Minggu, 28 Februari 2010

Renungan Hari Senin, 1 Maret 2010

Mengenal Kebaikan Tuhan
Mazmur 25 : 7
"Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN"
Dalam kehidupan ini yang sering terjadi; sebuah kejahatan bisa mengotori seratus kebaikan yang telah dilakukan orang pada kita. Dan kita lebih mengingat kejelekannya daripada kebaikannya. Begitulah dua sahabat baik bisa menjadi musuh berat pada akhirnya atau saling membunuh hanya karena sebuah kejahatannya yang dilakukan telah menutupi kebaikannya selama ini. Tragis!
Mengapa hari ini kita tidak memulai mengubah cara pandang kita, yaitu hanya mengingat kebaikan-kebaikan orang lain dengan memahatnya di batu karang sehingga sulit untuk hilang, dan menuliskan kejelekan atau kejahatan orang lain diatas air, sehingga begitu saja kita dengan mudah melupakan dan tak berbekas. Hidup memang adalah pilihan, terserah kita untuk memilih. Yang menjadi pertanyaan, mengapa kita tidak memilih yang baik? Sehingga tiada kata pembelaan saat ada yang menegur kita dengan kata-kata, suka-suka saya, itu hak saya mau berbuat apa juga. Apa urusannya dengan kamu. Urus saja dirimu. Akal budi telah ditanamkan dalam diri kita, yang seharusnya bisa kita gunakan sebagaimana mestinya demi kebaikan hidup ini, bukannya diabaikan sehingga ia merana didalam relung hati kita _mungkin untuk selamanya. Sampai menjelang ajal pun kemarahan dan kebencian tak mau pergi juga. Sungguh aku tak boleh menjalani hidup seperti yang demikian. Aku merenungkan hal ini bukan untuk mencapai kesucian, hanya untuk memantaskan diri saja sebagai manusia.
Marilah kita mengikuti Tuhan dengan segenap jiwa, artinya mengarahkan dan mempersembahkan dambaan, kerinduan, cita-cita kita kepada Tuhan, dan sekiranya tidak sesuai dengan kehendak Tuhan siap sedia untuk diluruskan atau dibetulkan. Marilah dengan rendah hati kita mohon kemurahan hati atau rahmat Allah agar memiliki hati yang tulus dan suci dan senantiasa siap sedia mengampuni dan tidak mempermalukan sesama dan saudara-saudari kita di hadapan umum. Marilah kita mohon agar kemuliaan Tuhan dinyatakan pada diri kita yang lemah, rapuh dan berdosa ini, dan biarlah dalam kelemahan dan kerapuhan kita kekuatan Tuhan semakin menjadi nyata. Amen

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...