Memuji PertolonganTuhan
Mazmur 115: 9 – 15
Mazmur 115: 9 – 15
Mengapa kita memuji TUHAN atau menyanyikan pujian bagi TUHAN? Karena kita telah mengecap kebaikan TUHAN di dalam kehidupan kita. Orang yang “menyanyikan pujian” kepada TUHAN, tetapi orang itu belum merasakan kebaikan-NYA, maka yang dilakukannya itu tidak dapat disebut memuji TUHAN. Dia hanya menyanyikan lagu rohani. Tidak lebih dari itu. Hanya orang yang telah menikmati kebaikan TUHANlah yang akan mampu memuji TUHAN, dan akan menyanyikan pujian bagi-NYA dengan segenap perasaan.
Dapat disimpulkan, bahwa jika seseorang tidak mau memuji TUHAN, berarti orang itu belum mengenal TUHAN atau belum merasakan kebaikan-NYA. Kita hidup adalah karena kebaikan TUHAN. Ada ayat yang mengatakan, “Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!” (Mazmur 150:6). Orang yang tidak mau memuji TUHAN, boleh dikatakan orang itu mungkin tidak bernafas. Marilah kita selalu memuji-NYA, baik dengan kesaksian atau dengan lagu untuk selalu mengingatkan kita, bahwa TUHAN telah berbuat baik, dan akan selalu memberikan kebaikan-NYA kepada kita.
Dalam kehidupan, berlaku juga hal yang sama, seringkali orang Kristen berhenti pada tahap pertama. Ketika masalah datang, kita pergi dan meninggalkan Tuhan, lalu mencari jalan keluar dengan cara yang tidak diperkenan Allah. Padahal kalau kita mau setia, Tuhan akan membuka jalan bagi kita, sehingga iman kita dapat diperbaharui, dan pengenalan kita terhadap Allah menjadi semakin hidup.
Ingatlah bahwa: Allah senantiasa bersama dengan kita dalam pergumulan hidup kita. Orang yang memuji TUHAN ketika sedang susah, berarti dia yakin akan mengalami kemenangan atas problemanya. Kapan terakhir kali Anda secara terbuka dan tanpa rasa malu memuji Allah atas pertolongan-Nya saat Anda mengalami kesulitan? Seseorang pernah berkata, "Jika orang-orang Kristen lebih lagi dalam memuji Allah, keraguan dunia terhadap Dia akan semakin berkurang." Sikap mengucap syukur kepada-Nya atas kebaikan-Nya dan teladan Anda dalam memuji Dia dapat membuat orang lain tidak ragu-ragu untuk beriman kepada-Nya
Dapat disimpulkan, bahwa jika seseorang tidak mau memuji TUHAN, berarti orang itu belum mengenal TUHAN atau belum merasakan kebaikan-NYA. Kita hidup adalah karena kebaikan TUHAN. Ada ayat yang mengatakan, “Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!” (Mazmur 150:6). Orang yang tidak mau memuji TUHAN, boleh dikatakan orang itu mungkin tidak bernafas. Marilah kita selalu memuji-NYA, baik dengan kesaksian atau dengan lagu untuk selalu mengingatkan kita, bahwa TUHAN telah berbuat baik, dan akan selalu memberikan kebaikan-NYA kepada kita.
Dalam kehidupan, berlaku juga hal yang sama, seringkali orang Kristen berhenti pada tahap pertama. Ketika masalah datang, kita pergi dan meninggalkan Tuhan, lalu mencari jalan keluar dengan cara yang tidak diperkenan Allah. Padahal kalau kita mau setia, Tuhan akan membuka jalan bagi kita, sehingga iman kita dapat diperbaharui, dan pengenalan kita terhadap Allah menjadi semakin hidup.
Ingatlah bahwa: Allah senantiasa bersama dengan kita dalam pergumulan hidup kita. Orang yang memuji TUHAN ketika sedang susah, berarti dia yakin akan mengalami kemenangan atas problemanya. Kapan terakhir kali Anda secara terbuka dan tanpa rasa malu memuji Allah atas pertolongan-Nya saat Anda mengalami kesulitan? Seseorang pernah berkata, "Jika orang-orang Kristen lebih lagi dalam memuji Allah, keraguan dunia terhadap Dia akan semakin berkurang." Sikap mengucap syukur kepada-Nya atas kebaikan-Nya dan teladan Anda dalam memuji Dia dapat membuat orang lain tidak ragu-ragu untuk beriman kepada-Nya