Meminta Dalam Doa
Matius 7 : 8
Matius 7 : 8
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Tidak salah memang meminta kepada Tuhan, tapi seringkali kita terlalu fokus kepada kebutuhan duniawi yang instan ketimbang kebutuhan yang lebih penting. Kita akan lebih suka meminta kekayaan, mobil, hp baru, rumah dan sebagainya ketimbang minta diberkati dalam pekerjaan supaya berhasil. Kita akan lebih mudah meminta kesembuhan setelah sakit ketimbang komitmen untuk secara rutin berolahraga dan menjaga kesehatan sejak dini. Kita berdoa minta kelulusan tapi lupa meminta hikmat Tuhan turun atas kita ketika sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Kita selalu boleh datang kepada Tuhan untuk meminta sesuatu, tapi alangkah lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu apa yang harus kita minta. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan. Ada kalanya Dia tidak mengabulkan permintaan itu, dan itu bukan karena Tuhan pilih kasih, berat sebelah atau menutup telingaNya dari kita. Bukan karena tidak peduli tapi justru karena Dia sayang kepada kita. Terkadang kita tidak tahu bahwa yang kita minta bisa membawa kita ke dalam kejatuhan. Kita hanya melihat kulit luarnya yang nikmat, sedangkan isinya yang berpotensi menjauhkan kita dari Tuhan tidak kita lihat. Tidak heran ketika kita hanya diberi satu kesempatan untuk meminta sesuatu, kita pun akan bingung menentukan pilihan.
jika kita merasa tak sanggup lagi untuk menghadapi persoalan yang demikian menghimpit diri, kenistaan yang demikian memalukan hati, keterpencilan yang demikian menikam jiwa, mintalah kepada-Nya, berharaplah kepada-Nya dan percayalah kepada-Nya. Dan Dia akan hadir dalam diri sesama kita, dalam diri orang-orang yang mungkin kita lupakan. Carilah dan ketoklah hati mereka. Berusahalah, berjuanglah, maka kelak kita akan menemukan keajaiban. Bukan keajaiban yang mendadak seperti yang kita angankan, tetapi keajaiban setelah perjuangan panjang kita. Saat itu, kita akan merasa lega. Merasa puas dan bahagia. Karena Dia telah mengatakan pada kita, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." (Mat 11: 28 – 30)
Jika Anda mengalami kegagalan sebelumnya, sekarang saatnya Anda harus mengambil sikap positif. Pelajari letak kegagalan Anda dan mulai ambil langkah yang baru dengan sikap yang baru. karena Allah kita adalah Allah yang merestorasi. Selalu ada jalan jika Anda mencari Dia. Sampai kita benar-benar tekun mencari dan mengejar Dia, maka kehidupan kita tidak akan berubah. Kejar Tuhan, karena Tuhan suka memberi upah pada yang tekun memburu-Nya.
Tidak salah memang meminta kepada Tuhan, tapi seringkali kita terlalu fokus kepada kebutuhan duniawi yang instan ketimbang kebutuhan yang lebih penting. Kita akan lebih suka meminta kekayaan, mobil, hp baru, rumah dan sebagainya ketimbang minta diberkati dalam pekerjaan supaya berhasil. Kita akan lebih mudah meminta kesembuhan setelah sakit ketimbang komitmen untuk secara rutin berolahraga dan menjaga kesehatan sejak dini. Kita berdoa minta kelulusan tapi lupa meminta hikmat Tuhan turun atas kita ketika sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Kita selalu boleh datang kepada Tuhan untuk meminta sesuatu, tapi alangkah lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu apa yang harus kita minta. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan. Ada kalanya Dia tidak mengabulkan permintaan itu, dan itu bukan karena Tuhan pilih kasih, berat sebelah atau menutup telingaNya dari kita. Bukan karena tidak peduli tapi justru karena Dia sayang kepada kita. Terkadang kita tidak tahu bahwa yang kita minta bisa membawa kita ke dalam kejatuhan. Kita hanya melihat kulit luarnya yang nikmat, sedangkan isinya yang berpotensi menjauhkan kita dari Tuhan tidak kita lihat. Tidak heran ketika kita hanya diberi satu kesempatan untuk meminta sesuatu, kita pun akan bingung menentukan pilihan.
jika kita merasa tak sanggup lagi untuk menghadapi persoalan yang demikian menghimpit diri, kenistaan yang demikian memalukan hati, keterpencilan yang demikian menikam jiwa, mintalah kepada-Nya, berharaplah kepada-Nya dan percayalah kepada-Nya. Dan Dia akan hadir dalam diri sesama kita, dalam diri orang-orang yang mungkin kita lupakan. Carilah dan ketoklah hati mereka. Berusahalah, berjuanglah, maka kelak kita akan menemukan keajaiban. Bukan keajaiban yang mendadak seperti yang kita angankan, tetapi keajaiban setelah perjuangan panjang kita. Saat itu, kita akan merasa lega. Merasa puas dan bahagia. Karena Dia telah mengatakan pada kita, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." (Mat 11: 28 – 30)
Jika Anda mengalami kegagalan sebelumnya, sekarang saatnya Anda harus mengambil sikap positif. Pelajari letak kegagalan Anda dan mulai ambil langkah yang baru dengan sikap yang baru. karena Allah kita adalah Allah yang merestorasi. Selalu ada jalan jika Anda mencari Dia. Sampai kita benar-benar tekun mencari dan mengejar Dia, maka kehidupan kita tidak akan berubah. Kejar Tuhan, karena Tuhan suka memberi upah pada yang tekun memburu-Nya.