Rabu, 18 November 2009

Renungan Epistel Minggu XXIV Dung Trinitatis, 22 Nopember 2009

Allah Menghapus Air Mata
Wahyu 7: 9-17
Ayat 9 memberi kita penjelasan bahwa jumlah penghuni Sorga yang dilihat oleh Yohanes berjumlah “tidak dapat terhitung banyaknya”. Ini adalah ekspresi jumlah yang amat sangat besar dalam bahasa manusia. Urutan suku dalam daftar ini berbeda dengan urutan suku dalam daftar-daftar di dalam PL. Ini tidak jadi masalah, karena dalam PL tidak ada urutan suku yang tetap. Menurut Mounce, nama suku-suku Israel dicatat dengan 18 urutan yang berbeda di dalam Pl. Suku Dan tidak dicantumkan dalam daftar ini, karena sejak semula mereka menyembah berhala (Hak. 18:30), dan karena mereka mendirikan tempat ibadah yang tidak sesuai dengan firman Tuhan ( 1 Raja.12:29). Jumlah suku dalam daftar ini tetap 12, karena baik Yusuf maupun Manasye anaknya dicantumkan. Ada yang menafsirkan istilah Israel dan keturunannya adalah tubuh Kristus atau gereja yang universal karena “Israel” yang sesungguhnya telah kehilangan hak dan kesempatan sebagai umat perjanjian Allah (Rm. 2:28-29; 9:6-7,24; Gal.3:29; #f.2:13-14; Mat.8:11). Tetapi juga ada yang menafsirkan Israel disini sebagai suku-suku Israel yang sesungguhnya karena gereja Tuhan tidak pernah dikaitkan dengan suku-suku Israel tetapi kepada Israel sebagai bangsa. Yang diselamatkan terdiri “dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa”, sama seperti mereka “yang menang” dalam Wahyu 3:5, mereka “memakai jubah putih” yang merupakan simbol pengudusan oleh Anak Domba (Ay.14). Mereka juga “memegang daun-daun palem”’ sebagai simbol dari ketulusan, kekuatan dan kemenangan (Mzm.92:13; 1 Raja.6:29,32,35; 7:36).

Kita bersyukur, didala Kristus, setiap manusia boleh mendapatkan keselamatan tanpa membedakan suku, bangsa, bahasa, status sosial, dll. Marilah kita lebih giatmemberitakan InjilNya kepada segala bangsa di seluruh dunia ini.
b) Pujian Penyembahan. Pujian penyembahan kepada Allah dan Anak Domba (Kristus) dalam bagian ini secara bertanggapan. Dalam Ayat 10 mereka berseru, “Keselamatan bagi Allah”’ yang dapat kita artikan bahwa keselamatan itu bersumber dari Allah. Dan respon dari malaikat, pemimpin dan tua-tua yang disekitar takhta tersungkur, menyembah da mengaminkan pujian mereka, lalu mempermuliakan Allah dengan tujuh kata: (1). Puji-pujian dan (2). Kemuliaan dan (3). Hikmat dan (4). Syukur dan (5). Hormat dan (6) kekuasaan dan (7) kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Penyembahan ini mirip dengan Wahyu 4:8-11. Pada ayat 13, salah seorang tua-tua itu bertanya kepada Yohanes tentang mereka yang berjubah putih. Seharusnya Yohaneslah yang pantas bertanya, tetapi disini malahan salah seorang tua-tua yang bertanya. Menurut Mounce Pola tanya jawab ini biasa dalam sastra nubuatan (Za.4:5; Yer.1:11,13; 24:3; Am.7:8; 8:2). Yohanes menjawab, “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Kata “tuan” (Kurios) dapat berarti Tuhan atau tuan. Hormat yang Yohanes nyatakan dalam ayat ini juga nyata dalam Wahyu 19:10 dan 22:8-9. Ayat 14b-17 adalah jawaban tua-tua tersebut kepada Yohanes.
Pujian dan penyembahan kita, sudah seharusnya meninggikan Allah dan berpusat kepada Allah, bukan kepada manusia atau hal-hal lainnya. Sudahkah Anda mengembalikan segala kemuliaan kepadaNya ?
c) Jawaban tua-tua kepada Yohanes. Tua-tua inimenjawab Yohanes tentang mereka yang berjubah putih. Pertama. Mereka adalah para pemenang yang keluar dari kesusahan besar, yaitu mereka yang diselamatkan oleh darah Kristus. (ay.14b). Kedua. Mereka diberi anugerah untuk berdiri di hadapan Allah dan melayaniNya siang dan malam (ay.15). Kata “melayani” (Latreuousin) nengandung arti “menyembah” (to worship) dan “melayani” (to serve). Kita mendapatkan pengertian bahwa orang yang beribadah atau menyembah Allah adalah orang yang juga melayani, dan juga sebaliknya. Ketiga, “KemahNya” akan menaungi mereka (ay.15) menunjukkan perlindungan, penyertaan, ketenangan dan damai yang diberikan Allah. Dalam PL kalimat ini berkaitan erat dengan kehadiran dan perlindunganNya (Kel.40: 34; Im.26: 11-12; Yes.4:5-6). Keempat, mereka tidak akan lapar, haus, sakit atau menderita lagi (ay.16; bnd. Yes.49: 10). Karena Kristus sendiri adalah “Air Hidup” dan “Roti Hidup” yang akan memuaskan mereka (Yoh.4:10, 13-14; 7:37-39; 6:31-58). Kelima, “Anak Domba....akan menggembalakan” mereka. DI sini ada penukaran peran dari hal yang biasanya, karena biasanya domba digembalakan oleh manusia, namun di sini Anak Domba menjadi Gembala. Kristus akan menjadi “Gembala “ yang akan membawa mereka “ke mata air kehidupan” (Ay.17a). Karena Kristus adalah sumber kehidupan kekal yang memberikan kelimpahan dan kepuasan (Yoh.10:9-10; 14-18; 27-29). Keenam, Allah “Akan menghapus segala air mata dari mata mereka” (Ay.17b). Mounce mengatakan bahwa air mata yang dihapus oleh Allah dari mata mereka bukanlah air mata yang keluar akibat menyesali kehidupan yang boros atas apa yang fana, tetapi air mata ini seperti air mata di wajah anak yang sedih dan tiba-tiba bersukacita. Air mata masih diwajahnya, tetapi kesedihan sudah dilupakan dan diganti dengan sukacita. Di mata mereka masih ada air mata yang keluar akibat penderitaan berat yang mereka alami di bumi, sebelum mereka dibunuh karena kesaksian mereka. Inilah penghiburan dan sukacita terbesar di mana tidak akan ada lagi kesusahan dan kesedihan apa-pun bersama Allah kelak.
Janji berkat Allah bagi para pemenang dengan kebahagiaan yang tanpa lapar, haus,sakit, derita dan air mata merupakan penghiburan yang besar bagi kita yang masih berjuang di bumi ini.Sebab itu, jika Anda sedang menghadapi kesulitan dan tantangan karena namaNya, bersabar dan tetaplah tabah (Rm. 12: 2; 1 Kor.15:58)Seperti nama kita mati kita di hadapan Tuhan, kita juga harus mengingatkan bahwa ini adalah takdir kita juga, dan bahwa suatu hari nama kita akan muncul di daftar ini. Kita juga akan dipanggil keluar dari kesusahan yang besar ini dan akan datang di hadapan Anak Domba di atas takhta-Nya, memakai jubah putih yang kami terima dalam pembaptisan kita, memegang cabang palem di tangan kami, salah satu yang besar orang banyak kemenangan jarahan, dan nama yang hanya nama kita adalah nama yang di atas segala yang lain. "Mencerahkan malam emas di barat; segera, segera, untuk setia datang prajurit lainnya; manis adalah surga yang tenang blest." "Mereka akan lapar lagi, tidak haus lagi; matahari tidak akan menyerang mereka pada siang hari maupun panas terik. Untuk Anak Domba di tengah-tengah takhta itu akan menggembalakan mereka dan ia akan membimbing mereka ke mata air kehidupan, dan Allah akan menghapus pernah air mata dari mata mereka. "Haleluya!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...