Rabu, 09 Desember 2009

Renungan Hari Kamis, 10 Desember 2009

Dibebaskan Tuhan
Yesaya 35: 10
"Dan orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan sorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh."
Setelah 'digempur' lewat dunia nyata dan dunia maya, akhirnya aparat hukum membebaskan Prita Mulyasari (32) dari LP Wanita Tangerang, Rabu (3/6/2009)."Sudah dialihkan penahanannya dari tahanan rutan menjadi tahanan kota," kata Kapuspenkum Kejagung Jasman Panjaitan lewat pesan singkatnya kepada detikcom. Hal serupa disampaikan oleh Kepala LP Wanita Tangerang Arti Wirastuti. "Dialihkan dari tahanan rutan menjadi tahanan kota," ujarnya di LP Wanita, Jl TMP Taruna, Tangerang. Prita, ibu dua balita, masuk sel per 13 Mei. Dia dimasukkan sel oleh jaksa setelah memasukkan UU ITE pasal 27 (3) dalam berkas perkara dengan ancaman hukuman hingga 6 tahun. Dia menjadi tersangka pencemaran nama baik RS Omni International setelah menulis keluhannya lewat internet. Menurut Jasman, alasan kemanusiaan dan keadilan sesuai pesan Jaksa Agung agar jaksa peka terhadap keadilan, menjadi alasan pembebasan Prita.
Rasa rindu Prita Mulyasari pada kedua buah hatinya sudah tidak tertahankan lagi. Oleh karena itu, sepeninggal dari LP Wanita Tangerang, ia pun langsung ingin bertemu dengan anak-anaknya yang sudah 3 minggu tak berjumpa. "Anak saya, saya ingin memeluk anak saya," katanya di LP Wanita, Jl TMP Taruna, Tangerang, Banten, Rabu (3/6/2009). Prita tidak mampu lagi menyembunyikan kegembiraannya. Senyum tidak pernah lepas dari wajahnya setelah mengetahui kabar membahagiakan itu.

Perasaan yang sama bertemu dengan orang yang dicintai dan dikasihi akan kita rasakan dalam hidup kita bahkan kerinduan kita pada Allah pembebas kita. Bila orang Israel rindu pada Allah untuk membebaskan mereka dari perbudakan Bangsa Babel, demikian halnya kerinduan kita akan kedatangan Kristus yang dijanjikan oleh Bapa yang disorga membebaskan tubuh dan jiwa kita dari pencemaran dan penjajahan dosa didalam hidup kita. Kita ingin menggapai pembebasan itu dan hanya dari Kristuslah yang datang sebagai Raja atas segala raja membuat kita bersorak-sorai. Sehingga setiap orang yang menggantungkan hidupnya akan mendapat pembebasan itu didalam Kristus, maka sukacita akan memenuhi hati kita, keluah kesah akan menjauh, asal kita percaya pada kuasaNya. Mazmur 92:5 mengatakan “Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya Tuhan, dengan pekerjaanMu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai”. (baca. Maz.66:1; Yes.44:23; Zak.2:10; Why.19:7) Amin (EM)

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...