Selasa, 29 Maret 2011

Renungan Hari Senin, 24 Januari 2011

Memandang Allah
Mazmur 34 : 6
Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Kita tidak dapat memandang ALLAH, sebab orang yang memandang wajah ALLAH akan mati. Mengapa demikian? Rasul Paulus dalam suratnya menjelaskan, bahwa kita ini terdiri dari darah dan daging yang penuh dosa, sedangkan ALLAH adalah ROH yang kudus.
Namun secara naluri, sejak dulu manusia ingin menyembah ALLAH. Manusia menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari dirinya. Dalam segala keterbatasannya, manusia mencari sesuatu yang besar untuk disembah, misalnya mengkeramatkan pohon besar atau batu besar dan menyembahnya. Ada yang menciptakan patung berhala dan menganggapnya sebagai allah. Mungkinkah manusia dapat bertemu ALLAH dengan menyembah patung yang diciptakannya sendiri?
Bila kita telusuri lebih dalam, bukan sembarang orang yang dapat memandang-NYA, tetapi ditetapkan syarat yang harus dipenuhi untuk dapat memandang wajah-NYA, yaitu memiliki hati yang tulus. TUHAN YESUS mengajarkan kepada kita agar kita tulus seperti merpati, yang merupakan lambang ROH KUDUS. Seseorang akan mampu memandang wajah-NYA yang kudus jika ROH KUDUS tinggal di dalam dirinya. Pandangan Daud jauh ke depan dalam menuliskan mazmur ini, sebab dia menerima wahyu ilahi. Jika kita sendiri, tanpa ROH KUDUS di dalam hati kita, maka kita tidak akan tahan bertemu muka dengan muka dengan ALLAH.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...