Selasa, 20 Oktober 2009

Renungan Epsitel Minggu XX Setelah Trinitatis , 25 Oktober 2009

Mematuhi Perkataan Yesus
Yohanes 21: 20-25
Dalam perikop ini Yohanes juga mendengar panggilan Yesus, sebagai salah seorang pengikut Yesus, ia mengikut Yesus dari belakang. Yohanes juga yang disukainya, juga yang mengikutiNya, menjadi Rasul Kristus. Simon Petrus berpaling, dan melihat Yonaes ikut serta. Dalam hati Petrus timbul suatu keinginan untuk mengetahui segala-galanya, keinginan untuk menguasai dan memimpin, yang selamaa ini selalu menjerumuskan dia. Ia ingin mengetahui apa yang akan terjadi dengan Yohanes. Pertanyaan Petrus yang timbul dari keinginan mengetahui dan nafsu menguasai itu ditolak Yesus. Petrus tidak diangkat menjadi Tuhan atas Yohanes. Yesus tetap menjadi Tuhan! Atas tiap orang pengikutnya. KekuasaaNya tidak akan diserahkanNya kepada siapa pun juga. Juga tidak kepada Petrus. Ia menetapkan sendiri jalan yang akan ditempuhNya dengan tiap pengikutNya. Dan Ia melaksanakan rencanaNya dengan setiap orang.
Untuk hal ini tidak ada orang yang diangkatNya. Petrus juga tidak. Hendaknya Petrus menjalankan tugasnya dan menyerahkan lainnya kepada Yesus. Dalam menjawab Petrus, Yesus mengucapkan suatu yang menimbulkan salah paham dikalangan Gereja Kristen mula-mula, yaitu: Jikalau Kukehendaki orang ini tinggal hingga Aku datang apakah kena-mengena dengan engkau ?

Orang-orang Kristen di Asia-Kecil menarik kesimpulan dari ucapan Yesus ini bahwa Yohanes tidak akan mati, tetapi akan mengalami kedatangan Yesus untuk kedua kalinya. Waktu Ia meninggal, terjadilah kebingungan di Efesus dongeng bahwa Yohanes masih hidup, tetapi dengan menunjukkan bukit tempat ia dikuburkan. Dan menurut kepercayaan rakyat disana, bukit itu goyang jika Yohanes bernafas.
Namun bukan demikian maksud yang dikatakan Yesus tentang Yohanes yang tidak akan mati. Yesus hanya menekankan, bahwa Dialah yang memimpin jalan hidup tiap orang muridNya dengan kekuasaanNya sebagai Raja. Yang satu menuju ke kayu salib di Roma, yang seorang lagi di Efesus, menuju masa bekerja yang lama dan berhasil banyak. Namun walaupun berlainan isi pengabdian kita, kita semua adalah murid-murid Yesus, kita mengabdi kepada Tuhan yang satu, yang menempuh jalan sendiri dengan setiap orang muridNya.
Dengan memahami apa yang diperkatakan oleh Yesus kita yang membaca nas ini akan mengerti siapa yang dimaksud oleh Yesus adalah Yohanes sendiri yang menuliskan Kitab Yohanes ini. Dan dari nas ini telah dipersaksikan murid Yesus bahwa perkataan dan perbuatan Yesus tiada habis-habisnya. Tidak mungkin murid Yesus menuliskan semuanya. Dan yang dituliskan oleh muridNya adalah yang paling hakiki, yakni apa yang harus diketahui oleh semua orang dan gereja dari semua bangsa dan segala zaman, tentang Yesus adalah Anak Allah, yaitu: “Dari kelimpahanNya kita sekalian sudah menerima anugerah dan karunia” (Yoh.1:16).
Pemuridan dan Penyertaan Allah Tidak ada suatu hal yang dapat berhasil tanpa Allah terlibat di dalamnya. Pemuridan tidak akan berhasil tanpa Allah bekerja di dalamnya. Itulah mengapa, dalam Mat 28:18 – 20, Yesus memberikan perintah kedua sesudah perintah memuridkan yaitu“…ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (kata ketahuilah berbentuk imperative, atau perintah). Sebagaimana pemuridan adalah seumur hidup, visi pemuridan ini adalah dari Allah, Ia-lah juga yang berkenan atas wadah pemuridan dan Ia pasti menggenapi visi-Nya. Mungkin ada orang-orang yang begitu cepat bertumbuh di dalam gereja, namun ada juga yang sepertinya lambat berubah. Harus tetap diingat bahwa pembaruan hidup datangnya dari Allah, karena kuasa Allah dan dalam waktu Allah. Satu hal yang pasti, penyertaan Allah sudah seharusnya membawa kepada pengharapan dan ketekunan. Di atas semuanya itu, rindukah engkau terlibat dalam pemuridan ini? Seperti apakah gereja atau persekutuan yang engkau ikuti, apakah semakin membawa setiap anggotanya menjadikan Kristus sebagai yang terutama dalam hidup bahkan lebih utama dari pada hidup?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...