Selasa, 08 Desember 2009

Renungan Hari Rabu, 09 Desember 2009

Datangnya Anak Manusia
Lukas 21: 27
"Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya."
Berbagai kejadian yang menceritakan tentang awan adalah Fenomena Alam: 1 Raja-raja 18:44-45 – Awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut tanda akan turun hujan yang lebat. Yesaya 25:4-5 – Awan merupakan naungan terhadap panas terik. Panas terik ditiadakan oleh naungan awan. Dalam Lukas 12:54-56 – Awan yang naik dari barat (Laut Tengah) menandakan akan turun hujan, sedangkan angin selatan (dari padang gurun) menandakan hari akan panas terik. Orang dengan mudah menilai bumi dan laut, tetapi tidak pandai menilai zaman! Untuk Arti RohaniYakni: a. Berkat (Yesaya 45:8). Awan mencurahkan dari langit keadilan yang dicari dan dinantikan dunia. b. Murka/penghukuman Allah (Yesaya 30:27-30). Tuhan akan datang dari surga dalam awan gelap yang bergumpal-gumpal – penuh dengan murka Allah. Kelak Tuhan akan membalaskan dengan adil orang-orang yang telah menindas kita; baik mereka yang tidak mau mengenal Allah, maupun mereka yang (mengenal Allah, tetapi) tidak mentaati Injil Yesus (2 Tesalonika 1:6-8). c. Kemuliaan Tuhan (Ulangan 33:26). Allah melintasi langit dalam kejayaanNya melintasi awan-awan. Allah bergerak dalam awan.
d. Hadirat Tuhan (Keluaran 13:21-22). Sejak keluar dari Mesir, bangsa Israel berjalan di bawah pimpinan tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Tiang awan dan tiang api bicara tentang hadirat Allah yang selalu menyertai bangsa Israel. e. Perlindungan Tuhan (Keluaran 14:19-20). Tiang awan yang mulanya berjalan didepan bangsa Israel, pindah ke belakang sehingga tentara Mesir yang mengejar dari belakang tidak dapat menghampiri mereka. Tiang awan itu disebut sebagai Malaikat Allah (= Tuhan Yesus dalam keadaanNya sebelum inkarnasi).

Perjanjian Baru; Dalam Perjanjian Baru, awan juga berbicara tentang kemuliaan/hadirat Allah. Kemuliaan Allah belum dapat dilihat sepenuhnya oleh manusia. Itu sebabnya orang hanya melihat kemuliaan Allah dalam bentuk awan.
a. Matius 17:5 – Murid-murid melihat awan, dan dari dalam awan terdengar suara Allah Bapa berkata, “Inilah anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.”
b. Kisah Para Rasul 1:9 – Saat naik ke surga, tiba-tiba ada awan yang menutup Yesus sehingga Ia tidak kelihatan lagi. Awan itu adalah kemuliaan Allah.
c. Kisah Para Rasul 1:10-11; Lukas 21:27 – Sebagaimana saat naik ke surga, kelak Yesus akan datang kembali dalam awan – dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya.
d. 1 Tesalonika 4:17 – Kelak kita yang masih hidup akan diubahkan dalam sekejap lalu bersama-sama diangkat di dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Kemuliaan Allah yang hilang dari manusia ketika manusia jatuh dalam dosa akan dikembalikan, dan kita akan diangkat dalam awan kemuliaan Alah.
Perlunya Menjaga Kekudusan. Untuk melihat kemuliaan Tuhan; untuk melihat Tuhan datang dalam awan yang tebal (= kemuliaan yang luarbiasa), bangsa Israel harus menguduskan diri serta mencuci pakaian mereka (Keluaran 19:10). Luar dan dalam harus bersih/kudus. Kelak kita akan melihat Yesus dalam keadaanNya yang sebenarnya – bukan lagi dalam awan (1 Yohanes 3:2).
Tetapi untuk itu, Tuhan mau agar kita terus memelihara/menjaga kekudusan yang Tuhan telah berikan, dan tetap berusaha untuk hidup kudus. Tuhan mau agar dunia bisa melihat kesucian yang ada dalam kita melalui perbuatan dan perkataan kita.
Di saat menunggu kedatangan Yesus, bagaimanakah kita harus hidup? Ada dalam Alkitab,“ Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. (Titus 2:11-14) Bagaimanakah dunia ini nanti jadinya ketika Yesus datang? Ada dalam Alkitab,“ "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Matius 24 : 37-39) Akankah kedatangan Yesus menjadi waktu untuk pemberian upah? Ada dalam Alkitab,“ Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.” (Matius 16:27) Mengapakah Yesus datang kembali? Ada dalam Alkitab,“ demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia. (Ibrani 9:28). Saat kita menanti kedatanganNya di minggu Advent III ini, pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali, kita akan sepenuhnya mengalami realitas dari kebangkitan. Ada dalam Alkitab,“ Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. “ (1 Korintus 1:7-8,) Amin (EM)


Jamita Evangelium Minggu ROGATE (Martangiang) – 5 Mei 2024

Sai Na Manjalo DO Nasa Na Mangido      (Setiap Orang Yang Meminta Akan Menerima) Matius 7: 1 - 11   a)       Huria ni Tuhanta ia Matiu...