Minggu, 23 Mei 2010

Renungan Hari Senin, 10 Mei 2010

Doa Yang Dikabulkan
Markus 11: 24
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Beranikah kita mengatakan bahwa hidup ini tak pernah menghadapi masalah? Jangankan yang hidup, orang matipun tidak bisa mungkin lari dari masalah. Dunia ini sudah di cemari dengan masalah sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Dari zaman Adam – nabi – rasul dan globalisasi masalah itu tetap dihadapi. Adakah masalah yang tak terselesaikan sebagai orang yang percaya akan Tuhan? Kesemuanya itu tergantugn bagaimana hubungan kita dengan Tuhan dan firman-Nya. Pemazmur berkata : (Mazmur 118:5).
Yesus memberi peluang dan pengharapan: (Matius 11:28). Percaya yang menerima bukanlah iman yang dihasilkan oleh manusia tapi diberikan kepada hati yang percaya oleh Allah. Kadang-kadang jawaban atas permohonan yang diinginkan iman datang segera tapi disaat lain tidak. Namun doa yang dipanjatkan telah didengar dan permohonan itu aka dikabulkan. Ketidakpastiannya menyangkut waktu penggenapannya, bukan pengabulannya. Doa dengan iman harus dilandaskan pada kehendak Allah.

Marilah kita sebagai anak-anak Tuhan memiliki pengenalan yang sebenarnya akan Tuhan dan segala kemampuanNya. Seringkali kita gagal mengalami mukjizat, pemulihan, atau lawatan Tuhan justru dari kegagalan kita sendiri untuk percaya. Keraguan kita sendirilah yang menghambat turunnya mukjizat Tuhan secara nyata. Seringkali kita terlalu sibuk mempergunakan kemampuan daya pikir kita yang terbatas ini dan membatasi Tuhan untuk bekerja leluasa sebebas-bebasnya dalam hidup kita. Kita meragukan kuasaNya, dan tidak mengijinkan Tuhan melakukan pekerjaanNya yang dahsyat dan ajaib. Akibatnya kita tidak pernah mengalami sesuatu perkara besar dalam diri kita. Bukan karena Tuhan tidak peduli, namun ternyata karena kita gagal memiliki iman yang percaya penuh kepadaNya. Bila kita percaya, yakinlah bahwa tidak ada satupun hal yang mustahil bagi Tuhan. Dan yakinlah bahwa semua itu akan kita terima. Alami pengalaman luar biasa bersama Tuhan lewat kepercayaan penuh kita kepadaNya.
Berdoa bukanlah pekerjaan rodi, melainkan kebutuhan dan keinginan yg keluar dari hati nurani kita, sama seperti juga keinginan untuk berkomunikasi dgn orang yg kita kasihi. Maka dari itulah berbahagialah orang yg bisa berdoa. Kalau kita merasa terpaksa untuk berdoa lebih baik jangan berdoa sama sekali, sebab doa bukanlah kewajiban melainkan keinginan. Orang yg berdoa adalah orang yg selalu menpunyai pengharapan kepada siapa ia masih bisa memohon dan mengharap, disamping itu kita akan selalu mempunyai tempat, kepada siapa kita bisa berbagi rasa suka maupun duka, bahkan dgn sabarnya Allah selalu mau mendengar keluhan maupun permohonan kita - Apa saja, Kapan saja dan Dimana saja - doa kita panjatkan, akan selalu didengar olehNya.


Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...