Kamis, 09 September 2010

Renungan Hari Senin, tgl. 6 September 2010

Tuhan Dari Semua Orang
Roma 10 : 12
Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.
Kaum saleh Perjanjian Lama tidak hanya menyeru nama Tuhan, mereka bahkan menubuatkan bahwa orang-orang lainnya juga akan menyeru namaNya *Yoel 2:32, Zef. 3:9, Zak. 13:9). Meskipun banyak orang yang sangat hafal dengan nubuat Yoel tentang Roh Kudus, namun tidak banyak yang memperhatikan bahwa fakta untuk menerima pencurahan Roh Kudus perlu menyeru nama Tuhan. Yoel menubuatkan bahwa Allah akan mencurahkan Roh Kudus, di lain pihak ia menubuatkan bahwa orang-orang akan berseru kepada nama Tuhan. Pencurahan Allah memerlukan kerja sama penyeruan kita. Nubuat Yoel tergenapi pada hari Pentakosta. Pada hari Pentakosta Allah mencurahkan RohNya, kaum saleh pada masa permulaan menerima Toh ini melalui menyeru namaNua. Penyeruan mereka adalah suatu reaksi terhadap pencurahan Roh oleh Allah. Stefanus juga menyeru nama Tuhan. Ketika dia dilempari dengan batu, dia berseru kepada nama Tuhan (Kis. 7:60)
Seluruh kaum saleh dalam Perjanjian Baru melaksanakan menyeru nama Tuhan (Kis. 9:14, 22:16; I Kor 1:2; II Tim. 2:22). Ketika Paulus masih sebagai Saulus dari Tarsus, dia mendapatkan satu surat kuasa dari para imam, untuk membelenggu setiap orang berseru kepada nama Tuhan (Kis. 9:14). Ini menyatakan kaum saleh pada masa permulaan adalah orang-orang yang menyeru kepada Yesus. Penyeruan kepada nama Tuhan oleh mereka telah menjadi tanda, ciri-ciri mereka sebagai orang Kristen. Sebeb itu, sangatlah mudah bagi Saulus dari Tarsus untuk mengenali orang-orang Kristen di Damaskus, karena mereka adalah orang-orang yang berseru kepada Tuhan. Orang-orang Kristen itu tidak hanya berdoa kepada Tuhan bahkan menyeru kepada Tuhan. Banyak orang Kristen yang sejati setiap hari berdoa kepada Tuhan, tetapi tetangga, kawan, dan teman sekolah mereka, tidak tahu kalau mereka adalah orang Kristen. Kita boleh menyebut orang-orang Kristen demikian sebagai orang Kristen tak bersuara. Namun, jika mereka menjadi orang Kristen yang berseru kepada nama Tuhan, maka penyeruan mereka akan menyatakan status Kekristenan mereka. Inilah keadaan orang-orang Kristen pada mulanya.
Ketika Paulus menulis surat Roma, dia sendiri menekankan hal menyeru nama Tuhan. Dia mengatakan, "Sebab tidak ada perbedaan anatara orang Yahudi dengan orang Yunani, karena Allah yang satu itu adalah Tuhan bagi semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepadaNya. Sebab barangsiapa yang erseru kepada nama Tuhan, pasti diselamatkan" (Roma 10:12-13 TI). Dalam Roma 10:12 Paulus berkata, bahwa Tuhan kaya bagia setiap orang yang berseru kepadaNya. Dalam ayat 13 dia mengutip nubuat Yoel yang mengatakan, "Sebab barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, pasti diselamatkan." Dalam I Korintus Paulus juga menyinggung tentang menyeru Tuhan, dia berkata, "... dengan segala orang di segala tempat yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita" (I Kor. 1:2).
Tidak karena hamba Tuhan yang berdoa bagimu, yang menyebabkan kamu diselamatkan, tetapi karena kamu berseru kepada Tuhan. Semua kita sama dihadapan Tuhan.Tuhan tidak pernah membeda-bedakan suku, ras, agama, antar golongan. Tuhan mendengarkan semua orang yang percaya kepada-Nya dan berseru di dalam nama Yesus Kristus Tuhan.

Jamita Evangelium Minggu ROGATE (Martangiang) – 5 Mei 2024

Sai Na Manjalo DO Nasa Na Mangido      (Setiap Orang Yang Meminta Akan Menerima) Matius 7: 1 - 11   a)       Huria ni Tuhanta ia Matiu...