Rajin Berbuat Baik
1 Petrus 3 : 13 – 14
Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik? Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.
Perbuatan baik kita akan mencegah perbuatan buruk masyarakat di sekitar kita. Sebaliknya tekanan dan penganiayaan yang mereka lakukan sering kali dipicu oleh sikap dan tindakan kita sendiri. Sikap orang-orang Kristen yang tertutup, tidak peduli, atau bahkan sombong, tentu dengan mudah memicu sikap sinis dan tidak bersahabat dari masyarakat sekitar.
Perbuatan baik kita memang tidak sepenuhnya dapat mencegah tekanan dan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Jika demikian, kita tidak perlu gentar menghadapinya. Petrus menasihati agar kita menguduskan Kristus sebagai Tuhan di dalam hati kita. Bagi orang-orang Kristen, tindakan balasan secara fisik bukanlah pilihan yang baik. Cara terbaik untuk menghadapi penganiayaan adalah dengan meneguhkan iman dan mendewasakan kerohanian kita. Dengan demikian kita senantiasa dapat menanggapi sikap dan kata-kata buruk mereka dengan cara yang tepat.
Bila kita benar-benar memiliki kasih Allah, maka kita akan memiliki ketaatan pula. Ketaatan kita untuk tunduk pada kebenaran Allah, pada akhirnya akan membuahkan hasil yang manis, yang bukan hanya untuk kita nikmati sendiri, tapi juga bisa dinikmati oleh orang-orang disekitar kita, paling tidak oleh keluarga. Percuma jika kita berbuat baik tapi hidup kita sendiri mengecewakan Tuhan. Misal kita menolong orang lain akan tetapi kita hidup dalam dosa. Ketika hidup kita sendiri mengecewakan Tuhan akan tetapi kita menolong orang lain maka pertanyaannya adalah apa kita menolong orang lain itu dengan hati yang tulus ataukah agar dilihat oleh orang kalau kita itu baik. Muliakanlah Tuhan di hidupmu maka Tuhan sendiri yang akan mengangkatmu akan tetapi ketika engkau meninggalkan Tuhan maka Tuhan sendiri juga yang akan menurunkanmu.