Kamis, 11 Maret 2010

Renungan Hari Jumat, 12 Maret 2010

Berseru Pada Tuhan
Mazmur 50 : 15
Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." S e l a.
Tidak dapat kita sangkal bahwa masalah selalu ada di dalam kehidupan kita. Baik itu masalah besar ataupun masalah kecil. Terkadang masalah itu sering membuat kita lemah, gentar, takut dan juga hidup di dalam kekuatiran. tetapi kalau kita mau cermati, masalah itu ada di dalam kehidupan kita hanya satu tujuannya. Yaitu agar kita bisa melihat kebesaran Tuhan. Atau dengan kata lain, kenapa Tuhan Mengijinkan masalah itu ada di dalam kehidupan kita ?
Berseru kepada Tuhan sama dengan berdoa dengan serius. bukan cuma berbisik saja. apakah saudara termasuk orang yang setia berdoa? apakah saudara hanya berdoa sekali sekali kalau lagi kepept? apakah saudara pernah mendoakan suatu pokok doa sampai bertahun tahun? saudara harus menjawabnya dengan tulus hati! Setiap kali saudara berseru dan berteriak kepada Tuhan (memanggil dan menangis) maka wajah saudara muncul pada layar monitor Tuhan di surga. Pernahkah saudara berdoa-saking seriusnya sampai menagis? Tuhan tidak mempersoalkan apakah saudara menangis atau tidak ketika berdoa, tetapi yang terpenting adalah ; apakah saudara benar benar serius dan setia berdoa atau tidak.
kita perlu melihat bagaimana berseru kepada Tuhan. Pertama kita harus berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni (II Tim. 2:22). Hati kita yang merupakan sumber seruan kita haruslah murni, tidak menuntut yang lain kecuali Tuhan sendiri. Kedua, kita juga harus berseru kepada Tuhan dengan bibir yang bersih (Zef. 3:9). Kita harus memperhatikan tutur kata kita, karena perkataan sia-sia paling menajiskan bibir kita. Jika bibir kita tidak bersih dikarenakan perkataan yang sia-sia, maka sulitlah bagi kita Untuk menyeru nama Tuhan. Selain hati yang murni dan bibir yang bersih, kita juga perlu memiliki mulut yang terbuka (Maz. 81:11). Klla perlu membuka mulut kita lebar-lebar dan berseru kepada Tuhan. Di samping itu, kita perlu menyeru Tuhan secara korporat. Dua Timotius 2:22 mengatakan, "Jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan had yang murni." Kita perlu berhimpun bersama dengan tujuan untuk menyeru nama Tuhan. Mazmur 88:10 mengatakan, "Aku telah berseru kepadaMu, Ya TUHAN, sepanjang hari." Karena itu, kita harus menyeru namaNya setiap hari dan sepanjang hari. Perkara menyeru nama Tuhan ini bukanlah doktrin semata, melainkan satu perkara yang praktis, rill, yang perlu kita laksanakan setiap hari. Kita tentunya tidak bisa berhenti bernafas. Kita tahu apa yang akan terjadi jika kita berhenti bernafas. Selain itu, dalam Mazmur 116:2b mengatakan, "Maka seumur hidupku aku akan berseru kepadaNya." Selama kita hidup, kita harus berseru kepadaNya. Amin


Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...