Memberitakan Injil
I Korintus 9: 16
"Karena jika aku memberitakan Injil,aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil."I Korintus 9: 16
Tugas pemberitaan Injil adalah tanggung jawab setiap orang yang percaya kepada Kristus. Alkitab menjelaskan bahwa ada dua target pemberitaan Injil, yaitu pertama, panggilan Paulus, yaitu pemberitaan Injil yang ditujukan kepada orang yang tidak bersunat, kedua, panggilan Petrus, pemberitaan Injil kepada orang-orang bersunat, dalam hal itu adalah orang Yahudi. Apa arti dari kedua panggilan yang berbeda itu? Tidak lain adalah pemberitaan Injil harus tertuju pada semua orang, Injil harus diperdengarkan ke seluruh dunia, pada segala suku dan bangsa.
Adalah penting untuk diingat bahwa pekerjaan mengobarkan atau memberitakan karunia dan kasih Allah bukan hanya tugas para Rasul, Nabi atau hamba-hamba Tuhan, tetapi juga merupakan tugas kita semua sebagai orang percaya yang sudah ditebus oleh Tuhan dan yang sudah mengalami dan merasakan kasih karunia Allah yang besar dan ajaib dalam hidup kita. Gereja dan jemaat-Nya dipanggil untuk turut mengambil bagian membawa berita sukacita atau kabar baik kepada semua orang.
Paulus dalam II Timotius 4:2, mengatakan "Beritakan Firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegurlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran". William Barclay dalam buku "Duta bagi Kristus" mengatakan : " Paulus menyemangati dan mendukung serta mendorong Timotius, anak rohaninya yang masih muda, pemalu, kurang percaya diri, sakit-sakitan, bersifat tertutup dan takut menghadapi pelayanan, untuk bangkit dengan berani dan penuh semangat mengobarkan karunia Allah yang ada pada dirinya kepada semua orang yang terhilang dan tersesat untuk bertobat dan kembali kepada jalan yang benar ".
Sebagai pemberita Injil seharusnya kita tak perlu kuatir akan dampak yang dihasilkan dalam pemberitaan kita, asal saja kita memberitakan apa yang benar dan hidup dalam kebenaran Injil itu, yang utama adalah kita harus memberitakan Injil kepada siapapun yang Allah Injinkan untuk kita temui atau Injili, dan otoritas Allahlah yang akan bekerja, dan menyertai pemberitaan kita. Sebagaimana Allah telah mempertobatkan kita melalui pemberitaan Injil, demikianlah kita harus percaya Injil yang kita beritakan itu mampu mengubah kehidupan manusia yang jahat.
Target mana yang menjadi panggilan kita dalam tugas menginjili, harus kita kerjakan dengan sebaik mungkin. Allah ingin semua orang mendengarkan berita Injil dan diselamatkan.
Adalah penting untuk diingat bahwa pekerjaan mengobarkan atau memberitakan karunia dan kasih Allah bukan hanya tugas para Rasul, Nabi atau hamba-hamba Tuhan, tetapi juga merupakan tugas kita semua sebagai orang percaya yang sudah ditebus oleh Tuhan dan yang sudah mengalami dan merasakan kasih karunia Allah yang besar dan ajaib dalam hidup kita. Gereja dan jemaat-Nya dipanggil untuk turut mengambil bagian membawa berita sukacita atau kabar baik kepada semua orang.
Paulus dalam II Timotius 4:2, mengatakan "Beritakan Firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegurlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran". William Barclay dalam buku "Duta bagi Kristus" mengatakan : " Paulus menyemangati dan mendukung serta mendorong Timotius, anak rohaninya yang masih muda, pemalu, kurang percaya diri, sakit-sakitan, bersifat tertutup dan takut menghadapi pelayanan, untuk bangkit dengan berani dan penuh semangat mengobarkan karunia Allah yang ada pada dirinya kepada semua orang yang terhilang dan tersesat untuk bertobat dan kembali kepada jalan yang benar ".
Sebagai pemberita Injil seharusnya kita tak perlu kuatir akan dampak yang dihasilkan dalam pemberitaan kita, asal saja kita memberitakan apa yang benar dan hidup dalam kebenaran Injil itu, yang utama adalah kita harus memberitakan Injil kepada siapapun yang Allah Injinkan untuk kita temui atau Injili, dan otoritas Allahlah yang akan bekerja, dan menyertai pemberitaan kita. Sebagaimana Allah telah mempertobatkan kita melalui pemberitaan Injil, demikianlah kita harus percaya Injil yang kita beritakan itu mampu mengubah kehidupan manusia yang jahat.
Target mana yang menjadi panggilan kita dalam tugas menginjili, harus kita kerjakan dengan sebaik mungkin. Allah ingin semua orang mendengarkan berita Injil dan diselamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar