Rabu, 10 Februari 2010

Renungan Hari Kamis, 11 Pebruari 2010

Menempuh Jalan Tuhan
Amsal 4: 26 - 27
"Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan."
Cacat rohani lain yang harus kita perhatikan adalah ‘timpang‘ (jalannya tidak lurus). Banyak orang Kristen yang secara rohani mengalami ketimpangan karena seringnya mengalami jatuh bangun dalam dosa. Banyak faktor penyebab kejatuhan itu, diantaranya: tidak tahan menghadapi masalah hidup, kecewa dan meninggalkan Tuhan; sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh; tidak lagi tekun berdoa kepada Tuhan dan lari mencari pertolongan kepada ‘orang pintar’; rela kompromi dengan dosa demi jabatan atau uang. Mengapa ini bisa terjadi? Itu karena pandangannya tidak diarahkan kepada Yesus sehingga jalan yang ditempuhnya tidak lagi lurus.
Berhati-hatilah pada jalan yang disangka lurus, namun ternyata berujung maut. (14:12). Hal-hal seperti ini harus kita cermati secara serius. Dalam keadaan apapun, bagaimanapun, kita harus mampu untuk terus setia pada Tuhan dalam perjalanan kehidupan kita agar kita mampu beroleh mahkota kehidupan kelak di akhir perjalanan hidup kita di dunia ini. Kehilangan fokus hampir bisa dipastikan pernah kita alami. Di tengah kita sedang mengerjakan sesuatu, kita tergoda untuk mengerjakan atau memikirkan hal yang lain.
Bukan hanya anak sekolahan saja yang pernah mengalaminya saat tengah mendengarkan guru mengajar. Sudah bukan hal yang langka lagi bila ternyata banyak jemaat yang mendengarkan khotbah tanpa terfokus. Ada yang melamun, bermain ponsel, bersms, membaca warta jemaat, mengobrol, sibuk memikirkan tugas lainnya, dsb. Saat berdoa pun seringkali kita sangat sulit memfokuskan diri kepada Tuhan. Saat bekerja di kantor ada juga gangguan yang bisa membuyarkan fokus kerja kita. Saat kita tengah berusaha untuk sungguh-sungguh melakukan kehendak Tuhan, ada saja hal yang bisa membuyarkan fokus kita. Bila kita ingin lebih terfokus, seringkali diperlukan keberanian dan tekad yang teguh untuk berani berkata “tidak” kepada hal-hal yang bisa membuyarkan fokus kita. Seperti saya harus mematikan si Merlin, begitu pula kita perlu berani langsung “mematikan” apa saja yang mulai menghalangi fokus kita. Apa yang menghalangi fokus Anda hari-hari ini?
Alangkah ironisnya jika kita sudah memulai dengan baik, namun di tengah perjalanan kita ternyata menyimpang ke kanan dan kekiri, keluar dari jalur yang menuju sebuah kehidupan kekal penuh kemenangan. Oleh karena itu janganlah putus pengharapan. Tetap arahkan fokus pandangan kita kepada Yesus Kristus dan peganglah janji-janjiNya. Percayalah, Tuhan kita adalah Allah yang selalu setia. Berjalan dalam Tuhan adalah kehidupan yang tidak ada kompromi sama sekali dengan jalan yang biasa digunakan oleh orang yang tidak mengenal Tuhan. Ketika kita berjalan dalam kejujuran, maka Tuhan akan memberkati setiap langkah hidup kita. Apapun, kemana pun, dan dimana pun kita berada, maka keberuntungan akan selalu menyertai kita. Amin.


Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...