Selasa, 29 Maret 2011

Renungan Hari Jumat, 7 Januari 2011

Bermegah Dalam Nama Tuhan
Mazmur 20 : 8
Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita 
Mengapa kecenderungan untuk memegahkan diri selalu hadir dalam hidup manusia? Ini karena manusia lupa alasan mengapa ia diciptakan, “Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!” (Yes. 43:7). Kata Mordekai kepada Ester: “Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu” (Ester 4:13-14).
Dari segi karier, riwayat hidup Daud ditandai dengan keberhasilan, karier yang memuncak, mulai dari seorang gembala domba yang sederhana, menjadi prajurit, panglima dan raja Israel yang mashyur dalam menghadapi peperangan, mulai dari yang sederhana hingga peperangan besar. selalu diakhiri dengan kemenangan; apa rahasianya? Seperti pengakuanya yang tertulis di Mazmur 20:7-8. pemazmur memperingatkan kepada kita, orang-orang yang mempercayai semua perkara-perkara seperti itu akan jatuh pada akhirnya. Tapi pemazmur di sini berkata, tetapi kita bermegah di dalam nama Tuhan, kita akan bangun berdiri dan tetap tegak, sekalipun orang-orang lainnya sedang rebah dan jatuh!
Saudaraku, sistem Kerajaan Allah kita bekerja bertolak belakang atau kontradiktif dengan sistem dunia ini atau sistemnya iblis. Mereka rebah dan jatuh, tapi kita akan bangkit. Mereka menjadi miskin, tetapi kita justru menjadi kaya. Hati mereka penuh dengan kegelisahan, tetapi justru hati kita penuh dengan damai sejahtera.

Jamita Parningotan Hananaek ni Tuhan Jesus – 9 Mei 2024

Tarhindat Jesus Tu Ginjang Marlas ni Roha Situtu Ma Hita      (Yesus Terangkat ke Sorga dan Kita Bersukacita) Lukas 24: 44 – 53   ...