Berkorban Demi Injil Kristus
Markus 8:35
Markus 8:35
"Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya."
Ada pengalaman seorang teman yang mengatakan: Ini kisah nyata yang membuat saya terus bersedih. Suatu ketika saya dengan teman-teman sedang makan sate. Kemudian seorang teman menyatakan betapa ia ngeri setiap melihat sate yang potongannya besar-besar. “Kenapa?” tanya saya. “Saya ingat keponakan yang meninggal karena makan sate,” katanya. Dia bercerita, waktu itu sedang ada syukuran dengan makan-makan. Dia masih ingat melihat si kecil keponakannya yang berlari-lari sambil membawa sate. Usianya sekitar 4 tahun. Kemudian musibah datang. Anak kecil itu tercekik daging sate. Semua orang berusaha menolong. Anak itu dibalik, dipukul-pukul belakang lehernya (bahkan sampai biru-biru, kata dia sambil matanya berkaca-kaca) . Daging sate tak juga keluar. Lalu mereka mencari angkot untuk membawa anak itu ke rumah sakit. Dia masih melihat anak kecil itu tersengal-sengal menarik nafas di kendaraan. Pemandangan yang sungguh memilukan. Tuhan berkehendak lain. Anak itu meninggal di perjalanan. KALAU ANAK ANDA TERSEDAK MAKANAN KENYAL, keluarkan PAKAI SEDOTAN!Sampai di rumah sakit, petugas memberi tahu bahwa untuk mengeluarkan benda yang mencekik tenggorokan, cukup dengan memasukkan SEDOTAN MINUM ke kerongkongan. Lalu hisap sehingga benda itu menempel. Lalu tarik. Sesederhana itu. Menangislah semua orang. Betapa sederhananya untuk menyelamatkan nyawa. Betapa berharganya ilmu untuk menyelamatkan nyawa. Namun berbeda terbalik dengan nas kita ini yang mengajak kita agar rela berkorban. Seberapa jauh kita punya tekad turut ambil bagian dalam pemberitaan Injil? Sanggupkah kita menjadi orang "terpenjara" dan menderita bagi Dia, seperti Paulus? Jika kita harus menderita karena memberitakan Injil Kristus, itu belum seberapa dibandingkan pengorbanan Kristus bagi kita. Tidak mudah menjalaninya, tetapi bila kita menyadari betapa besar anugerah Tuhan bagi kita, kita akan berjuang. Saat ini dunia sangat membutuhkan berita Injil. Jika tidak ada pemberitaan Injil maka tidak ada orang yang mau bertobat. Bila Injil tidak diberitakan, dunia ini semakin hari semakin gelap. Dunia membutuhkan Injil, dan kita harus menjalankannya karena Tuhan menetapkan kita untuk memberitakan Injil dan juga menderita demi Kristus, bukan hanya menikmati berkatNya saja. jangan menjadi orang Kristen yang lembek, yang hanya suka jadi penonton, tanpa melakukan apa-apa. Amin. (EM).
Ada pengalaman seorang teman yang mengatakan: Ini kisah nyata yang membuat saya terus bersedih. Suatu ketika saya dengan teman-teman sedang makan sate. Kemudian seorang teman menyatakan betapa ia ngeri setiap melihat sate yang potongannya besar-besar. “Kenapa?” tanya saya. “Saya ingat keponakan yang meninggal karena makan sate,” katanya. Dia bercerita, waktu itu sedang ada syukuran dengan makan-makan. Dia masih ingat melihat si kecil keponakannya yang berlari-lari sambil membawa sate. Usianya sekitar 4 tahun. Kemudian musibah datang. Anak kecil itu tercekik daging sate. Semua orang berusaha menolong. Anak itu dibalik, dipukul-pukul belakang lehernya (bahkan sampai biru-biru, kata dia sambil matanya berkaca-kaca) . Daging sate tak juga keluar. Lalu mereka mencari angkot untuk membawa anak itu ke rumah sakit. Dia masih melihat anak kecil itu tersengal-sengal menarik nafas di kendaraan. Pemandangan yang sungguh memilukan. Tuhan berkehendak lain. Anak itu meninggal di perjalanan. KALAU ANAK ANDA TERSEDAK MAKANAN KENYAL, keluarkan PAKAI SEDOTAN!Sampai di rumah sakit, petugas memberi tahu bahwa untuk mengeluarkan benda yang mencekik tenggorokan, cukup dengan memasukkan SEDOTAN MINUM ke kerongkongan. Lalu hisap sehingga benda itu menempel. Lalu tarik. Sesederhana itu. Menangislah semua orang. Betapa sederhananya untuk menyelamatkan nyawa. Betapa berharganya ilmu untuk menyelamatkan nyawa. Namun berbeda terbalik dengan nas kita ini yang mengajak kita agar rela berkorban. Seberapa jauh kita punya tekad turut ambil bagian dalam pemberitaan Injil? Sanggupkah kita menjadi orang "terpenjara" dan menderita bagi Dia, seperti Paulus? Jika kita harus menderita karena memberitakan Injil Kristus, itu belum seberapa dibandingkan pengorbanan Kristus bagi kita. Tidak mudah menjalaninya, tetapi bila kita menyadari betapa besar anugerah Tuhan bagi kita, kita akan berjuang. Saat ini dunia sangat membutuhkan berita Injil. Jika tidak ada pemberitaan Injil maka tidak ada orang yang mau bertobat. Bila Injil tidak diberitakan, dunia ini semakin hari semakin gelap. Dunia membutuhkan Injil, dan kita harus menjalankannya karena Tuhan menetapkan kita untuk memberitakan Injil dan juga menderita demi Kristus, bukan hanya menikmati berkatNya saja. jangan menjadi orang Kristen yang lembek, yang hanya suka jadi penonton, tanpa melakukan apa-apa. Amin. (EM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar