Rabu, 03 Februari 2010

Renungan Hari Kamis, 4 Pebruari 2010

Berani Bersaksi
2 Timotius 1: 7 -8a
"Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia."
Orang yang percaya kepada Tuhan harus punya nyali sebab Tuhan mentransfer kekuatanNya di dalam diri setiap orang percaya. Apalagi mereka yang melayani kebenaran Firman maka Tuhan melimpahinya dengan Roh Kudus tanpa batas (Yoh 3:34). Bila Roh Kudus tanpa batas ada di dalam diri seseorang maka apapun bisa dilakukan. Karena Roh Kudus adalah pribadi Allah sendiri maka manusia memiliki yang penuh Roh Kudus memiliki kemampuan melakukan apa yang Allah lakukan, baik kuasa, karakter dan segala yang terbaik yang Allah lakukan. Manusia yang memiliki sorga cirikhasnya juga akan kelihatan selama ia ada di bumi yakni melakukan apa yang Roh Kudus mau lakukan maka ia akan mengerjakannya dengan baik. Ketika Roh Kudus memimpin seseorang maka yang ada hanya sebuah ketertiban, kasih serta kekuatan yang dialirkan.
Jumlah orang yang mengalami gangguan jiwa semakin meningkat. Saya tertarik dengan survei yang pernah diadakan oleh Universitas John Hopkins pada tahun 1990. Menurut survei tersebut, anak-anak di sekolah dasar, 30 tahun yang lalu ketakutan yang paling besar adalah: 1. binatang; 2. berada di ruang gelap; 3. tempat tinggi; 4. orang asing; 5. suara keras. Tetapi kini yang mereka takutkan adalah: 1. perceraian; 2. perang nuklir; 3. kanker; 4. polusi; 5. menjadi korban kejahatan.
Marilah kita belajar untuk hidup dalam iman dan percaya. Kalau ada ketakutan (apapun alasannya), atasilah dengan kekuatan Allah. Berdoalah dengan sungguh-sungguh supaya Allah melepaskan Anda dari ketakutan Anda. Orang yang percaya kepada Tuhan akan terhindar dari ketakutan. Mazmur 91 berbicara mengenai janji Tuhan kepada mereka yang berlindung kepadanya. Apakah janji ini hanya angan-angan belaka? Tidak! Ini pasti digenapi kepada mereka yang sungguh-sungguh berlindung kepadanya. adang-kadang dalam usaha kita untuk mengikuti tuntunan Roh, sebagian orang berhasil dan sebagian lagi gagal. Harusnya semuanya berhasil mengikuti tuntunan Roh, akan tetapi kenyataannya ada juga yang di tengah jalan gagal dan berhenti mengikuti tuntunan Roh ini sehingga kehilangan rencana Allah yang indah dalam kehidupannya.
Bersaksi itu harus ada logikanya. Anak Tuhan harus mempelajari firman Tuhan dengan baik agar bisa mengerti kabar keselamatan yang harus disampaikan. Berita yang kita sampaikan adalah informasi yang sangat berguna bagi penerima berita, dan lebih hebat lagi, harganya gratis. Tuhan siap memberikan Air Hidup gratis kepada orang yang mau percaya kepada-Nya. Selanjutnya, bersaksi itu ada dasarnya, yaitu firman Tuhan sendiri yang memerintahkan kita untuk menjadi saksi-Nya. “... dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi ...” (Kis. 1:8b). Ditekankan lebih lanjut, bahwa kita harus menjadi pelaku firman bukan hanya pendengar. “...Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja...” (Yak. 1:22a). Dan yang terakhir, kita berani bersaksi karena kita tahu Tuhan akan melindungi anak-Nya yang bersaksi secara berani (bukan nekad) sesuai kehendak Tuhan. Dalam perikop di Kisah Para Rasul 4:1 sampai 5:29, dipaparkan kesaksian para rasul. Dengan urapan Roh Kudus, mereka menjalankan perintah Tuhan untuk bersaksi. Meski dilarang, ditangkap, bahkan dipenjara, Tuhan melindungi dan membebaskan mereka.
Saya berharap di antara saudara yang mendengarkan Firman Tuhan ini, semuanya berhasil untuk terus mengkuti tuntunan roh sehingga hidup saudara penuh denga berkat, damai sejahtera, dan anugerah Allah yang melimpah. Itu sebabnya kita harus bisa mengatasi halangan-halangan yang mencegah kita untuk mengikuti tuntunen Roh. jangan pernah biarkan roh ketakutan bersarang pada kita,ibarat burung,kita tidak bisa melarang burung terbang diatas kepala kita tetapi kita bisa mencegah burung membuat sarang dikepala kita,dan jangan pernah mengandalkan kekuatan kita sendiri,sandarkanlah diri kita kepada Tuhan kita Yesus Kristus.



Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...