Selasa, 09 Maret 2010

Renungan Hari Kamis, 11 Maret 2010

Mencari Tuhan (2)
Yesaya 55 : 6
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat
Manusia memiliki naluri untuk mencari sesuatu...hal ini nampak dari bagaimana manusia itu berusaha dalam kehidupannya. Manusia selalu mencari sesuatu yang tidak ada dalam dirinya, manusia selalu mencari sesuatu yang kurang dari dirinya .Misalnya mencari uang ..semakin banyak dapat uang semakin ia tidak puas dengan uang ... mencari pengetahuan, semakin ia mendapat pengetahuan dan kepintaran semakin ia terus mencari. Dapat dikatakan bahwa dalam hal jasmani, manusia tidak pernah puas untuk mencari dan terus mencari. Namun bagaimana dengan hal yang bersifat rohani. Adakah orang yang memiliki kerinduan untuk mencari Allah. Dalam segala kondisi dan keadaan. Paulus dalam Roma 3:10-12 bahwa manusia cenderung menyeleweng dari Allah tidak seorang pun mencari Allah. Saudara dalam zaman post modern ini, menurut beberapa penelitian bahwa manusia semakin tidak tertarik dalam hal-hal rohani. Manusia lebih tertarik kepada hal-hal lahiriah dari pada hal-hal rohani Sehingga hal-hal rohani tidak menjadi prioritas dan kerinduan manusia.
Dan lebih parah dia melihat satu fenomena lagi ada banyak orang mencari Tuhan hanya jikalau ia punya masalah, pergumulan dalam hidupnya. Tetapi ketika hidup mereka aman-aman mereka melupakan Tuhan, tidak mencari Tuhan. Ada banyak orang mencari Tuhan hanya untuk kepuasan dirinya.
Sehingga Karl Max berkesimpulan seperti demikian. Saudara apakah apa yang disampaikan oleh Karl Marx itu benar...Satu sisi kalau kita melihat fenomena yang terjadi dalam sejarah kekristenan maka ada kebenaran. Sejak zaman Tuhan Yesus sampai saat ini ada banyak orang yang mencari Yesus bukan untuk menyembah Yesus tetapi supaya dia mendapat sesuatu dari yesus, apakah kesembuhan. Ketenangan batin dlsb. Disatu sisi saudara apa yg disampaikan oleh Karl marx itu suatu yang keliru ...karena bagi orang Kristen sejati mencari Allah adalah sesuatu keharusan dan kebutuhan....Sebagaimana apa yg diungkapkan oleh pemazmur dalam pembacaan kita tadi.
Kita yang mengenal Tuhan melalui iman pribadi kepada Kristus, dapat merasakan ketenangan ketika berada di tengah badai hidup, meskipun angin ribut pencobaan mengempaskan kita. Kita dapat merasakan kedamaian pikiran dan ketenangan batin. Richard Fuller, seorang pelayan Allah yang hidup pada abad 19, bercerita tentang seorang pelaut tua yang berkata, "Dalam badai yang ganas, kita harus menempatkan kapal pada posisi yang tepat dan menjaganya agar tetap berada di situ."
Fuller berkata, "Orang-orang kristiani, seperti itulah yang harus kalian lakukan .... Kalian harus menempatkan jiwa kalian pada satu posisi dan menjaganya. Kalian harus tetap bergantung pada Tuhan, sebab Dialah Bapa kita; dan ketika berbagai hal menghadang, misalnya angin ribut, gelombang, laut yang membentang, petir, kilat, batu karang, apa pun itu, kalian harus berpegang teguh pada kesetiaan Allah dan kasih-Nya yang tiada berkesudahan."


Jamita Evangelium Minggu ROGATE (Martangiang) – 5 Mei 2024

Sai Na Manjalo DO Nasa Na Mangido      (Setiap Orang Yang Meminta Akan Menerima) Matius 7: 1 - 11   a)       Huria ni Tuhanta ia Matiu...