Minggu, 27 Desember 2009

RENUNGAN EPISTEL NATAL 25 DESEMBER 2009

Kristus Pembebas
Ulangan 18: 15-19
Penyisipan janji ini sehubungan dengan larangan sebelumnya dapat menjamin aplikasi yang ada membuat hal itu dengan urutan yang benar nabi yang diutus Allah dalam suksesi tak terputus menginstruksikan, untuk mengarahkan, dan memperingatkan umat-Nya, dalam pandangan ini inti dari itu adalah, "tidak perlu untuk berkonsultasi dengan peramal dan peramal, karena aku akan sanggup Anda manfaat dari nabi ilahi ditunjuk, untuk menilai dari yang identitasnya petunjuk yang pasti diberikan" (Ulangan 18:20, 22). Tetapi nabi yang dijanjikan itu unggul di sini Mesias, karena Ia sendiri adalah "seperti kepada Musa di dalam karakter yg menengahi; dalam keunggulan khas pelayanan-Nya, dalam jumlah, variasi, dan besarnya mujizat-mujizat-Nya; di dalam persekutuan dekat dan akrab dengan Allah, dan di dalam menjadi penulis dispensasi baru agama. " Prediksi ini digenapi 1500 tahun kemudian, dan tegas diterapkan kepada Kristus oleh Petrus (Kis 3:22, 23)
Musa bernubuat bahwa hari itu akan datang ketika Yehuwa akan membangkitkan, dari dalam bangsa Israel, seorang nabi yang akan seperti dia dalam banyak hal. Ini datang nabi akan berbicara kata-kata ilahi, dan mereka yang menolak untuk mendengar kata-katanya akan memberikan account untuk pemberontakan tersebut (Ulangan 18:15-19). Satu tidak perlu berspekulasi mengenai pemenuhan prediksi ini. Nabi yang akan datang tidak lain adalah Yesus Kristus, seperti Petrus menegaskan ketika ia mengutip ayat Perjanjian Lama ini dalam khotbah yang besar dalam Kisah 3 (lihat vv. 22,23). Faktanya adalah, ada banyak kesamaan antara Musa dan Kristus. Keduanya adalah: pemimpin, para nabi, pemberi hukum, mediator, dll

KESAMAAN MUSA DENGAN YESUS KRISTUS :
Nubuat Musa itu menunjuk kepada kehadiran Yesus Kristus, karena itu ada kesamaan-kesamaan Musa dengan Yesus Kristus itu dalam hal-hal yang khas Unik dan luar biasa :
A. Gara-gara Musa lahir, Firaun mengamuk, anak laki-laki berumur 2 tahun kebawah dibunuh. Sama halnya dengan gara-gara Yesus lahir, Herodes mengamuk anak laki-laki yang berumur dua tahun kebawah juga dibunuh. Diseluruh dunia, hanya dua pribadi ini yang benar-benar sama peristiwanya. B. Musa dimasa kanak-kanaknya itu berada diluar dari tanah tumpah darahnya sendiri, yaitu berada di Mesir . Begitupun juga ada kesamaannya dengan Yesus, bahwa dimasa kanak-kanaknya Jesus juga berada dalam pelarian di tanah Mesir diluar dari tanah tumpah darahnya sendiri . Tidak semua kanak-kanak mesti menyingkir ke Mesir.
C. Pribadi yang memiliki Mujizat (Kuasa Allah) untuk menyatakan kemuliaan Allah: Musa sewaktu menjalankan karirnya sebagai nabi utusan Allah mendapat Kuasa Allah yang dikenal dengan sebutan mujizat, begitupun juga dengan Yesus dalam kehadiranNya sebagai Firman yang Hidup, memiliki Kuasa Allah berupa mujizat penyembuhan dan menghidupkan orang mati.
D. Sebagai Pembebas : Musa membebaskan bangsa Israel dari belenggu perbudakannya bangsa Mesir, dan Yesuspun membebaskan bangsa Israel dari belenggu perbudakan dosa. Maka dengan adanya banyak bukti-bukti yang menunjukkan adanya kesamaan-kesamaan yang unik ini, dapatlah saya menyimpulkannya dengan keyakinan bahwa nubuat yang tersebut dalam Ulangan 18 :15-20 itu, bukanlah untuk menunjuk kepada kehadirannya nabi-nabi lain (Yohanes Pembabtis atau lainnya) yang dinubuatkan, tetapi adalah untuk menunjuk kepada kehadirannya Yesus Kristus sebagai Juruselamat, Firman yang Hidup.
Seperti Kristus, Musa harus mati sebelum umat Israel dapat masuk ke tanah perjanjian, yang menggambarkan milik orang Kriaten. Sebagaimana Ishak dan Yusuf, Musa adalah contoh yang menyolok dari kebenaran Typologis yang berharga dalam membayangkan kehidupan dan pelayanan Kristus.


Jamita Evangelium Minggu ROGATE (Martangiang) – 5 Mei 2024

Sai Na Manjalo DO Nasa Na Mangido      (Setiap Orang Yang Meminta Akan Menerima) Matius 7: 1 - 11   a)       Huria ni Tuhanta ia Matiu...