Jumat, 02 Oktober 2009

Renungan Hari Jumat, 09 Oktober 2009

Masa Depan Di Dalam Tuhan
Pengkhotbah 7: 14
"Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya."
Ketika saya berumur 8 tahun, salah seorang jemaat ayah saya berkata: apa cita-citamu kalau sudah besar ? Aku berkata dengan polosnya: “Aku ingin menjadi pendeta”. Masa depan yang dulu hanya dengan jawab polos namun dapat tewujud dengan kasih penyertaan Tuhan dalam hidupku. Namun tau.... gak saudara-saudaraku, ketika aku menamatkan diri dari SMA (Sekolah Menengah Atas) sempat terdapat keraguanku untuk melanjutkan study ke STT HKBP, aku ingin memasuki PTN, Namun setelah saya membicarakannya dengan orang tua sehingga aku berketetapan untuk melangkah pasti mendaftar ke STT HKBP Pematang siantar.

Itulah kalau berbicara masa depan: bagaimana dengan masa depan saudara? Pastilah sangat berbeda-beda pengalaman kita. Mungkin kita merasakan hari-hari yang malang atau bahkan hari-hari yang bersukacita. Semua hari-hari telah diberkati Tuhan, semuanya hari yang kita alami adalah berbeda. Sehingga bisa mempengaruhi ketetapan dan rencana manusia. Bisa karena mengalami bencana alam atau karena kecelakaan, kita menjadi merubah rencana. Oleh sebab itu Orang percaya haruslah tetap meminta kekuatan dari Tuhan dengan HikmatNya yang sangat luar biasa itu, untuk membimbing hidup kita ke masa depan yang lebih baik. Kita tidak mampu menemukan masa depan kita sendiri tanpa penyertaan Tuhan. Marilah kita akui Tuhan dalam hidup kita dan rencana-rencanaNya dan rancangan-rancanganNya. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...