sai tangihon ma soarangku, Ale jahowa- Pslm.27:7)– 12 Mei 2024

Hatuaon ni Halak Partigor     (Kebahagiaan Orang Benar) Psalmen 1 : 1  – 6   1)       Ia turpukta on ima patujolo ni sude psalmen (1...