Sabtu, 06 Februari 2010

Renungan Hari Sabtu, 6 Pebruari 2010

Diutus Dengan Bekal
Matius 10: 16
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati."
Tuhan mau kita cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Dalam bahasa aslinya “tulus” (), dalam KJV diterjemahkan harmless yang artinya tidak membahayakan kalau secara literal semestinya diterjemahkan innocent artinya tak bersalah. Betul kita tidak ada salah karena bernyanyi tidak mungkin salah, dan berdoa tidak mungkin salah, apalagi membaca Alkitab dan menjelaskan Alkitab, semua yang dilakukan dalam kebaktian bukanlah sesuatu yang salah.
Ular, sebenarnya tidak dikategorikan sebagai hewan yang cerdik. Seringkali justru dikaitkan sebagai binatang yang licik. Bisanya yang mematikan, dan pagutannya yang secepat kilat ketika menyergap mangsa yang tak siap, menunjukkan sikap ke 'licik' an dari ular. Lalu, mengapa Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita harus cerdik seperti ular?
Merpati, adalah sejenis burung yang mampu terbang berkilo-kilometer jauhnya, kembali ke tempat asalnya. Oleh karena itu, merpati dipakai sebagai lambang pt pos, yang mengantarkan surat ke tempat tujuannya, walaupun jaraknya jauh. Lalu, dimana letak ketulusannya? banyak orang menganggap, merpati putih, lambang perdamaian, karena sifatnya yang elok dan bulunya yang melambangkan kesucian. namun, tak sedikit pula merpati yang berbulu abu2, coklat, belang2, bintik2 dll.
Perintah Yesus untuk mengasihi orang lain, sering diartikan menjadi perintah untuk rela berbuat dan memberi kepada orang lain tanpa prasyarat apapun. akibatnya menjadi bulan-bulanan dan dimanfaatkan orang2 tertentu. Dengan ayat "cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" Yesus menghendaki umat-Nya selalu menggunakan akal dan strategi dalam bertindak, sehingga penerapan imannya selalu tepat guna (efektif) dan tidak dimanfaatkan oleh orang lain. contoh penerapannya: memberi pekerjaan lebih berguna daripada memberi uang kepada orang yang membutuhkan.
Godaan atau rayuan untuk berbuat jahat ada dimana-mana dan kapan saja. Menghadapi aneka tantangan, hambatan dan godaan tersebut Yesus berpesan :”Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”. Pesan ini mengajak kita semua untuk cerdas secara intelektual maupun spiritual, memiliki otak dan hati yang cerdas, sehingga mampu melihat dan menghayati kehadiran dan karya Roh Kudus, Roh Yesus Kristus di dalam diri saudara-saudari kita maupun lingkungan hidup kita. Jika kita cerdas secara intelektual maupun spiritual, maka di tengah-tengah hambatan, tantangan dan godaan atau rayuan untuk berbuat jahat kita akan mampu melihat celah-celah dan kesempatan untuk menghadapi atau mengatasinya. Apa yang baik, benar, suci, luhur dan mulia kiranya lebih banyak dalam lingkungan hidup maupun saudara-saudari kita daripada apa yang tidak baik, tidak suci, tidak luhur dan tidak mulia. Maka, lihat, cari dan peluklah apa yang baik, benar, suci, luhur dan mulia tersebut guna mengatasi segala tantangan, hambatan, godaan atau rayuan yang menghadang di depan kita. “Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang”, demikian pesan Yesus kepada para rasul, “Sesungguhnya sebelum kita mendatangi dan mengenai tantangan, hambatan, godaan atau rayuan, Tuhan sudah mulai mengatasinya”, itulah keyakinan iman kita. Seperti Yesus yang telah mengutus para rasul ke tengah situasi yang tidak mudah dan berbahaya, tantangan dan kesulitan yang sama ikut mewarnai perjalanan kira sebagai orang Kristiani. Kesulitan akan kita hadapi karena Tuhan juga sudah memberikan bekal kepada kita. Maka, kita tidak perlu takut dalam situasi berat perjuangan hidup kita. Amin


Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...