Nasihat Dan Didikan Tuhan
Amsal 19: 20-21
Amsal 19: 20-21
"Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana."
Kita semua adalah anak-anak Allah (Melalui Firman, Roh dan Kasih). Kita menghormati dan taat Allah supaya kita dapat mencapai kekudusan, yaitu dengan jalan kita rela dididik, dihajar oleh Allah. Ini adalah proses penyucian. (Ibrani 12:5-14). Dan dengan kekudusan kita dapat berjumpa/melihat bertemu dengan Yesus muka dengan muka. Proses penyucian dimulai dengan Darah Yesus, yang menyucikan hati nurani, kemudian oleh firman Allah dan Roh Kudus dan juga oleh didikan/hajaran Allah. Kita semua memberikan diri untuk masuk dalam proses penyucian karena kita tahu Tuhan Yesus akan datang kembali.
Prinsip hidup orang yang bijak adalah berusaha menjadikan kejadian masa silam sebagai pelajaran berharga untuk masa yang akan datang, apakah peristiwa yang dialaminya itu baik atau buruk. Sebab, setiap kegagalan atau keberhasilan sesungguhnya buah dari baik – buruknya perencanaan di masa sebelumnya.
Dan bagi orang yang beriman, tiada hari yang bernama kegagalan. Setiap hari yang dilaluinya selalu bernilai keberhasilan. Kenapa? Karena bila mendapat musibah, ia selalu bersabar. Sebaliknya, bila mendapat berkat ia selalu bersyukur.
Sejatinya, bila keimanan dan perilaku kita benar, pasti Allah akan menjadikan kita sebagai pribadi yang sukses dan terhormat.
Dan bila kita taat seperti Yesus juga taat kepada bapa disorga maka kita akan diberikan keselamatan yang abadi yang menjamin kita tidak binasa untuk selama-lamanya (Ibrani 5:5-9)
Kita semua adalah anak-anak Allah (Melalui Firman, Roh dan Kasih). Kita menghormati dan taat Allah supaya kita dapat mencapai kekudusan, yaitu dengan jalan kita rela dididik, dihajar oleh Allah. Ini adalah proses penyucian. (Ibrani 12:5-14). Dan dengan kekudusan kita dapat berjumpa/melihat bertemu dengan Yesus muka dengan muka. Proses penyucian dimulai dengan Darah Yesus, yang menyucikan hati nurani, kemudian oleh firman Allah dan Roh Kudus dan juga oleh didikan/hajaran Allah. Kita semua memberikan diri untuk masuk dalam proses penyucian karena kita tahu Tuhan Yesus akan datang kembali.
Prinsip hidup orang yang bijak adalah berusaha menjadikan kejadian masa silam sebagai pelajaran berharga untuk masa yang akan datang, apakah peristiwa yang dialaminya itu baik atau buruk. Sebab, setiap kegagalan atau keberhasilan sesungguhnya buah dari baik – buruknya perencanaan di masa sebelumnya.
Dan bagi orang yang beriman, tiada hari yang bernama kegagalan. Setiap hari yang dilaluinya selalu bernilai keberhasilan. Kenapa? Karena bila mendapat musibah, ia selalu bersabar. Sebaliknya, bila mendapat berkat ia selalu bersyukur.
Sejatinya, bila keimanan dan perilaku kita benar, pasti Allah akan menjadikan kita sebagai pribadi yang sukses dan terhormat.
Dan bila kita taat seperti Yesus juga taat kepada bapa disorga maka kita akan diberikan keselamatan yang abadi yang menjamin kita tidak binasa untuk selama-lamanya (Ibrani 5:5-9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar