Kamis, 11 Februari 2010

Renungan Hari Jumat, 12 Pebruari 2010

Tuhan Menetapkan Langkahku
Yeremia 10: 23
"Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya."
Setiap manusia memiliki rencana-rencana di dalam kehidupannya. Manusia dapat menyusun rencana karena dilengkapi ALLAH dengan kemampuan berpikir. Jadi memiliki rencana di dalam kehidupan kita bukanlah merupakan suatu kesalahan atau merupakan hal yang tidak berkenan kepada TUHAN. Justru orang yang tidak memiliki rencana di dalam hidupnya adalah seseorang yang tidak mau berpikir tentang apa yang harus dilakukannya. Tetapi TUHAN yang Maha Kuasa yang menentukan segala sesuatu, termasuk apakah rencana kita itu dapat terlaksana atau tidak. Contohnya: pada umumnya wanita memiliki suatu rencana untuk menikah kemudian merencanakan untuk memiliki anak. Tetapi apakah yang direncanakannya itu akan benar-benar terlaksana sesuai dengan rencananya? Ada pasangan suami istri yang merencanakan untuk memiliki anak, tetapi belum tentu dikaruniai anak oleh TUHAN. Mereka berusaha sedemikan rupa hingga mencoba metode bayi tabung agar apa yang direncanakannya berhasil. Walau berusaha dengan cara apapun juga, tetapi TUHANlah yang menentukan segala sesuatunya.
Yeremia dengan tegas mengingatkan kita untuk mengandalkan Tuhan dengan segenap diri kita. Bukan mengandalkan manusia lain, bukan mengandalkan kekuatan sendiri. Dengan mengandalkan sesuatu yang bukan Tuhan, itu artinya kita menduakan Tuhan, dan tidak ada tempat bagi orang yang menomor duakan Tuhan, yang telah menciptakan kita seturut rupaNya dan yang memiliki rencana luar biasa bagi hidup kita.
Tidak main-main, Tuhan mengutuk orang-orang yang seperti ini. "Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk." (Yeremia 5-6). Sebaliknya, Tuhan memberkati orang-orang yang berpengharapan kepadaNya. "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (ay 7-8). Seperti pohon yang tumbuh di tepi air, pohon yang akan terus mendapatkan cukup air, tidak akan pernah kekeringan dan layu, malah akan terus berbuah. Ini janji Tuhan yang luar biasa bagi orang-orang yang terus mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan senantiasa ke dalam keputusanNya. Saya mengalami sendiri apa yang mungkin terjadi ketika mengandalkan Tuhan di atas segalanya. Berbagai mukjizat, perlindungan, kedamaian penuh sukacita, penyertaanNya, sungguh membuat hidup ini bisa terasa jauh lebih indah.
Apakah saat ini ada di antara teman-teman yang sedang dalam bergumul dengan masalah? Apapun itu, andalkanlah Tuhan. Dia sanggup mengangkat anda keluar dari masalah itu. Hubungan kita dengan Tuhan telah dipulihkan oleh penyelamatan Kristus. Datanglah pada Tuhan, hampirilah tahtaNya, dan berserulah. Pada waktunya, Tuhan akan mengangkat anda. "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:16). Tuhan tengah menanti-nanti kedatangan orang-orang yang percaya dan menggantungkan harapannya tanpa putus kepadaNya. Andalkanlah Tuhan, bukan yang lain. Tuhan pasti menjawab dan memberikan jalan keluar terbaik.


Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...