Disempurnahkan Oleh Allah
1 Korint 1:8
1 Korint 1:8
"Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus."
Kota Bandung terkenal dengan Factory Outlet-nya. Tempat orang bisa berbelanja produk fashion dari merek ternama dengan harga miring. Pakaian sisa ekspor yang dijajakan di sana bagus-bagus. Harganya pun jauh di bawah harga outlet resmi. Namun, di antaranya ada pula barang yang tidak lolos kendali mutu (quality control). Produk ini cacat sedikit. Entah potongan, jahitan, bahan, atau warnanya tidak sesuai pesanan. Walaupun hanya cacat sedikit, pihak pemesan menganggapnya tidak layak ekspor! Tentu kita semua pernah berbelanja pakaian dimanapun anda lakukan khususnya ditempat tidak resmi. Tidak tertutup kemungkinan di antara barang dagangan yang anda beli ada pula yang tidak lolos kendali mutu (quality control). Produk ini cacat sedikit, entah potongan, jahitan, bahan, atau warnanya tidak sesuai pesanan. Walaupun jika ada hanya cacat sedikit, bisa jadi anda menggerutu menganggapnya tidak layak. Betapa pentingnya kita hidup “tak bercacat dan tak bernoda” Bagi kita, hidup “tak bercacat” berarti berjuang terus agar hidup kita layak. Bagian mana dalam hidup Anda yang merupakan “cacat” di mata masayarakat dan Tuhan ? Ada semacam kendali mutu! Hanya yang dipandang tidak bercacat, yang pantas dipersembahkan kepada Tuhan. Bagi kita, hidup “tak bercacat” berarti berjuang terus agar hidup kita layak dipersembahkan bagi Tuhan. Masa penantian ini adalah kesempatan dari Tuhan untuk kita berbenah diri (ayat 9,15). Roh Kudus bisa membentuk kita sedikit demi sedikit, hingga kelak kita kedapatan tak bercacat saat kedatangan Tuhan. sebaiknya kita turuti anjuran yang sudah ada dalam Firman Tuhan, sebab hal itu seturut kehendak Allah bagi kita, sebagaimana nas hari ini suarakan bagi kita, akhir dari segala sesuatu ialah: kedatangan Yesus Tuhan kita, pada waktu itu kita dalam keadaan tak bercacat cela, karena karya Yesus Kristus dan Roh Kudus yang dikaruniakan pada kita. Keberadaan tanpa cacat cela adalah karya Allah semata, tak ada di dalamnya usaha manusia, iman adalah sarana bagi Roh Kudus untuk berkarya,dalam hati setiap insan yang berseru kepada nama Juruselamat dunia, bukan aku semata yang berada dalam keadaan tanpa cacat cela, melainkan sebuah rombongan yang sedang berarak di jalan raya, mereka semua memakai pakaian putih, yang telah dibersihkan dengan darah Anak Domba Allah. Sudahkah Anda berupaya membenahi, atau masa bodoh dan berkata “cacat sedikit tidak mengapa”? Cepat atau lambat, cacat kita akan ketahuan teman dan konsumen. Pada saatnya kita semua menghadap hadirat Tuhan. Jangan sia-siakan kesempatan berbenah diri. Buatlah “proyek berbenah diri” dalam jangka panjang. Marilah kita persembahkan hidup kita yang tak bercacat dalam arti disempurnahkan oleh Allah, itulah yang berkenan dihadapan Allah. Kita persembahkan dengan perilaku dan perbuatan sesuai dengan perintahNya dan kehendakNya. Amin (EM)
Kota Bandung terkenal dengan Factory Outlet-nya. Tempat orang bisa berbelanja produk fashion dari merek ternama dengan harga miring. Pakaian sisa ekspor yang dijajakan di sana bagus-bagus. Harganya pun jauh di bawah harga outlet resmi. Namun, di antaranya ada pula barang yang tidak lolos kendali mutu (quality control). Produk ini cacat sedikit. Entah potongan, jahitan, bahan, atau warnanya tidak sesuai pesanan. Walaupun hanya cacat sedikit, pihak pemesan menganggapnya tidak layak ekspor! Tentu kita semua pernah berbelanja pakaian dimanapun anda lakukan khususnya ditempat tidak resmi. Tidak tertutup kemungkinan di antara barang dagangan yang anda beli ada pula yang tidak lolos kendali mutu (quality control). Produk ini cacat sedikit, entah potongan, jahitan, bahan, atau warnanya tidak sesuai pesanan. Walaupun jika ada hanya cacat sedikit, bisa jadi anda menggerutu menganggapnya tidak layak. Betapa pentingnya kita hidup “tak bercacat dan tak bernoda” Bagi kita, hidup “tak bercacat” berarti berjuang terus agar hidup kita layak. Bagian mana dalam hidup Anda yang merupakan “cacat” di mata masayarakat dan Tuhan ? Ada semacam kendali mutu! Hanya yang dipandang tidak bercacat, yang pantas dipersembahkan kepada Tuhan. Bagi kita, hidup “tak bercacat” berarti berjuang terus agar hidup kita layak dipersembahkan bagi Tuhan. Masa penantian ini adalah kesempatan dari Tuhan untuk kita berbenah diri (ayat 9,15). Roh Kudus bisa membentuk kita sedikit demi sedikit, hingga kelak kita kedapatan tak bercacat saat kedatangan Tuhan. sebaiknya kita turuti anjuran yang sudah ada dalam Firman Tuhan, sebab hal itu seturut kehendak Allah bagi kita, sebagaimana nas hari ini suarakan bagi kita, akhir dari segala sesuatu ialah: kedatangan Yesus Tuhan kita, pada waktu itu kita dalam keadaan tak bercacat cela, karena karya Yesus Kristus dan Roh Kudus yang dikaruniakan pada kita. Keberadaan tanpa cacat cela adalah karya Allah semata, tak ada di dalamnya usaha manusia, iman adalah sarana bagi Roh Kudus untuk berkarya,dalam hati setiap insan yang berseru kepada nama Juruselamat dunia, bukan aku semata yang berada dalam keadaan tanpa cacat cela, melainkan sebuah rombongan yang sedang berarak di jalan raya, mereka semua memakai pakaian putih, yang telah dibersihkan dengan darah Anak Domba Allah. Sudahkah Anda berupaya membenahi, atau masa bodoh dan berkata “cacat sedikit tidak mengapa”? Cepat atau lambat, cacat kita akan ketahuan teman dan konsumen. Pada saatnya kita semua menghadap hadirat Tuhan. Jangan sia-siakan kesempatan berbenah diri. Buatlah “proyek berbenah diri” dalam jangka panjang. Marilah kita persembahkan hidup kita yang tak bercacat dalam arti disempurnahkan oleh Allah, itulah yang berkenan dihadapan Allah. Kita persembahkan dengan perilaku dan perbuatan sesuai dengan perintahNya dan kehendakNya. Amin (EM)