Tidak Menghakimi
Yakobus 4 : 11
Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.
Memang tidak mengejutkan lagi jika kita menonton acara di TV dimana orang-orang saling menjatuhkan, membicarakan keburukan orang lain di belakang, atau bahkan langsung di hadapan wajah mereka. Itu tampak lucu di TV, tapi sama sekali tidak lucu di kehidupan nyata, apalagi jika Anda adalah orang yang menjadi objek pembicaraan.
Alkitab telah berbicara banyak tentang menghakimi. Yesus dan murid-muridNya mengerti dengan jelas kecenderungan manusia untuk menjatuhkan sesamanya. Di antara kalangan orang Kristen, hal ini juga termasuk tindakan atau pembicaraan yang mempertanyakan kondisi rohani orang lain. Tuhan tidak menilai atau membuat keputusan dengan cara yang sama seperti kita. Manusia menilai dan menghakimi berdasarkan apa yang terlihat di luar, tapi Tuhan melihat ke dalam pikiran dan motivasi hati setiap orang (1 Samuel 16:7).
Banyak orang dalam gereja mengadopsi roh menghakimi (Yak. 3:1). Satu sama lain saling mengutuk (Yak. 3:10). Ada iri hati dan mementingkan diri sendiri dalam gereja (Yak. 3:14). Roh mengkritik sangatlah menghancurkan dan harus dihentikan. Kata katalaleo secara literal berarti “berkata melawan” digunakan tiga kali di sini, dan ketiga-tiganya ditulis dalam bentuk sekarang. Bentuk sekarang berarti tindakan berkelanjutan. Ada fitnah yang berkelanjutan satu sama lain. Jadi perintah disini mungkin diterjemahkan sebagai berikut, “Hentikan sekarang juga kebiasaanmu membicarakan keburukan orang lain.”
Dengan membicarakan kejahatan seorang saudara, seseorang benar-benar melawan hukum Allah, yaitu, hukum kasih. Mereka telah mengutuk satu sama lain demi alasan yang tidak lain adalah untuk mempromosikan diri sendiri. Telah diajarkan dalam para ahli agama Yahudi “Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu” (Mat. 5:43). Allah tidak pernah mengajarkan umat-Nya untuk membenci musuh-musuh mereka.
Dengan membicarakan kejahatan seorang saudara, seseorang benar-benar melawan hukum Allah, yaitu, hukum kasih. Mereka telah mengutuk satu sama lain demi alasan yang tidak lain adalah untuk mempromosikan diri sendiri. Telah diajarkan dalam para ahli agama Yahudi “Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu” (Mat. 5:43). Allah tidak pernah mengajarkan umat-Nya untuk membenci musuh-musuh mereka.