Jumat, 19 Februari 2010

Renungan Hari Sabtu, 20 Pebruari 2010

Contoh Iman Pemimpin Rohani
Ibrani 13: 7
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
Jendral Charles Gordon pernah mengajukan pertanyaan ganda kepada Li Hung Chang, seorang pemimpin Tiongkok yang sudah lanjut usia, demikian: "Apakah kepemimpinan? Dan bagaimana umat manusia dapat digolongkan?" Ia menerima jawaban yang mengandung arti tersembunyi: "Hanya ada tiga macam orang di dunia ini, yaitu mereka yang dapat digerakkan, mereka yang tidak dapat digerakkan dan mereka yang menggerakkan orang-orang itu."
Kepemimpinan rohani merupakan satu campuran antara sifat-sifat alamiah dan rohani. Sifat-sifat alamiah pun bukannya timbul begitu saja, melainkan diberikan oleh Allah, dan oleh karena itu sifat-sifat ini akan mencapai efektivitasnya yang tertinggi, jika digunakan di dalam melayani Allah dan untuk kemuliaan-Nya. Definisi-definisi yang disebutkan tadi adalah mengenai kepemimpinan secara umum. Walaupun kepemimpinan rohani mencakup sifat-sifat ini, masih ada unsur-unsur yang melengkapi dan yang lebih utama daripada sifat-sifat itu. Kepribadian merupakan faktor yang terpenting dalam kepemimpinan alamiah. "Taraf pengaruh seseorang bergantung pada kepribadian orang itu," tulis Lord Montgomery, "pada kekuatan 'daya pijarnya', pada nyala yang ada di dalam dia, dan pada daya tarik yang akan menarik orang-orang lain kepadanya."

Tetapi seorang pemimpin rohani mempengaruhi orang lain bukan dengan kekuatan kepribadiannya sendiri saja, melainkan dengan kepribadian yang diterangi, ditembusi dan dikuatkan oleh Roh Kudus. Oleh karena ia membiarkan Roh Kudus mengatur hidupnya dengan sepenuhnya, maka kuasa Roh dapat mengalir melalui dia kepada orang lain dengan tidak terhalang.
Kepemimpinan rohani merupakan masalah kuasa rohani yang lebih tinggi nilainya dan yang tidak dapat ditimbulkan sendiri. Tidak ada seorang pun yang menjadi pemimpin rohani atas usaha sendiri. Ia mampu mempengaruhi orang lain secara rohani hanya karena Roh Allah dapat bekerja di dalam dan melalui dia sampai pada taraf yang lebih tinggi daripada orang-orang yang dipimpinnya.
Sudah menjadi satu prinsip umum bahwa kita dapat mempengaruhi dan memimpin orang lain sejauh kita sendiri melangkah. Orang yang akan berhasil adalah orang yang memimpin bukan hanya dengan menunjukkan jalannya saja, tetapi juga dengan menjalaninya sendiri. Kita menjadi pemimpin sejauh kita mengilhami orang lain untuk mengikut kita.
Pemimpin rohani adalah: Percaya kepada Allah Juga mengenal Allah Berusaha mencari kehendak Allah Tidak menonjolkan diri sendiri Mencari dan mengikuti cara Allah Suka mentaati Allah Didorong oleh kasih kepada Allah dan manusia Bergantung pada Allah.
Inilah keyakinan Dr. A.W. Tozer: Seorang pemimpin yang benar dan dapat dipercaya mungkin sekali adalah orang yang tidak ingin memimpin, tetapi dipaksa memegang pimpinan oleh dorongan Roh Kudus dari dalam dan tekanan keadaan dari luar. Orang-orang seperti itu adalah Musa dan Daud dan para nabi dalam Perjanjian Lama. Saya kira, sejak Paulus sampai sekarang, boleh dikata tidak ada pemimpin besar yang tidak dipanggil oleh Roh Kudus untuk tugas itu, dan ditugaskan oleh Tuhan yang mengepalai Gereja untuk menempati satu kedudukan yang tidak begitu disukainya. Saya percaya bahwa umumnya orang yang ambisius untuk memimpin biasanya tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin. Seorang pemimpin sejati tidak mempunyai keinginan untuk berkuasa atas milik Allah, melainkan ia akan rendah hati, lembut, penuh pengorbanan dan bersedia memimpin, dan apabila Roh menyatakan dengan jelas bahwa ada orang yang lebih bijaksana dan berbakat daripada dirinya sendiri, ia juga rela untuk menjadi pengikut.
Setiap orang yang terlibat dalam kepepmimpinan gereja seharusnya mengetahui dan mengenal Tuhan dan percaya dalam kebenaran yang terdapat dalam FirmanNya untuk menentukan langkah hidupnya. Kita belajar dari teladan yang ditunjukkan para pemimpin rohani dan bahkan tokoh-tokoh dalam Alkitab yang memberikan kita harapan untuk lebih baik lagi kedepan hidup kita. Kita bisa ingat bagaimana cara hidup mereka dan menelisik cara Allah menyertai dan memakai mereka sebagai alatNya untuk rencana-rencana besar dan mengungkapkan rancangan-rancangan Allah yang begitu dahsyat. Sehingga hal itu menguatkan iman kita kepada Allah untuk serta memakai kita melaksanakan rencanaNya. Pemimpin rohani yang benar-benar dipakai oleh Allah dan Anda harusnya menyembah Tuhan di tempat dimana Anda dapat merasakan kehadiran dan kuasa Tuhan. Melalui Tuhan, Anda akan membangun diri anda menjadi orang yang sesuai kehendakNya dan siap berhadapan dengan tantangan kehidupan. Dan sebagai jemaat yang aktif dalam keluarga gereja, hidup Anda akan semakin kaya melalui kuasa transformasi yang ada dalam penyembahan kepada Tuhan secara kesatuan.



Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...