Beritakan Firman Tuhan Dengan Iman
2 Timoteus 4: 1-5
2 Timoteus 4: 1-5
1. Pendahuluan
Kitab ini merupakan salah satu dari surat-surat pastoral. Mengapa disebut surat pastoral ? sebab surat ini berisikan nasehat dan didikan, dan Timoteus dipilih Rasul Paulus untuk melanjutkan pekerjaannya dan membantunya mengabarkan Injil. Timoteus di pilih Rasul Paulus karena dia dikenal satu-satunya orang yang sehati dan sepikir dengan Paulus dan yang tidak mencari kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan Kristus (Fil.2:21,22). Pada masa ini Paulus sudah lanjut usia sehingga lebih banyak nasehat dalam suratnya dan bermaksud menetapkan tradisi gereja serta merumuskan peraturan-peraturan untuk kelangsungan hidup gereja, yang harus disampaikan kepada generasi penerus gereja. Surat ini disampaikan oleh Rasul Paulus untuk memberikan petunjuk kepada muridnya cara bagaimana menata jemaat agar jangan terombang-ambing dan melawan ajaran-ajaran sesat.
2. Penjelasan
a) Sehingga tidak salah bahwa memberitakan firman adalah tugas utama bagi Timotius, juga bagi Paulus sendiri (1 Tim.2:7; II Tim.1:11), justeru karena Allah menghakimi semua orang sesuai dengan Injil (rm.2:15, 16), maka orang-orang itu perlu mendengar Injil dan bertobat, apalagi orang-orang yang disesatkan. Besarlah tanggung-jawab orang yang memberitakan Injil (I Kor.9:16). Penginjil harus siap memberitakan Injil pada segala waktu. Dimana sebelumnya memang Rasul Paulus menasihati Timotius untuk setia dan sungguh-sungguh di dalam tugasnya, apalagi Paulus menyadari bahwa ia sebentar lagi akan mati (ay.6) dan ini merupakan kesempatan terakhir untuk memberikan peringatan kepada Timotius. Dalam hidup ini juga orang Kristen memakai hidupnya dengan sebaik-baiknya. Sebab perjalanan hidup yang kita jalani adalah atas kehendak Tuhan agar kita berbagi rasa dengan orang lain, dan memberikan suatu ajaran dan teladan yang baik. Dan bukan bagi Timotius saja peringatan ini juga berlaku buat kita bahwa pada akhir zaman ini kita harus mempertanggung-jawabkan penuaian tugas kita di hadapan Hakim yang akan datang. Paulus sendiri pun telah siap untuk pertanggung-jawaban itu. Oleh karena itu selagi hari masih ada mari kita mencari wajah Allah melalui keterbukaan hati bagi orang-orang yang masih dalam kemelut kegelapan dan kerunyaman hati yang menerpa hidupnya. Mari kita buktikan kehebatan Tuhan melalui kerja bakti kita buat mereka yang masih terhilang.
b) Memberitakan Firman menjadi suatu hal yang wajib bagi pengikut Kristus. Justeru karena Allah akan menghakimi semua orang sesuai dengan Injil (Rm.2:15,16), maka orang-orang itu perlu mendengar Injil dan bertobat. Besarlah tanggung-jawab orang yang memberitakan Injil (I Kor.9:16). Namun dia sendiri haruslah menghidupkan firman itu dari perilakunya dan sikapnya sehingga menjadi suatu kesaksian yang hidup sehingga menggerakkan imannya untuk menasihati dan menegor orang lain yang cara hidupnya salah. Orang percaya akan mampu melaksanakan tugasnya dengan kuasa Tuhan sehingga dia akan sabar memberikan pengajarannya. Orang yang mengandalkan Tuhan akan bijaksana dalam menegor, dia akan berhikmat, dan tidak asal-asalan dalam memberitakan yang baik dari Firman Tuhan. Seperti singa yang mengaum-aum demikian kejahatan iblis mengintai kita, setiap saat kalau kita tidak waspada akan mudah terjerumus ke lembah dosa. Namun tidak ada yang dapat menghempang pemberitaan firman, dan harus diberitakan keseluruh dunia dan tidak mengenal waktu itu baik atau tidak baik, selagi masih ada waktu dan kesempatan marilah kita beritakan firman Tuhan. Namun zaman akhir inimakna tampil pengejek-pengejek dengan kebebalannya tidak akan dapat menerima ajaran yang sehat. Sehingga dengan kekayaan dan pemikirannya mengatur para pengkhotbah atau kita sebut pengajar, bila sudah bosan akan diganti. Dalam arti ajaran-ajaran itu tidak berbobot, untuk memuaskan telinganya, orang-orang hanya mau mendengarkan apa menyenangkan hati mereka tanpa mengandung kritik. Sebab Injil mengandung kritik terhadap sikap dan kelakuan hidup mereka.
c) Menghadapi pengajar-pengajara sesat zaman akhir ini perlu dengan kesabaran, sebab bagi orang-orang yang telah disesatkan akan sangat slit memulihkan doktrinasi yang salah itu dari pikiran serta hati mereka. Oleh sebab itu Timotius harus sabar menderita, demikian halnya pemberita Injil harus sabar menanggung segala sesuatu. Kita juga adalah manusia yang tak luput dari berbagai godaan, jangan sampai kita yang memberitakan Firman Tuhan menjadi lebih lemah dan kurang kuat menghadapi ajaran sesat dunia ini. Tugas pelayanan bukan hanya tugas para pemberita Injil tetapi juga tugas bagi setiap orang Kristen. Setiap orang Kristen harus mengajarkan Firman Tuhan baik dari segi keahliannya, atau segi profesinya atau di segi pekerjaannya sehari-hari. Apa artinya hidup dan kecintaan untuk Tuhan kalau toh kita berdalih dengan alasan keluarga dan rumah tangga nomor satu, namun bila disuruh datang rapat kumpulan gereja tidak bisa datang atau tepat waktu. Kita tidak usah mengatakan Tuhan itu baik dan mencintainya namun untuk menjadi teladan yang baik tidak bisa. Dia akan suka berdebat dan membenarkan dirinya. Namun kita sebagai orang Kristen tidak boleh lengah dalam persoalan-persoalan yang membuat kita berubah menjadi sama seperti mereka yang suka melakukan kesalahan dan dosa. Lihatlah saudara-saudara banyak jemaat dalam gereja suka aktif kegiatan namu tidak bertumbuh dan bisa juga bahkan sangat mengecewakan, baik dari tutur kata yang kurang sopan pada pendeta, suka mengkritik dan mengeluh dan mempermalukan orang lain, suka berkelahi, selalu benar dan tidak mau kalah dan tetap mau menang sendiri. Mari saudara-saudara semakin banyak jemaat Kristen yang merasa benar sendiri tanpa mau dipersalahkan. Ajaran-ajaran sesat itu akan timbul dari keKristenan itu sendiri akan banayk oarang merasa pintar dengan memakai logikanya sendiri tanpa bersandar pada firman Tuhan yang benar. Namun Firman Tuhan haruslah tetap kita beritakan sebab itulah kesmepatan yang baik untuk menyadarkan orang lain dengan tuntunan kuasa kasih Tuhan. Amin
Kitab ini merupakan salah satu dari surat-surat pastoral. Mengapa disebut surat pastoral ? sebab surat ini berisikan nasehat dan didikan, dan Timoteus dipilih Rasul Paulus untuk melanjutkan pekerjaannya dan membantunya mengabarkan Injil. Timoteus di pilih Rasul Paulus karena dia dikenal satu-satunya orang yang sehati dan sepikir dengan Paulus dan yang tidak mencari kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan Kristus (Fil.2:21,22). Pada masa ini Paulus sudah lanjut usia sehingga lebih banyak nasehat dalam suratnya dan bermaksud menetapkan tradisi gereja serta merumuskan peraturan-peraturan untuk kelangsungan hidup gereja, yang harus disampaikan kepada generasi penerus gereja. Surat ini disampaikan oleh Rasul Paulus untuk memberikan petunjuk kepada muridnya cara bagaimana menata jemaat agar jangan terombang-ambing dan melawan ajaran-ajaran sesat.
2. Penjelasan
a) Sehingga tidak salah bahwa memberitakan firman adalah tugas utama bagi Timotius, juga bagi Paulus sendiri (1 Tim.2:7; II Tim.1:11), justeru karena Allah menghakimi semua orang sesuai dengan Injil (rm.2:15, 16), maka orang-orang itu perlu mendengar Injil dan bertobat, apalagi orang-orang yang disesatkan. Besarlah tanggung-jawab orang yang memberitakan Injil (I Kor.9:16). Penginjil harus siap memberitakan Injil pada segala waktu. Dimana sebelumnya memang Rasul Paulus menasihati Timotius untuk setia dan sungguh-sungguh di dalam tugasnya, apalagi Paulus menyadari bahwa ia sebentar lagi akan mati (ay.6) dan ini merupakan kesempatan terakhir untuk memberikan peringatan kepada Timotius. Dalam hidup ini juga orang Kristen memakai hidupnya dengan sebaik-baiknya. Sebab perjalanan hidup yang kita jalani adalah atas kehendak Tuhan agar kita berbagi rasa dengan orang lain, dan memberikan suatu ajaran dan teladan yang baik. Dan bukan bagi Timotius saja peringatan ini juga berlaku buat kita bahwa pada akhir zaman ini kita harus mempertanggung-jawabkan penuaian tugas kita di hadapan Hakim yang akan datang. Paulus sendiri pun telah siap untuk pertanggung-jawaban itu. Oleh karena itu selagi hari masih ada mari kita mencari wajah Allah melalui keterbukaan hati bagi orang-orang yang masih dalam kemelut kegelapan dan kerunyaman hati yang menerpa hidupnya. Mari kita buktikan kehebatan Tuhan melalui kerja bakti kita buat mereka yang masih terhilang.
b) Memberitakan Firman menjadi suatu hal yang wajib bagi pengikut Kristus. Justeru karena Allah akan menghakimi semua orang sesuai dengan Injil (Rm.2:15,16), maka orang-orang itu perlu mendengar Injil dan bertobat. Besarlah tanggung-jawab orang yang memberitakan Injil (I Kor.9:16). Namun dia sendiri haruslah menghidupkan firman itu dari perilakunya dan sikapnya sehingga menjadi suatu kesaksian yang hidup sehingga menggerakkan imannya untuk menasihati dan menegor orang lain yang cara hidupnya salah. Orang percaya akan mampu melaksanakan tugasnya dengan kuasa Tuhan sehingga dia akan sabar memberikan pengajarannya. Orang yang mengandalkan Tuhan akan bijaksana dalam menegor, dia akan berhikmat, dan tidak asal-asalan dalam memberitakan yang baik dari Firman Tuhan. Seperti singa yang mengaum-aum demikian kejahatan iblis mengintai kita, setiap saat kalau kita tidak waspada akan mudah terjerumus ke lembah dosa. Namun tidak ada yang dapat menghempang pemberitaan firman, dan harus diberitakan keseluruh dunia dan tidak mengenal waktu itu baik atau tidak baik, selagi masih ada waktu dan kesempatan marilah kita beritakan firman Tuhan. Namun zaman akhir inimakna tampil pengejek-pengejek dengan kebebalannya tidak akan dapat menerima ajaran yang sehat. Sehingga dengan kekayaan dan pemikirannya mengatur para pengkhotbah atau kita sebut pengajar, bila sudah bosan akan diganti. Dalam arti ajaran-ajaran itu tidak berbobot, untuk memuaskan telinganya, orang-orang hanya mau mendengarkan apa menyenangkan hati mereka tanpa mengandung kritik. Sebab Injil mengandung kritik terhadap sikap dan kelakuan hidup mereka.
c) Menghadapi pengajar-pengajara sesat zaman akhir ini perlu dengan kesabaran, sebab bagi orang-orang yang telah disesatkan akan sangat slit memulihkan doktrinasi yang salah itu dari pikiran serta hati mereka. Oleh sebab itu Timotius harus sabar menderita, demikian halnya pemberita Injil harus sabar menanggung segala sesuatu. Kita juga adalah manusia yang tak luput dari berbagai godaan, jangan sampai kita yang memberitakan Firman Tuhan menjadi lebih lemah dan kurang kuat menghadapi ajaran sesat dunia ini. Tugas pelayanan bukan hanya tugas para pemberita Injil tetapi juga tugas bagi setiap orang Kristen. Setiap orang Kristen harus mengajarkan Firman Tuhan baik dari segi keahliannya, atau segi profesinya atau di segi pekerjaannya sehari-hari. Apa artinya hidup dan kecintaan untuk Tuhan kalau toh kita berdalih dengan alasan keluarga dan rumah tangga nomor satu, namun bila disuruh datang rapat kumpulan gereja tidak bisa datang atau tepat waktu. Kita tidak usah mengatakan Tuhan itu baik dan mencintainya namun untuk menjadi teladan yang baik tidak bisa. Dia akan suka berdebat dan membenarkan dirinya. Namun kita sebagai orang Kristen tidak boleh lengah dalam persoalan-persoalan yang membuat kita berubah menjadi sama seperti mereka yang suka melakukan kesalahan dan dosa. Lihatlah saudara-saudara banyak jemaat dalam gereja suka aktif kegiatan namu tidak bertumbuh dan bisa juga bahkan sangat mengecewakan, baik dari tutur kata yang kurang sopan pada pendeta, suka mengkritik dan mengeluh dan mempermalukan orang lain, suka berkelahi, selalu benar dan tidak mau kalah dan tetap mau menang sendiri. Mari saudara-saudara semakin banyak jemaat Kristen yang merasa benar sendiri tanpa mau dipersalahkan. Ajaran-ajaran sesat itu akan timbul dari keKristenan itu sendiri akan banayk oarang merasa pintar dengan memakai logikanya sendiri tanpa bersandar pada firman Tuhan yang benar. Namun Firman Tuhan haruslah tetap kita beritakan sebab itulah kesmepatan yang baik untuk menyadarkan orang lain dengan tuntunan kuasa kasih Tuhan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar