Mencari Jawaban Tuhan
Mazmur 34: 5
Mazmur 34: 5
"Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku."
Seorang Karl Marx mengatakan bahwa Tuhan adalah hasil dari pemikiran manusia. Tuhan hanyalah suatu rekayasa pikiran tentang cita-cita menjadi bagaimana seharusnya seorang manusia, yang tidak mampu dicapai di alam nyata. Tuhan adalah wujud eksistensi seorang manusia di dalam angan-angan. Hal ini menjadikan agama yang memuja Tuhan hanyalah sebagai wadah pelarian manusia dari persoalan-persoalan yang dihadapi. Sebagai suatu pelarian, maka agama mirip dengan candu, yang sering digunakan oleh orang untuk lari dari persoalan. Kemudian muncul istilah yang sangat populer dari kalangan marxis yaitu agama adalah candu rakyat. Kesimpulan ini diperoleh setelah Karl Marx melihat bagaimana perilaku masyarakat Eropa terhadap agamanya. Tapi pandangan ini ditolak oleh kalangan agama. Seorang teolog, Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa kalangan marxis berani mengklaim bahwa agama adalah candu, padahal mereka sendiri tidak memahami bagaimana sebenarnya agama Kristen.
Ketika kita bergelut dengan persoalan-persoalan kita, akhirnya kita menyerah dan bahkan menyerahkannya kepada Tuhan melalui permohonan dan doa kita. Namun Dia tidak menjawab lansung pertanyaan kita, tapi justru malah ingin menunjukkan keberpihakan dan kecintaan Nya terhadap orang-orang yang hancur hatinya. Orang-orang yang ditimpa musibah, orang-orang yang dianiaya dan orang-orang yang tertindas adalah mereka-mereka yang hancur hatinya. Hanya dengan kesabaran dan keuletan didalam pengharapan pertolongan Tuhan kita bisa dengan yakin dan iman yang teguh menantikannya sehingga dengan berbagai sarana, alat dan caraNya yang luar biasa melepaskan kita menjadi seorang percaya yang kuat imannya.
Oleh sebab itu selagi ada kesempatan bagi kita didalam hidup ini marilah kita mencari Tuhan dengan kebenaran FirmanNya. Sebagaimana Yesaya kumandangkan dalam Yesaya 55 : 6 “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat”. Amin (EM).
Seorang Karl Marx mengatakan bahwa Tuhan adalah hasil dari pemikiran manusia. Tuhan hanyalah suatu rekayasa pikiran tentang cita-cita menjadi bagaimana seharusnya seorang manusia, yang tidak mampu dicapai di alam nyata. Tuhan adalah wujud eksistensi seorang manusia di dalam angan-angan. Hal ini menjadikan agama yang memuja Tuhan hanyalah sebagai wadah pelarian manusia dari persoalan-persoalan yang dihadapi. Sebagai suatu pelarian, maka agama mirip dengan candu, yang sering digunakan oleh orang untuk lari dari persoalan. Kemudian muncul istilah yang sangat populer dari kalangan marxis yaitu agama adalah candu rakyat. Kesimpulan ini diperoleh setelah Karl Marx melihat bagaimana perilaku masyarakat Eropa terhadap agamanya. Tapi pandangan ini ditolak oleh kalangan agama. Seorang teolog, Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa kalangan marxis berani mengklaim bahwa agama adalah candu, padahal mereka sendiri tidak memahami bagaimana sebenarnya agama Kristen.
Ketika kita bergelut dengan persoalan-persoalan kita, akhirnya kita menyerah dan bahkan menyerahkannya kepada Tuhan melalui permohonan dan doa kita. Namun Dia tidak menjawab lansung pertanyaan kita, tapi justru malah ingin menunjukkan keberpihakan dan kecintaan Nya terhadap orang-orang yang hancur hatinya. Orang-orang yang ditimpa musibah, orang-orang yang dianiaya dan orang-orang yang tertindas adalah mereka-mereka yang hancur hatinya. Hanya dengan kesabaran dan keuletan didalam pengharapan pertolongan Tuhan kita bisa dengan yakin dan iman yang teguh menantikannya sehingga dengan berbagai sarana, alat dan caraNya yang luar biasa melepaskan kita menjadi seorang percaya yang kuat imannya.
Oleh sebab itu selagi ada kesempatan bagi kita didalam hidup ini marilah kita mencari Tuhan dengan kebenaran FirmanNya. Sebagaimana Yesaya kumandangkan dalam Yesaya 55 : 6 “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat”. Amin (EM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar