Selasa, 20 Oktober 2009

Renungan Minggu XX Setelah Trinitatis 25 Oktober 2009

Menaati Hukum Tuhan
Yosua 1: 6-9
1. Pendahuluan
Nama Kitab ini iala Yosua, atau bahasa Ibraninya: Yehosyuang, artinya: Tuhan (JHWH) adalah pertolongan. Yosua memang memegang peranan penting dalam Kitab ini. Setiap berkat adalah pemberian anugerah yang harus diterima dengan iman. Kanaan diberikan kepada orang Israel didalam Abraham, bukan didalam Musa berdasarkan pelaksanaan Taurat. Taurat tidak dapat membuat Israel berhak atas Kanaan, bahkan Musa tidak diberi kuasa memimpin umat itu masuk Kanaan. Demikian juga Taurat tidak dapat memimpin kita masuk ke dalam perhentian rohani yang telah dijanjikan oleh Allah di dalam Yesus Kristus. Itulah sebabnya Musa harus mati dan diganti oleh Yosua, dan Yosua itulah yang harus membukakan tanah warisan itu.
Lima ratus tahun sebelum Yosua memimpin orang Israel menyeberangi sungai Yordan, Tuhan telah berfirman kepada Abraham, “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Ku-berikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya” (Kej.13:14,15). Kemudian setelah Tuhan memimbing orang Israel keluar dari Mesir, Ia berfirman, ‘Apabila Tuhan telah membawa engkau ke negeri......yang telah dijanjikanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu’ (Kel.13:5). Awal riwayat Yosua dimulai ketika Musa hamba tuhan itu mati, maka berfirmanlah Tuhan kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian : “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Ku-berikan kepada mereka, kepada orang Israel itu” (Yos.1:1,2).

2. Penjelasan
a) Bagi Israel semua berkat diserahkan dengan perantaraan Yosua. Tuhan berkata kepadanya, “Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeriyang Ku-janjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka” (Yos. 1:6); “Dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya” (Ul.31:7). Jadi Yosua ditunjuk sebagai pemimpin yang menundukkan orang Israel di Kanaan. Padaakhir peperangan yang berlangsung selama 7 tahun itu, ‘Yosua merebut seluruh negeri itu......Yosua-pun memberikan negeri itu kepada orang Israel menjadi milik pusaka mereka, menurut pembagian suku mereka. Masing-masing warisan telah ditentukan menjadi milik pusaka umat yang terpilih.
b) Sesudah tanah suci itu disebut adalah tanah kepunyaan orang Het, timbul pertanyaan: Bagaimankah umat Israel dapat menduduki tanah yang dikuasai oleh bangsa lain ? Tuhan kemudian menerangkan: bangsa kapir itu tidak akan dapat bertahan menghadapi Yosua. Seumur hidupnya Yosua akan menang. Karena apa ? Karena Tuhan akan menyertai Yosua. Seperti Ia dahulu menyrertai Musa (Bnd.Ul.31:6-8). Tuhan ada dengan Yosua dan umat Israel yang dipimpin oleh Yosua. Namun Yosua sendiri harus bersikap kuat dan teguh. Saran ini diulangi sampai empat kali dalam bagian ini (Ay.6,7,9 dan 18). Yang dituntut Tuhan disini bukan suatu keberanian menurut kodrat manusia, melainkan suatu kepercayaan penuh terhadap janji-janji Tuhan. Jika Yosua terkejut dan patah hati (ay.9), berarti ia kurang percaya akan Firman Tuhan. Ada dasar yang kuat bagi Yosua untuk percaya kepada Tuhan. Karena Yosua diangkat oleh Tuhan akan memimpin bangsa ini memiliki tanah suci itu. Dan dibawah dasar itu terletaklah dasar yang lebih kuat yaitu janji Tuhan dengan sumpah untuk memberikan negeri itu kepada nenek moyang bangsa Israel (Lih.Kej.15:18; 24:7; Kel.32:13). Janji dengan sumpah: pada hakekatnya janji Tuhan sudah cukup kuat, tetapi Tuhan berkenan menguatkan janjiNya dengan sumpah supaya lebih kuat lagi (bnd.Ibr.6:13-18)
c) Yosua dapat menyatakan kepercayaannya kepada Tuhan dengan menjalankan segala hukum yang telah diperintahkan kepadanya oleh Musa. Yosua harus menetapi segala perintah Musa. Tetapi kemudian perintah Musa itu disamakan dengan hukum Taurat, bahkan di ayat 8 disamakan dengan kitab Taurat ini. Perintah Tuhan kepada Yosua adalah perintah Tuhan kepada mereka, dan Yosua harus menjadi contoh untuk mereka. Yosua harus berlaku sesuai dengan segala petunjuk hukum Taurat dan tidak boleh menyimpang (ay.7), bahkan kitab hukum itu tidak boleh beralih dari mulutnya, yakni dalam segala perkataannya selalu harus dipegangnya, dan harus direnungkan siang dan malam.Kita diingatkan akan gambaran orang benar dalam Kitab Mazmur 1:2. Kalau Yosua bertindak seperti itu, pastilah ia akan berhasil dalam perjalanannya. Yosua dan bangsa Israel harus berteguh hati dengan jalan menetapi hukum Taurat Musa. Taurat itu harus dijalankan dengan perkataan, pikiran dan tindakan. Dan perintah itu diulangi lagi agar Yosua jangan takut, bahwa Tuhan Allah akan menyertainya.
d) Demikian halnya orang percaya bila ingi menerima berkat dari Tuhan kita harus melakukan perintahNya, dan menerima janji Tuhan dengan teguh hati, jangan menyimpang dari petunjuk dan pengarahan dari Tuhan.Taurat Tuhan tak akan kunjung dapat membawa jiwa manusia masuk ke dalam negeri perjanjian, dan itu bukan sebab Taurat itu ada kekurangannya, melainkan melulu sebab kenajisan dan dosa manusia itu sendiri. Hukum dosa dalam tubuh kita itulah yang menyebabkan kita tidak dapat setia kapada Taurat Tuhan, danmenyebabkan kita tidak tenang dan selalu diliputi kekecewaan, dan dalam hati terjadi pergumulan yang menggelisahkan serta mengalami banyak kegagalan.
e) Demikian juga halnya dengan negeri Kanaan rohani yang menjadi milik kita didalam Kristus, harus diterima dengan imanseperti dinyatakan oleh Kitab Efesus dengan kata ke-3 ‘di dalam sorga’ bunyinya, “Kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—Oleh kasih Karunia kamu diselamatkan---dan didalam Kristus Yesus, Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan dia di Sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikanNya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena Kasih Karunia kamu diselamatkan oleh Iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah’ (Ef.2:5-8).
f) Yosua adalah lambang yang indah sekali dari Kristus tentang harapan dan wakil bagi umatNya. Israel diberkati dengan segala berkat bendawi dan bumi didalam Abraham; gereja Tuhan diberkati dengan segala berkat rohani dari sorga di dalam Kristus. Untuk dapat menikmati sepenuhnya segala berkat duniawi itu, orang Israel harus hidup di dalam negeri. Demikian pula kita,untuk dapat mengalami sepenuhnya segala berkat rohani di dalam Kristus haruslah tetap hidup di dalam sorga di mana Tuhan mencurahkan anugerah-Nya itu bagi kita. Taurat tidak berkuasa untuk mendatangkan berkat, karena berkat hanya dapat diperoleh sebagai anugerah oleh sebab Iman. Jadi perbuatan-perbuatan seperti nazar, sumpah, janji penyerahan diri yang ditandai dengan darah, syariat lahiriah, bertapa, memantangkan perkara-perkara tertentu, berpuasa sepanjang hari, bersembahyang sepanjang malam, menuruti suara batin atau hati nurani kita, meskipun perbuatan-perbuatan baik ini perlu diperhatikan, tapi ini toh tidak dapat membawa kita masuk ke dalam negeri perjanjian yang penuh berkat itu.
g) Tuhan tidak hanya memanggil bangsaNya Israel untuk berperang, tetapi juga untuk menang. Sesungguhnya, bagi seorang Israel yang setia, Kanaan harus menjadi tempat kemenangan. Semua perkara itu dijadikan lambang oleh Roh Kudus untuk memperlihatkan kepada kita kehidupan rohani dari sorga (Ef.1:3) yang menjadi milik kita dalam Kristus selama kehidupan di dunia ini.Kanaan sungguh merupakan negeri anugerah, negeri yang berlimpah susu dan madunya. Di dalam Yesus kita beroleh kemenangan.Di dalam Dia doa kita merupakan pergumulan rohani yang mendatangkan kemenangan, merobohkan segala benteng Iblis dan menghancurkan segala angan-angan hati yang jahat dan khayalan yang mengajak kita melawan Tuhan. Lagi doa yang sungguh-sungguh itu akan mendatangkan kelahiran baru di antara umat manusia. Jika kita tetap tinggal di dalam Dia, dan ‘akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus (Rom.5:17) di dalam sorga, maka semua musuh kita akan berada di bawah telapak kaki kita, dan kita akan menghayati firman Allah, ‘Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa (Mzm.2:4).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...