Minggu, 02 Mei 2010

Renungan Epistel Minggu Kantate, 02 Mei 2010

Bersaksi Dalam Perlikau
Mazmur 66 : 16 – 20

Seorang anak kecil perempuan yang berumur 5 tahun sangat senang dengan hadiah yang dia terima dari gurunya di sekolah sebab dia memperoleh prestasi dalam perlombaan. Dia sangat senang dan bergegas menceritakan pengalamannya itu kepada orangtuanya. Dan orang tuanya sangat senang anaknya berprestasi. Anaknya itu terus menceritakan hal tersebut kepada saudara-saudaranya dan bahkan juga teman-temannya di lingkungan tetangganya.
Kita juga pasti mengalami hal yang sama bila kita mendapatkan hal yang sangat luar biasa dalam hidup kita. Kia pasti akan menceritakan pengalaman luar biasa itu kepada orang lain. Begitu halnya yang telah kita baca dalam Mazmur 66 ini. Bahwa pemazmur menyampaikan sukacitanya kepada setiap orang yang mendengarkan, juga bagi anda dan kita saat ini yang membaca dan mendengar nas ini. Bahwa pengalaman Pemazmur bersama Tuhan yang sungguh luar biasa, bahkan masih dia ingat pengalaman dan cerita-cerita nenek moyangnya Bangsa Israel yang telah diselamatkan oleh Allah. Ketika Bangsa Israel melalui Laut Merah yang terbelah dua, mereka sungguh bersukacita dapat melaluinya yang dipimpin oleh Musa. Dan setelah mereka sampai ke seberang musuh mereka para serdadu Mesir tidak dapat melaluinya karena Allah menyatukan air itu kembali dan para serdadu Mesir mati tenggelam.

Saudara-saudara begitu hebatnya Allah menyertai bangsaNya, kita juga bangsa pilihan Tuhan saat ini yang percaya pada penebusan Yesus Kristus. Kita dapat bersaksi atas kebesaran Tuhan didalam hidup kita pada zaman yang semakin canggih ini. Orang yang mampu bersaksi adalah orang Yang Memelihara hubungannya dengan Tuhan setiap saat dan setiap waktu dan bukan setiap hari. Hubungan dengan Tuhan yang harmonis dapat kita lihat dari beberapa hal yakni:
1. Doa. Doa merupakan alat kita untuk mencurahkan seluruh hati dan persaaan kita kepada Tuhan. Apa yang kita mau, dan kita inginkan dalam kehidupan serta masa depan kita. Orang yang memelihara hubungan baik dengan Tuhan, dia akan selalu mengingat didalam dia dan permohonan. Sebab hanya sejauh doa saja kita dapat berbicara kepada Allah Bapa yang di Sorga. Kita umat percaya diingatkan untuk tetap memelihara hidup yang penuh doa setiap saat dan setiap waktu. Sebab doa juga merupakan nafas kehidupan umat Kristen. Berarti dengan doa, umat percaya menggantungkan seluruh harapan, cita-cita dan kehidupannya didalam Tuhan. Marilah umat percaya agar selalu mengingat berdoa kepada Tuhan sebab itulah jalan kita mengadu padaNya.
2. Membaca Firman Allah. Pada zaman sekarang ini orang lebih tertarik membaca dan melihat yang menarik hati, bahkan berita-berita dunia ini yangmenghebohkan. Bahkan berita-berita tersebut bisa membuat kita terlena. Yang sungguh mengherankan ada pengakuan seorang jemaat yang mengatakan bahwa ia mampu berjam-jam untuk membaca koran, namun kalo giliran untuk membaca Alkitab ia akan segera mengantuk. Tentunya tidak heran sungguh berbedalah antara perkataan manusia dan perkataan Allah dalam Alkitab; bahw akita tidak dapat membaca Alkitab dengan cara kita membaca koran. Sebab Firman Tuhan itu susah dimengerti bila dengan pemikiran kita sendiri. Bahwa dengan membaca Firman Tuhan haruslah lebih dahulu kita memohon bimbingan Tuhan didalam doa, agar Tuhan menyingkapkan rahasia firmanNya agar dimengerti dan dipahami, bahkan kita akan menyukai firman Tuhan dengan mau membacanya berjam-jam. Dan darisanalah kita dimampukan untuk meyakini kuasa Allah dari pengalaman tokoh-tokoh dalam Alkitab.
3. Menuruti Dan Melakukan Firman Allah. Kita umat percaya tidak cukup hanya membaca dan memahami firman Tuhan tanpa melakukannya. Tidak hanya memahami firman Tuhan dengan mengimaninya tanpa melakukannya. Itu sebabnya firman Tuhan berkata: “ Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia (mati)” Yakobus 2 : 17-22. tentunya hal ini mengingatkan kita pada cita-cita kita kalo tanpa kita mulai untuk mewujudkannya maka hal itu akan tinggal angan-angan semata.
Dengan memahami dan mengalami hubungan yang dekat dengan Tuhan maka setiap orang percaya tetap yakin akan kuasaNya. Ketika peroalan mendera ketika penderitaan menerpa kita namun kita tetap bersukacita dalam pujuian dan syukur kepada Tuhan. Sehingga kita bukan orang yang gampang diombang-ambingkan oleh gelombang zaman ini, namun kita telah dimerdekakan dalam kuasa penebusan Kristus yang membuat kita semakin kokoh dan teguh didalam iman pengharapan kepada Yesus Kristus. Minggu ini adalah Minggu Kantate: Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan ( Maz. 98: 1). Dengan melakukan hal-hal baru dalam hidup adalah wujud dari kita mau menyanyikan nyanyian baru. Bukan lagi dalam artian dengan menggubah lagu semata, bukan menyanyikannya dalam liturgi ibadah saja. Namun lebih dalam adalah dari setiap perilaku dan perbuatan kita yang selalu baharu sebab hati yang dipenuhi pengharapan dan sukacita.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...