Nyanyian Baru
Mazmur 98 : 1
Mazmur 98 : 1
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
Pada usia 94 tahun, pendeta Willis menjalani perawatan khusus. Dari kursi rodanya, is bersaksi dengan penuh suka cita tentang bagaimana Allah telah memberinya ladang misi baru untuk memberitakan Injil. Ketika ia harus selalu terbaring di ranjang beberapa tahun kemudian, ia berkata dengan antusias karena berada di posisi terbaik yang paling memungkinkan untuk memandang Allah. Saat ia meninggal pada usia 100 tahun, pendeta Willis meninggalkan warisan sabagai seseorang yang menyayikan satu pujian baru di setiap peristiwa yang dialaminya selama ia hidup di dunia.
Mazmur 98 mengajak kita untuk menyanyikan suatu pujian baru bagi Allah yang “telah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus” (ay.1). kita harus memuji-Nya –bahkan di masa kesusahan –karena Allah mengingat “kasih setia dan kesetiaan-Nya” (ay.3). meskipun mazmur ini menceritakan tentang Allah yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan, ini juga merupakan nubuatan tentang keselamatan ita melalui Yesus Kristus, Tuhan kita. Dan ketika kita mengingat apa yang sudah Allah lakukan bagi kita, kita bisa memercayai-Nya untuk membantu kita menghadapi kesusahan-kesusahan di masa sekarang, dan juga ketidakpastian di masa depan.
Maka dari itu, nyanyikan pujian bagi TUHAN yang selalu baru sebagai salah satu wujud iman kita atas kebesaran kuasa-NYA yang mengatur segala kehidupan kita. Jangan lagi menyanyikan lagu lama yang berisi penyesalan, kesedihan, duka cita, tetapi lagu baru yang penuh dengan pujian, penyembahan dan ucapan syukur karena DIA sudah menurunkan damai sejahtera, pertolongan, mujizat, dan Keselamatan dalam YESUS KRISTUS. Untuk itu kita harus mengerti arti sebenarnya mengapa ALLAH mengutus KRISTUS YESUS untuk datang ke dunia ini
Pada usia 94 tahun, pendeta Willis menjalani perawatan khusus. Dari kursi rodanya, is bersaksi dengan penuh suka cita tentang bagaimana Allah telah memberinya ladang misi baru untuk memberitakan Injil. Ketika ia harus selalu terbaring di ranjang beberapa tahun kemudian, ia berkata dengan antusias karena berada di posisi terbaik yang paling memungkinkan untuk memandang Allah. Saat ia meninggal pada usia 100 tahun, pendeta Willis meninggalkan warisan sabagai seseorang yang menyayikan satu pujian baru di setiap peristiwa yang dialaminya selama ia hidup di dunia.
Mazmur 98 mengajak kita untuk menyanyikan suatu pujian baru bagi Allah yang “telah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus” (ay.1). kita harus memuji-Nya –bahkan di masa kesusahan –karena Allah mengingat “kasih setia dan kesetiaan-Nya” (ay.3). meskipun mazmur ini menceritakan tentang Allah yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan, ini juga merupakan nubuatan tentang keselamatan ita melalui Yesus Kristus, Tuhan kita. Dan ketika kita mengingat apa yang sudah Allah lakukan bagi kita, kita bisa memercayai-Nya untuk membantu kita menghadapi kesusahan-kesusahan di masa sekarang, dan juga ketidakpastian di masa depan.
Maka dari itu, nyanyikan pujian bagi TUHAN yang selalu baru sebagai salah satu wujud iman kita atas kebesaran kuasa-NYA yang mengatur segala kehidupan kita. Jangan lagi menyanyikan lagu lama yang berisi penyesalan, kesedihan, duka cita, tetapi lagu baru yang penuh dengan pujian, penyembahan dan ucapan syukur karena DIA sudah menurunkan damai sejahtera, pertolongan, mujizat, dan Keselamatan dalam YESUS KRISTUS. Untuk itu kita harus mengerti arti sebenarnya mengapa ALLAH mengutus KRISTUS YESUS untuk datang ke dunia ini