Selasa, 03 November 2009

Renungan Hari Rabu, 04 Nopember 2009

Beribadah Adalah Satu Keharusan
2 Tawarik 30: 8
Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kepada Tuhan dan datanglah ketempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada Tuhan, Allahmu , supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur dari padamu”
Kata “beribadah” dalam bahasa Ibrani dipergunakan kata “AVODAH”. Kata “AVODAH” muncul dalam Kitab Torah, Neviim, Kethuvim (TaNaKh) sebanyak 145 kali. Lembaga Alkitab Indonesia menerjemahkan kata ini dengan “melayani”, “budak”, “mengerjakan”, “beribadah”. Contoh: “…tetapi supaya mezbah itu menjadi saksi antara kami dan kamu, dan antara keturunan kita kemudian, bahwa kami tetap beribadah (avodat) kepada Yahweh di hadapan-Nya dengan korban bakaran, korban sembelihan dan korban keselamatan kami. Jadi tidaklah mungkin anak-anak kamu di kemudian hari berkata kepada anak-anak kami: Kamu tidak mempunyai bagian pada Yahweh” (Yos 22:27). “Mereka harus mengerjakan tugas-tugas bagi Akharon dan bagi segenap umat Yishrael di depan Kemah Pertemuan dan dengan demikian melakukan pekerjaan (avodat) jabatannya pada Kemah Suci” (Bil 3:7). “Beribadahlah (ivdu) kepada Yahweh dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!” (Mzm 100:2).
Jika “AVODAH” yang bermakna “beribadah” atau “melayani Tuhan” memiliki hubungan dengan kata sebelumnya yaitu “AVAD” dan “EVED”, maka dapat diambil kesimpulan sbb:
Pertama, bekerja adalah ibadah. Bekerja adalah pelayanan kepada Tuhan dalam konteks sosial. Konsekwensi logis bahwa bekerja adalah ibadah dan pelayanan kepada Tuhan maka orang beriman dalam melakukan pekerjaan (sebagai pengusaha, pedagang, guru, karyawan, pegawai pemerintah, polisi, tentara, dll) harus mengekspresikan nilai-nilai kejujuran dan keadilan serta pelayanan. Tidak mengherankan ketika Yahweh memerintahkan kepada Yishrael agar tidak berlaku curang dalam berdagang dengan mengatakan, “Neraca yang betul, batu timbangan yang betul, efa yang betul dan hin yang betul haruslah kamu pakai; Akulah Yahweh Tuhanmu yang membawa kamu keluar dari tanah Mitsrayim (Im 19:36).Inilah salah satu contoh bahwa bekerja adalah melayani Tuhan. Maka segala bentuk kecurangan dalam bekerja (menggunakan formalin, menggunakan zat pewarna berbahaya, menggelonggong hewan, mengedarkan makanan kadaluarsa, menyuap pejabat, mengorupsi uang rakyat) tidaklah mencerminkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan serta pelayanan.
Kedua, ibadah bermakna melayani Tuhan. Sebab itu ibadah harus dipahami sebagai bentuk pelayanan individu dan komunitas umat beriman kepada Tuhan dan jangan dipahami sebagai sebuah beban yang memberatkan. Kita melayani Tuhan karena Tuhan telah melakukan banyak hal bagi kita. Dia telah menebus kita dari kutuk dosa dan telah mengaruniakan hidup kekal melalui Yahshua Sang Mesias, Dia telah menjanjikan berkat-berkat jasmani dan rohani dll. Jika kita telah sampai pada pemahaman bahwa ibadah adalah melayani Tuhan, maka kita tidak bermalas-malasan dalam beribadah dan tidak merasa terpaksa melakukan ibadah.

1 Tim 4:7-8 Beribadah itu harus dilatih, ibarat seorang olahragawan yang akan bertanding. Kita harus memaksakan diri untuk beribadah apapun alasannya, berlatihlah untuk beribadah. Ibadah didalamnya ada janji, Tuhanlah yang berjanji! Itu sebabnya, kalau Tuhan berkata, berlatihlah untuk beribadah, maka kalau kita benar-benar beribadah dengan baik; Tuhan berikan perjanjian, bahwa dalam beribadah itu ada kegunaannya untuk hidup yang sekarang ini, (didalam dunia ini) dan hidup y.a.d. Itu yang Tuhan janjikan! Jadi sangat berguna sekali kalau kita beribadah. Tetapi beribadah yang bagaimanakah yang sangat perlu? Pada satu waktu dunia akan mengakui betapa pentingnya beribadah itu!
1. Ada Kuasa dalam beribadah.
Mat 16:19: Menunjukkan bahwa ada kuasa yang Tuhan berikan kepada orang yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup. Kuasa itu diberikan! Dalam ibadah ini Tuhan janjikan Kuasa kepada kita. Tetapi kala dia menolak kematian Yesus, sama halnya dengan Petrus; maka Tuhan katakan bahwa Petrus adalah Iblis. Hal ini berlaku bagi siapapun juga yang beribadah dan percaya dengan kematian & kebangkitan Nya. Roma 1:25 Ada orang-orang yang memuja dan menyembah mahluk, manusiakah, pohon-pohon dan lain sebagainya.., Tapi Alkitab berkata: mereka melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama lamanya. Yang kita harus sembah adalah Pencipta langit dan bumi. Ada orang yang menyembah pohon Beringin, pohon Kelapa, pohon Cengkeh dsb. karena dianggapnya pohon inilah yang bisa mendatangkan keuntungan/berkat bagi pemiliknya. Jangan lupa sembah sang Pencipta !. Ingat kisah tentang pohon yang dikutuk oleh Tuhan, karena tak berbuah. Kita mau sembah semua yang diciptakan oleh Allah, tapi kalau Allah putuskan mati, mati lah semuanya. Pohon pun mati, manusia pun mati. Semua bisa mati. Tetapi Allah PENCIPTA yang tidak bisa mati, Allah PENCIPTA yang hidup selama-lamanya. Mungkin ada orang bertanya, kenapa Yesus mati - benar ! Dan Yesus mati hanya tiga hari tiga malam. Kematian itupun ada tujuannya. Karena hanya dengan kematian Yesus bisa menebus kematian. Kalau saudara hutang uang, maka saudara harus membayar dengan uang pula; dan kalau saudara telah berdosa, dan dosa telah menyatu dengan darah saudara; maka hanya satu yang dapat membersihkan dari dosa dalam darah saudara itu, yaitu darah sendiri. Korban daripada Yesus adalah satu-satunya yang dapat mengampuni dan menyucikan kita dari segala dosa. Sebab itu beribadah adalah satu keharusan. Menyembah kepada Sang Pencipta adalah satu keharusan. Maz 148:7-13.
Tidak ada yang lebih tinggi daripada TUHAN dan Dia sajalah yang kita sembah; kepada Dia sajalah kita beribadah. Tetapi bagaimana kita beribadah ? Tanpa kambing domba? tanpa korban?, tanpa percaya kepada Yesus yang menjadi korban?. Beribadah dan menyembah kepada apa saja tanpa percaya kepada kematian dan kebangkitanNya itu sia-sia belaka. Ibr 10:11-18.
2. Ada pengampunan dalam beribadah.
Dulu, Imam tiap hari bawa korban, YESUS, Imam Besar kita, sekali saja Dia membawa korban, selesai. Tidak ada korban-korban lain lagi. Ia sekarang duduk disebelah kanan Allah. SATU KORBAN saja, YESUS. Maka kita telah di sempurnakan untuk selama-lamanya. Jadi sekarang jelas bagi kita, untuk apa beribadah ? Agar dosa-dosa kita diampuni. Untuk apa kita menyembah Tuhan, sebagai manusia, kita masih banyak dosa, tetapi dengan beribadah yang sungguh, ada kegunaannya sekarang ini, Tuhan ampuni dosa kita sekarang ini juga - tidak perlu tunggu esok, sekarangpun Tuhan ampuni. Pada saat kita mengaku dosa, pada saat itu pula dosa kita diampuni! . Ibr 9:26 Beribadah akan sangat membawa berkat bagi kita baik sekarang maupun y.a.d. Beribadah memberikan damai dan sukacita bagi kita karena Yesus yang telah berkorban bagi kita. Tuhan memberkati. Amin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...