Selasa, 20 Oktober 2009

Renungan Hari Selasa, 20 Oktober 2009

Kuasa Yang Menggetarkan
1 Samuel 12: 23
“Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada Tuhan dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus.
Seorang nenek yang tinggal di California mempunyai seorang menantu laki-laki. Selama bertahun-tahun, menantunya ini bersikap kejam terhadap anak perempuannya dan cucu-cucunya. Keluarganya sangat menderita karena perbuatannya. Selama itu, nenek Kristen yang baik ini berdoa dengan tekun, tetapi tanpa hasil.
Suatu malam, nenek itu mendengar Joy Dawson berbicara tentang pentingnya mengampuni orang yang telah melukai kita. Nenek itu dipenjarakan oleh rasa dendam terhadap menantunya sehingga dengan rajin ia mencatat 8 cara praktis dari Joy untuk menghilangkan dendam.
Saat pulang. Nenek tersebut berlutut dan menyesali dosanya. Dia mempraktekkan 8 cara tersebut satu per satu. Saat itu waktu menunjukkan pukul 11.30 malam Hari jumat.


Hari sabtu pagi, nenek itu dikejutkan oleh kedatangan menantu laki-lakinya ke rumahnya. Hal itu tidak diduganya sejak ia pergi selama tujuh jam. Menantunya menceritakan bahwa sejak pukul 11.30 semalam, dia masih dikuasai dosa. Namun ada suatu kuasa menggetarkan jiwanya sehingga dia menyesali dosanya dan menyerahkan hidupnya untuk Kristus. Dia memohon ampun kepada Isteri dan anak-anaknya dan saat itu juga minta maaf kepada mertuanya. (Yak.5:16) Joy Dawson, “How to pray for someone Near you who is away from God”.
Saudara-saudara, Samuel berjanji tetap akan mendoakan bangsa Israel, malahan andai kata ia berhenti berbuat demikian, hal itu akan menjadi suatu dosa terhadap Tuhan. Sebab doa syafaat adalah tugas yang mulia bagi imam-imam dan nabi-nabi, seperti yang kita dengar tentang Musa dan Amos (Kel.32: 11, 30 dst; Am.7: 1-6). Akan tetapi Samuel tidak hanya akan mendoakan mereka saja, melainkan juga akan mengajarkan jalan yang baik dan lurus kepada mereka. Jelaslah bahwa Samuel tidak bermaksud mengundurkan diri sama sekali, melainkan tetap memegang jabatan imam dan nabi,hanyalah tugas memimpin dan menghakimi diserahkan kepada Raja.
Setiap orang percaya memiliki tugas dan visi untuk mendoakan dan berbuat sesuatu atas doanya agar Tuhan berkenan dengan iman pengharapan kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...