Selasa, 20 Oktober 2009

Renungan Hari Rabu, 21 Oktober 2009

Pengabdian Diri
1 Petrus 5:2
"Gembalakanlah kawanan , domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri."
Sebagian orang mungkin sudah merasa senang dengan bekerja dikawasan perkantoran elit di Jakarta. Gaji bulanan yang mencukupi plus tunjangan-tunjangan lainnya. Nama perusahaan menjadi status kehebatan seseorang. Tapi ada juga yang sudah mendapatkan itu semua, hidupnya masih saja tidak bahagia. Setiap hari hidupnya mengeluh dan menggerutu. Ada seorang direktur perusahaan ternama mengeluhkan pegawainya yang seolah-olah tidak pernah bersyukur.” Pada saat wawancara tes masuk kerja, mereka sangat antusias dan bahkan menjual kehebatan dirinya agar ia bisa menjadi pegawai dikantor. Namun ketika dikasih pekerjaan, mereka malah pusing dan stress sendiri.”

Banyak orang yang merasa terpaksa dengan pekerjaannya. Padahal hidup kita akan semakin kosong dan bermasalah apabila kita lagi-lagi merasa terpaksa. Kita terpaksa bekerja ditempat A atau B. Kita dipaksa bangun pagi karena takut kena pemotongan gaji, surat peringatan dan dampratan bos. Potensi kita menjadi tidak tersalurkan dan tidak berkembang dengan baik apabila kita terpaksa dan t Dalam bekerja hendaknya kita mengerahkan seluruh keberadaan dan kemampuan kita, karena kita harus meyakini bahwa kerja itu merupakan suatu ibadah sehingga kita harus mengabdi dengan sungguh-sungguh dan berusaha agar tugas yang kita lakukan berhasil dengan sangat baik dan sempurna.
Jika bekerja dilihat sebagai sesuatu yang sangat serius, maka kita menjadi tegang, dan akibatnya pekerjaan kita menjadi tidak menyenangkan. Untuk itu marilah bekerja dengan penuh sukacita dan anggaplah kerja itu merupakan suatu seni yang membutuhkan kreativitas. Ingat juga bahwa kehormatan kita dipertaruhkan dalam pekerjaan yang kita lakukan. Bila hasil pekerjaan kita baik, maka orang akan hormat pada kita. Jadi marilah kita bekerja sungguh-sungguh dengan penuh ketekunan.
Dan yang terakhir juga, kemuliaan akan kita peroleh dari hasil pekerjaan yang telah kita lakukan. Lakukanlah pekerjaan dengan serius dan sesempurna mungkin, karena kerja itu merupakan suatu pelayanan.
Kehormatan dan kemuliaan hasil kerja juga belum tentu kita dapatkan dari orang lain, dan kita tidak perlu kecewa bila hal tersebut terjadi. Tetapi rasakanlah kehormatan dan kemuliaan dari dalam diri sendiri. Bila kita telah menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik, rasakan kepuasan dan kebanggaan yang ada dalam diri kita. Janganlah bekerja dengan paksaan atau kita menganggapnya sebagai suatu penderitaan. Justru kerja itu merupakan suatu kebahagiaan karena kita menerima anugerahnya sehingga dapat melakukan sesuatu, yang juga dibutuhkan oleh orang lain.idak bahagia.
Apa yang telah dipercayakan bagi kita baik ditengah keluarga, masyarakat, pekerjaan, marilah kita pergunakan sebaik-baiknya untuk mengarahkan hidup yang mengenal Tuhan. Jadilah gembala yang baik dan bisa menjadi teladan bagi semua orang. Amin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...