Kuasa Yesus Kristus
Yohanes 3 : 13
Yohanes 3 : 13
Ketika YESUS bercakap-cakap dengan Nikodemus, IA menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang telah naik ke Sorga selain YESUS, yaitu ALLAH yang telah turun dari Sorga mengambil rupa sebagai manusia.
Kenaikan YESUS ke Sorga membuktikan bahwa IA benar-benar ALLAH. Hal ini sangat penting bagi orang beriman. Sebab banyak orang menganggap YESUS adalah manusia teladan, nabi terbesar, orang yang dipakai ALLAH untuk melakukan mujizat. YESUS memang nabi, namun YESUS bukan manusia; YESUS adalah ALLAH yang telah turun ke dunia dan telah kembali ke Sorga. Karena YESUS adalah ALLAH sendiri, kenaikan YESUS ke Sorga merupakan kepastian atau jaminan bagi kita untuk mendapatkan bagian di dalam kerajaan-NYA di Sorga. Kristus mengklaim dirinya sebagai pribadi yang memiliki kunci maut dan kerajaan maut. Wahyu 1:18 mengatakan dan Yang Hidup, Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Siapakah yang pernah memproklamirkan sebuah kemenangan setelah kematianNya? tidak seorangpun melakukannya selain Yesus Kristus.
Kemenangan ini dimeteraikan dengan kalimat segala kuasa di langit dan di bumi semua ada ditanganKu (Mat 28:18).
Menurut iman mistisisme Yahudi (tolong koreksi bahasa indonesianya), Surga dibagi jadi 7 region , urutannya mulai dari yg terendah (terdekat dgn kita) :
1) Shamayim, menjadi tanggung jawab Archangel Gabriel
2) Raquia, tanggung jawab Malaikat Zachariel , Raphael, dan Nuriel (yg menurut mistisisme Yahudi , merupakan malaikat raksasa)
3) Shehaqim , dibawah Malaikat Anahel. Disinilah tempatnya taman Eden menurut iman mistisisme Yahudi.
4) Makhonon, tempat Archangel Mikhael, dan juga tempat Jerusalem baru.
5) Makhon, tempat Samael dan juga malaikat2 yg dalam iman Kristen disebut Iblis. Jangan heran, sekali lagi, iman Yahudi tidak mengenal konsep Iblis. Samael dan lain2 hanya merupakan "jaksa" Tuhan yg mencobai manusia.
6) Zebul
7) Araboth, tempat tahta Tuhan dan tempat malaikat2 Seraphim, Cherubim, & Ophanim, sekaligus tempat roh2 orang yg belum dilahirkan.
Dalam bahasa Ibrani, kitab 2 Kings tersebut menyebut surga tempat kemana Elijah dibawa sebagai Shamayim. Newadvent benar menyebut ini surga yg terendah. Newadvent tidak salah, karena mereka membaca sesuai konteks saat kitab perjanjian lama tersebut ditulis. Bahwa Surga dilihat sebagai bertingkat sesuai mistitisme Yahudi terlihat juga dalam tulisan Paulus.
Ketika kita menggunakan istilah surga secara sempit tanpa mengingat penggunaan literal istilah ini dalam kebudayaan Yahudi kita akan senantiasa dalam masalah. Bagi kita cukuplah bahwa Elia diangkat Allah ke tempat yang khusus, dia dipisahkan dari dunia ini tempat tinggal manusia. Langit menunjukkan tempat yang tinggi. Tapi lebih dari itu Kitab Suci tidak bicara apa-apa lagi apakah Elia ada di dalam bait Suci Surgawi atau tidak. Yang jelas, surga/langit yang dimaksud bukan tempat orang mati (sheol) karena dalam pandangan kosmis Yahudi, berada di bawah bumi, tempat yang rendah. Kalau demikian apa dan mengapa Allah meninggikan tokoh-tokoh tertentu seperti Elia, Enoch dan Melkisedek sedemikian rupa? Kalau kita tidak sampai pada satu jawaban yang memuaskan soal tujuan karunia tersebut cukup saja jika kita lihat sebagai wujud kebebasan Allah mengaruniakan apa yang ingin Dia berikan.
"Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga." (2Kor. 12:2).Tapi dalam bahasa Ibrani, seperti juga bahasa Inggris, langit dan surga memiliki makna yang berpadanan dan saling dipertukarkan (sky-heaven), walaupun dalam pemakaian bahasa Inggris modern sudah mulai memiliki segregasi makna, tapi yang lebih klasik segregasi makna ini lebih lepas. Demikian dalam konsepsi Yahudi langit dilihat sebagai tempat Allah, para malaikat dan benda-benda langit bersemayam. Bahwa Elia diangkat ke surga dalam pengertian ini jelas bahwa Elia diberi tempat khusus oleh Allah, tapi tanpa penjelasan lebih lanjut. Walau demikian, kita harus ingat senantiasa bahwa Allah bertindak di luar waktu. Bagi Allah hanya ada keabadian. Karena itu, adalah suatu kemungkinan bagi Allah untuk memberikan rahmat penebusan yang mengalir dari Yesus kepada siapa saja Ia berkenan.
Kenaikan YESUS ke Sorga membuktikan bahwa IA benar-benar ALLAH. Hal ini sangat penting bagi orang beriman. Sebab banyak orang menganggap YESUS adalah manusia teladan, nabi terbesar, orang yang dipakai ALLAH untuk melakukan mujizat. YESUS memang nabi, namun YESUS bukan manusia; YESUS adalah ALLAH yang telah turun ke dunia dan telah kembali ke Sorga. Karena YESUS adalah ALLAH sendiri, kenaikan YESUS ke Sorga merupakan kepastian atau jaminan bagi kita untuk mendapatkan bagian di dalam kerajaan-NYA di Sorga. Kristus mengklaim dirinya sebagai pribadi yang memiliki kunci maut dan kerajaan maut. Wahyu 1:18 mengatakan dan Yang Hidup, Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Siapakah yang pernah memproklamirkan sebuah kemenangan setelah kematianNya? tidak seorangpun melakukannya selain Yesus Kristus.
Kemenangan ini dimeteraikan dengan kalimat segala kuasa di langit dan di bumi semua ada ditanganKu (Mat 28:18).
Menurut iman mistisisme Yahudi (tolong koreksi bahasa indonesianya), Surga dibagi jadi 7 region , urutannya mulai dari yg terendah (terdekat dgn kita) :
1) Shamayim, menjadi tanggung jawab Archangel Gabriel
2) Raquia, tanggung jawab Malaikat Zachariel , Raphael, dan Nuriel (yg menurut mistisisme Yahudi , merupakan malaikat raksasa)
3) Shehaqim , dibawah Malaikat Anahel. Disinilah tempatnya taman Eden menurut iman mistisisme Yahudi.
4) Makhonon, tempat Archangel Mikhael, dan juga tempat Jerusalem baru.
5) Makhon, tempat Samael dan juga malaikat2 yg dalam iman Kristen disebut Iblis. Jangan heran, sekali lagi, iman Yahudi tidak mengenal konsep Iblis. Samael dan lain2 hanya merupakan "jaksa" Tuhan yg mencobai manusia.
6) Zebul
7) Araboth, tempat tahta Tuhan dan tempat malaikat2 Seraphim, Cherubim, & Ophanim, sekaligus tempat roh2 orang yg belum dilahirkan.
Dalam bahasa Ibrani, kitab 2 Kings tersebut menyebut surga tempat kemana Elijah dibawa sebagai Shamayim. Newadvent benar menyebut ini surga yg terendah. Newadvent tidak salah, karena mereka membaca sesuai konteks saat kitab perjanjian lama tersebut ditulis. Bahwa Surga dilihat sebagai bertingkat sesuai mistitisme Yahudi terlihat juga dalam tulisan Paulus.
Ketika kita menggunakan istilah surga secara sempit tanpa mengingat penggunaan literal istilah ini dalam kebudayaan Yahudi kita akan senantiasa dalam masalah. Bagi kita cukuplah bahwa Elia diangkat Allah ke tempat yang khusus, dia dipisahkan dari dunia ini tempat tinggal manusia. Langit menunjukkan tempat yang tinggi. Tapi lebih dari itu Kitab Suci tidak bicara apa-apa lagi apakah Elia ada di dalam bait Suci Surgawi atau tidak. Yang jelas, surga/langit yang dimaksud bukan tempat orang mati (sheol) karena dalam pandangan kosmis Yahudi, berada di bawah bumi, tempat yang rendah. Kalau demikian apa dan mengapa Allah meninggikan tokoh-tokoh tertentu seperti Elia, Enoch dan Melkisedek sedemikian rupa? Kalau kita tidak sampai pada satu jawaban yang memuaskan soal tujuan karunia tersebut cukup saja jika kita lihat sebagai wujud kebebasan Allah mengaruniakan apa yang ingin Dia berikan.
"Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga." (2Kor. 12:2).Tapi dalam bahasa Ibrani, seperti juga bahasa Inggris, langit dan surga memiliki makna yang berpadanan dan saling dipertukarkan (sky-heaven), walaupun dalam pemakaian bahasa Inggris modern sudah mulai memiliki segregasi makna, tapi yang lebih klasik segregasi makna ini lebih lepas. Demikian dalam konsepsi Yahudi langit dilihat sebagai tempat Allah, para malaikat dan benda-benda langit bersemayam. Bahwa Elia diangkat ke surga dalam pengertian ini jelas bahwa Elia diberi tempat khusus oleh Allah, tapi tanpa penjelasan lebih lanjut. Walau demikian, kita harus ingat senantiasa bahwa Allah bertindak di luar waktu. Bagi Allah hanya ada keabadian. Karena itu, adalah suatu kemungkinan bagi Allah untuk memberikan rahmat penebusan yang mengalir dari Yesus kepada siapa saja Ia berkenan.