Raja Yang Adil Dan Jaya
Zakaria 9: 9b
Zakaria 9: 9b
"Lihat, rajamu datang kepadamu; Ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Keledai (Equus asinus) adalah mamalia dari keluarga Equidae. Merupakan hewan jinak yang digunakan untuk bertransportasi dan kerja lain, seperti menarik kereta kuda maupun membajak ladang. Keledai bisa memiliki anak campuran dengan kuda. Anak kuda betina dan keledai jantan disebut bagal. Anak keledai betina dan kuda jantan disebut hinny. Bagal lebih umum, dan telah digunakan untuk transportasi manusia dan benda.
Kendaraan yang dipilih oleh TUHAN YESUS untuk membawa-NYA memasuki kota Yerusalem adalah keledai. Sebagai binatang tunggangan, keledai sama sekali tidak merefleksikan keagungan, keperkasaan, kegagahan. Sosok keledai bertolak belakang dengan sosok kuda yang dalam mitos-mitos Yunani maupun Cina mencitrakan kekuatan dan keperkasaan. Tetapi TUHAN YESUS memang tidak mau datang dengan segala keperkasaan duniawi. Karena itu DIA tidak mau menunggangi kuda, tetapi justru menaiki keledai yang merupakan gambaran orang bebal. Sebab sifat yang dimiliki orang bebal sama dengan keledai -binatang bodoh yang sukar diatur- yang mundur ketika ditarik, namun tidak mau maju bila didorong.
Yesus Kristus, Raja di atas segala raja, tidak menunggang kuda ketika memasuki kota Yerusalem. Dia justru menaiki keledai sebagai tunggangan-Nya. Memang kedatangan-Nya ke dalam dunia adalah untuk kita, si keledai dungu. Di dalam Matius 21 : 1 – 2 dikatakan : Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-KU.
Tuhan memerlukan keledai itu memiliki makna, bahwa Tuhanlah yang memilih keledai, yaitu kita, orang yang tadinya kafir. Kalau Tuhan yang telah memilih kita, siapa yang berani menentang-Nya? Setan pun tidak dapat menghalangi. Siapa yang dapat menuntun "keledai yang bodoh" jika bukan Allah sendiri? Sebab kita adalah orang bebal yang sulit diajar.
Mesias datang bukan dengan menunggang kuda yang gagah perkasa, tetapi menaiki keledai. Kristus tidak pernah menggunakan kekerasan, sebab Dia adalah Allah yang penuh kasih. Dia adalah Allah yang lemah lembut. Dia datang ke dunia bukan dengan kekuatan duniawi, tetapi Dia datang dengan kekuatan Roh Kudus. Kelahiran-Nya pun bukan di istana yang megah, tetapi Ia rela lahir di sebuah kandang di kota Betlehem. Karena kasih-Nya yang tak terhingga, Yesus menyerahkan DiriNya untuk mati menebus dosa kita.
Oleh sebab itu saudara-saudara bila anda mengenakan Kristus didalam kehidupan keluarga anda, maka keluarga anda akan penuh kasih dan lemah-lembut dalam bersikap juga penuh keadilan. Biarkanlah Kristus mengepalai rumah tangga kita dan bahkan terlebih menjadi Raja didalam hidup kita. Sehingga kita beroleh keadilan , kedamaian dan kesejahteraan. Amin (EM)
Keledai (Equus asinus) adalah mamalia dari keluarga Equidae. Merupakan hewan jinak yang digunakan untuk bertransportasi dan kerja lain, seperti menarik kereta kuda maupun membajak ladang. Keledai bisa memiliki anak campuran dengan kuda. Anak kuda betina dan keledai jantan disebut bagal. Anak keledai betina dan kuda jantan disebut hinny. Bagal lebih umum, dan telah digunakan untuk transportasi manusia dan benda.
Kendaraan yang dipilih oleh TUHAN YESUS untuk membawa-NYA memasuki kota Yerusalem adalah keledai. Sebagai binatang tunggangan, keledai sama sekali tidak merefleksikan keagungan, keperkasaan, kegagahan. Sosok keledai bertolak belakang dengan sosok kuda yang dalam mitos-mitos Yunani maupun Cina mencitrakan kekuatan dan keperkasaan. Tetapi TUHAN YESUS memang tidak mau datang dengan segala keperkasaan duniawi. Karena itu DIA tidak mau menunggangi kuda, tetapi justru menaiki keledai yang merupakan gambaran orang bebal. Sebab sifat yang dimiliki orang bebal sama dengan keledai -binatang bodoh yang sukar diatur- yang mundur ketika ditarik, namun tidak mau maju bila didorong.
Yesus Kristus, Raja di atas segala raja, tidak menunggang kuda ketika memasuki kota Yerusalem. Dia justru menaiki keledai sebagai tunggangan-Nya. Memang kedatangan-Nya ke dalam dunia adalah untuk kita, si keledai dungu. Di dalam Matius 21 : 1 – 2 dikatakan : Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-KU.
Tuhan memerlukan keledai itu memiliki makna, bahwa Tuhanlah yang memilih keledai, yaitu kita, orang yang tadinya kafir. Kalau Tuhan yang telah memilih kita, siapa yang berani menentang-Nya? Setan pun tidak dapat menghalangi. Siapa yang dapat menuntun "keledai yang bodoh" jika bukan Allah sendiri? Sebab kita adalah orang bebal yang sulit diajar.
Mesias datang bukan dengan menunggang kuda yang gagah perkasa, tetapi menaiki keledai. Kristus tidak pernah menggunakan kekerasan, sebab Dia adalah Allah yang penuh kasih. Dia adalah Allah yang lemah lembut. Dia datang ke dunia bukan dengan kekuatan duniawi, tetapi Dia datang dengan kekuatan Roh Kudus. Kelahiran-Nya pun bukan di istana yang megah, tetapi Ia rela lahir di sebuah kandang di kota Betlehem. Karena kasih-Nya yang tak terhingga, Yesus menyerahkan DiriNya untuk mati menebus dosa kita.
Oleh sebab itu saudara-saudara bila anda mengenakan Kristus didalam kehidupan keluarga anda, maka keluarga anda akan penuh kasih dan lemah-lembut dalam bersikap juga penuh keadilan. Biarkanlah Kristus mengepalai rumah tangga kita dan bahkan terlebih menjadi Raja didalam hidup kita. Sehingga kita beroleh keadilan , kedamaian dan kesejahteraan. Amin (EM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar