Mitra Penginapan
Roma 12: 13
Roma 12: 13
"Bantulah dalam kekurangan orang-orang Kudus dan usahakanlah dirimu untukselalu memberikan tumpangan"
Tangan yang ringan memberi bantuan adalah wujud dari kepedulian terhadap sekitarnya. Demikian yang diharapkan dari nas ini. orang Kristen diajak untuk membagi hartanya, baik harta jasmani maupun rohani untuk menolong sesama orang Kristen yang sedang mengalami kekurangan. Kekurangan yang dimaksud Paulus pada waktu itu dalam hal pengumpulan dana untuk menutupi kebutuhan jemaat di Yerusalem. (15:24-28; 31:2; 2 Kor.9) Terlebih bagi orang-orang kudus, (Gal.6:10) sebab zaman Paulus orang-orang Kristen termasuk orang-orang yang miskin. Juga dimintakan bagi kita menjadi “mitra penginapan” (hospes, bnd.Inggris; hospitality) Lebih dalam dimintakan agar memberi bantuan dan tumpangan dengan hati yang tulus. Mari kita lihat sejenak ke kisah Abraham dalam Kejadian 18:1-15. Disana diceritakan bagaimana kemurahan hati Abraham menerima 3 tamu asing dengan sangat ramah. Dia menghidangkan makanan dan minuman pada para tamu, bahkan mengambilkan air untuk membasuh kaki mereka. Belakangan diketahui ternyata ke 3 tamu asing yang berada dalam kemahnya sesunggguhnya adalah malaikat-malaikat Tuhan. Para malaikat itu pun menyampaikan pesan Tuhan yang sangat penting bagi Abraham, yaitu janji untuk memberi anak laki-laki, sebuah janji yang kemudian menjadi sangat menentukan bagi perjalanan hidup kita hingga saat ini. Bayangkan jika saat itu Abraham menolak kehadiran orang asing dan membiarkan mereka lewat begitu saja. Dalam masa kehadiran Yesus di dunia pun, Yesus tidak hanya peduli pada murid-muridNya dan orang-orang yang Dia kenal di sekitarNya, tapi Yesus melayani siapapun tanpa pandang bulu. Apakah mereka orang Yahudi, Samaria, Romawi, apakah mereka nelayan, pemungut cukai, orang kusta, orang kemasukan setan, prajurit, apakah mereka pria, wanita atau anak-anak, semua diberikan pelayanan penuh kasih. Selanjutnya Yesus pun berkata: "sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40). Artinya apapun yang kita lakukan buat orang lain berarti melakukannya untuk Yesus. Bagaimana jika kita tidak peduli, tidak mau melakukan apapun untuk menolong? Ini jawaban Yesus: "Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."(Matius 25:45-46). Mempertaruhkan gengsi demi membantu orang kerapkali sulit. Orang cenderung takut namanya tidak populer. Orang cenderung takut namanya dicap “sok suci” karena ingin membela suatu kebenaran. Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian, ia telah menjamu malaikat-malaikat. (EM)
Tangan yang ringan memberi bantuan adalah wujud dari kepedulian terhadap sekitarnya. Demikian yang diharapkan dari nas ini. orang Kristen diajak untuk membagi hartanya, baik harta jasmani maupun rohani untuk menolong sesama orang Kristen yang sedang mengalami kekurangan. Kekurangan yang dimaksud Paulus pada waktu itu dalam hal pengumpulan dana untuk menutupi kebutuhan jemaat di Yerusalem. (15:24-28; 31:2; 2 Kor.9) Terlebih bagi orang-orang kudus, (Gal.6:10) sebab zaman Paulus orang-orang Kristen termasuk orang-orang yang miskin. Juga dimintakan bagi kita menjadi “mitra penginapan” (hospes, bnd.Inggris; hospitality) Lebih dalam dimintakan agar memberi bantuan dan tumpangan dengan hati yang tulus. Mari kita lihat sejenak ke kisah Abraham dalam Kejadian 18:1-15. Disana diceritakan bagaimana kemurahan hati Abraham menerima 3 tamu asing dengan sangat ramah. Dia menghidangkan makanan dan minuman pada para tamu, bahkan mengambilkan air untuk membasuh kaki mereka. Belakangan diketahui ternyata ke 3 tamu asing yang berada dalam kemahnya sesunggguhnya adalah malaikat-malaikat Tuhan. Para malaikat itu pun menyampaikan pesan Tuhan yang sangat penting bagi Abraham, yaitu janji untuk memberi anak laki-laki, sebuah janji yang kemudian menjadi sangat menentukan bagi perjalanan hidup kita hingga saat ini. Bayangkan jika saat itu Abraham menolak kehadiran orang asing dan membiarkan mereka lewat begitu saja. Dalam masa kehadiran Yesus di dunia pun, Yesus tidak hanya peduli pada murid-muridNya dan orang-orang yang Dia kenal di sekitarNya, tapi Yesus melayani siapapun tanpa pandang bulu. Apakah mereka orang Yahudi, Samaria, Romawi, apakah mereka nelayan, pemungut cukai, orang kusta, orang kemasukan setan, prajurit, apakah mereka pria, wanita atau anak-anak, semua diberikan pelayanan penuh kasih. Selanjutnya Yesus pun berkata: "sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40). Artinya apapun yang kita lakukan buat orang lain berarti melakukannya untuk Yesus. Bagaimana jika kita tidak peduli, tidak mau melakukan apapun untuk menolong? Ini jawaban Yesus: "Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."(Matius 25:45-46). Mempertaruhkan gengsi demi membantu orang kerapkali sulit. Orang cenderung takut namanya tidak populer. Orang cenderung takut namanya dicap “sok suci” karena ingin membela suatu kebenaran. Jangan kamu enggan memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian, ia telah menjamu malaikat-malaikat. (EM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar