Jumat, 18 Desember 2009

Renungan Hari Sabtu, 19 Desember 2009

Menguatkan Hati
1 Tessalonika 3: 13
"Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, dihadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya."
Ada banyak pemikiran orang kalo cantik itu tuh yang kuliatnya putihnya, putih, kinclong, tidak bercacat sedikitpun. Nah, menurut kalian giman yah pola pikir orang kayak gitu?? terlalu picik kah? atau memang kenyataan masyarakat luas mengatakan begitu...??
Memang, itu agak picik, kulit putih dan gelap sama,,, terkadang,,, banyak orang yg megatakan cantik itu adalah wanita yang putih, mulus tanpa cacat, tapi terkadang kulit bewarna agak gelap, dia maniz, dan kulit nya mulus pun bisa di katakan cantik ....!!!! WHY not.... karna cantik dan modal tampang, wajah dan kemulusan,,cantik luar dalam sangat perlu....!!! Flawless yang artinya; sempurna, mulus, tak bercacat. Itulah yang diingkan kebanyakan orang. Namun melalui nas ini bukan itu yang diinginkan Tuhan, tetapi perbuatan dan sikap kita yang tak bercacat.
Perjanjian Lama mengajarkan bahwa ketika datang ke bait Allah, jemaat harus membawa korban. Di Imamat dicatat 5 macam korban: (1)korban bakaran, (2)korban sajian, (3)korban keselamatan, (4)korban penghapus dosa dan (5)korban penebus salah. Korban bakaran adalah simbol pengertian jemaat bahwa mereka seharusnya binasa, sekaligus pernyataan syukur karena telah diperdamaikan kembali dengan Allah. Caranya, dengan membawa ternak terbaik dan sebelum disembelih, tangan si pemilik harus diletakkan di atas kepala binatang itu. Artinya, manusia telah berbuat dosa dan seharusnya mendapat murka Tuhan namun hukuman itu dipindahkan ke binatang korban. Bagaimanapun juga, lambang asli persembahan korban adalah Tuhan Yesus yang menanggung dosa manusia. Dan setelah disembelih, binatang tersebut harus dibakar secara keseluruhan di hadapan Tuhan sebagai persembahan yang harum.

Seharusnya, setiap anak Tuhan memiliki jiwa ‘Give the best for others.’ Tanpa itu, Gereja belum melayani Tuhan dengan baik. Sedangkan persembahan uang hanyalah sebagian kecil dari hidup setiap orang Kristen karena uang bukanlah segalanya. Maka persembahan mencerminkan pandangan dan sikap si pemberi terhadap Tuhan. Setiap jemaat diharapkan untuk belajar menyadari positioning dan jiwa pelayanannya melalui persembahan. Dengan demikian, di antara jemaat akan saling melayani. Harus diingat bahwa Gereja adalah institusi yang Tuhan tegakkan sebagai manifestasi tubuh Kristus di tengah dunia. Jadi, yang berperan adalah setiap jemaat. Segala macam penyelewengan konsep Gereja perlu ditindak tegas dan keras sehingga nama baik Kekristenan tidak rusak.
Terlebih pada penantian kedatangan Yesus, jemaat perlu dikuatkan. Seluruh umat manusia di muka bumi ini tanpa terkecuali mengalami satu situasi, yang semakin sulit. Segala aspek yang ada tidak ada yang terhindar dari kata sulit,semua serba susah dan menyentuh titik krisis. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terahir akan datang masa yang sukar. (2Tim. 3:1). Hal serupa juga dialami oleh orang orang percaya (gereja), satu situasi yang memang sudah dinubuatkan dalam Alkitab, sebut saja dalam 2Tim. 3:1, pada hari–hari terahir akan datang masa yang sukar; Efesus 6:10—Paulus menguatkan jemaat efesus untuk kuat, dalam ayat 12 dikatakan kita menghadapi perang. Sebagai orang percaya yang mempunyai sandaran firman Tuhan,situasi sulit yang dihadapi tentunya tidak melemahakan iman kita, karena Tuhan lewat FirmanNya menasehati, dan menguatkan hati kita; dengan anjuran berdoa, Ternyata ada persyaratan dalam kita berdoa yaitu iman, iman yang menguatkan hati kita bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. (Luk. 1:37; Mat. 21:22). Dengan mengaku kelemahan dan kesalahan kita; (Mzm 32:5; Bil. 5:5-7). Hanya Allah dapat memberikan semangat seperti yang diungkap dalam Yes. 40:28-31. Daud sukses mengalalahkn Goliat, karena ia yakin akan kebesaran Allah, jadi taguhkan hati kita terhadap janji-janji Allah pada masa Advent ini, Amin (EM).


Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...