Jumat, 26 Februari 2010

Renungan Hari Sabtu, 27 Pebruari 2010

Tahtah Daud Didalam Kristus
Yesaya 9: 6
"Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini."
Dalam Mazmur, Daud berkata bahwa Allah telah membuat janji khusus kepadanya. “TUHAN telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya: "Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.” (Mazmur 132:11) Daud, ketika kerajaannya telah didirikan, dan bangsa Israel damai, ingin membangun sebuah bait, atau tempat pemujaan bagi Allah. Nabi Natan diutus kepada Daud untuk memberitakan kepadanya bahwa meskipun Allah tidak ingin dia membangun sebuah bait, Allah akan membangun keluarga Daud, dan seseorang dari garis keturunannya akan memimpin kerajaan-Nya selamanya. “Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya … Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya" (2 Samuel 7:12-13, 16).
Nabi Yesaya menubuatkan tentang kelahiran dan sebutan panggilan dari TUHAN YESUS. Dan kita dapati nama Melkisedek sama juga dengan nama TUHAN YESUS KRISTUS! Keberadaan (existence) dari Melkisedek itu sama dengan TUHAN (self-existence). Arti nama Melkisedek itu sama dengan ANAK TUHAN yang adalah TUHAN, yaitu TUHAN YESUS sendiri (Raja Damai, Kerajaan Kebenaran). TUHAN berfunksi sebagai TUHAN BAPA, TUHAN ANAK, dan TUHAN ROH; ketiganya yang ESA! Kalau Melkisedek memakai nama dan seluruh attribute dari TUHAN ANAK, sedangkan TUHAN ANAK hanya ada satu (TUNGGAL), Melkisedek tidak mungkin jelmaan lain dari pada TUHAN ANAK, yaitu TUHAN YESUS sendiri! IMAM BESAR yang bernama Melkisedek lenyap, setelah IMAM BESAR, yang bernama YESUS bertugas, sedangkan YAHWEH sudah menetapkan baik Melkisedek dan TUHAN YESUS sebagai IMAM BESAR untuk selama-lamanya. Tetapi, pada kenyataannya, kedudukan IMAM BESAR itu hanya ditempati oleh salah satu dari kedua IMAM ini; tidak pernah berdua bersama-sama.
Mengapa demikian? Karena baik Melkisedek dan TUHAN YESUS oknum-NYA satu. Jadi hanya nama-NYA saja yang diganti; Melkisedek sebelum DIA lahir kedunia (waktu menyongsong Abraham), dan YESUS waktu DIA turun kedunia sebagai DOMBA YAHWEH, dan dipakai terus setelah DIA kembali lagi kesurga! Tuhan sengaja turun untuk melaksanakan janji berkat-Nya kepada Abraham. Makanya kita dapati pola tatap muka dalam tata-cara memberkati (umpamanya antara Ishak dan Yakub [Kejadian 27:26-27]) telah dilaksanakan dalam tatap muka. Pokok-pokok yang ditekankan:
1. “Lambang pemerintahan ada di atas bahunya ... tidak akan berkesudahan”
2. “Di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya”
3. “Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini”
Tidak dapat diragukan, bahwa kerajaan yang mana Yesus datang untuk pimpin adalah kerajaan nyata di dunia. Dia akan menjadi raja, dan pengikutnya akan mendapat bagian dalam pemerintahan. Yesus mengatakan kepada pengikutnya: “Apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” (Matius 19:28) Dalam Alkitab, Allah telah mengemukakan rencana-Nya akan dunia. Abraham dan Daud diberitahu oleh Allah bahwa seseorang yang mana rencana ini akan dipenuhi akan berasal dari garis keturunan mereka.Yesus adalah orang yang dijanjikan tersebut. Dia akan memerintah dunia dengan kebenaran jika Kerajaan Allah didirikan.
Di dunia ini telah banyak orang yang telah capai menanti janji-janji pemimpin politik yang tidak pernah kesampaian. Sebelum pemilihan berjanji memulihkan ekonomi orang miskin dan membela hak kaum minoritas jika ia terpilih, namun setelah ia terpilih semua janji tinggal janji. tidak sering bahkan ia berlaku lebih buruk dari pemimpin politik sebelumnya. Alkitab memperingatkan kita untuk berharap kepada YAHWEH saja, jika kita tidak ingin kecewa. Angkatlah kepala Anda dan berpeganglah kepada Firman YAHWEH, DIA telah berjanji dan DIA akan melakukannya, suatu dunia yg adil dan damai akan segera datang! Janganlah menjadi sakit hati kepada orang yang bertindak tidak adil atas Anda, karena sakit hati hanyalah menyebabkan penyakit bagi diri Anda sendiri, serahkanlah semua kepahitan dan kemarahan Anda kepada YAHWEH, karena DIAlah HAKIM yang adil. IA bukan tidak tahu atau tidak perduli dengan ketidak adilan yang menimpa hidup Anda. Jelas DIA perdulu, waktu-Nya selalu tepat dan tidak pernah terlambat.



Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...