Selasa, 29 Maret 2011

Renungan Hari Selasa, 4 Januari 2011

Melaksanakan Perintah Tuhan
Matius 2 : 19 – 20
Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati.
Raja Herodes berhasil memerintah Israel karena mendapat dukungan pemerintahan Romawi. Sejarah panjang melalui pengkhianatan terhadap Mark Anthony dan Cleopatra, serta penjilatan yang dilakukan terhadap Octavian, yang kemudian menjadi Kaisar Agustus, berhasil membawa Herodes ketahtanya ini. Orang Israel tidak menyukai Raja Herodes karena menarik pajak yang sangat tinggi, tidak mengindahkan sama sekali hukum-hukum Musa yang menjadi sendi-sendi kehidupan orang Israel, dan juga karena Raja Herodes bukan orang Yahudi. Dalam masa pemerintahannya Raja Herodes bertangan besi, setiap kali muncul pemimpin yang kharismatik pasti akan segera dibasminya karena ketakutan akan menjadi ancaman bagi pemerintahannya.
Sejarahwan Flavius Josephus mencatat Raja Herodes sebagai: He was no king but the cruel tyrant that ever ascended to a throne. He robbed his own people, torture whole communities; almost everyday someone was sentenced to death, even among his friends, his priests and family, including his wife and sons. Sejarah juga mencatat bahkan anak-anaknya sendiri dibunuh oleh Herodes, Aristobulus dan Antipater kedua anaknya itu dibunuhnya karena dianggap mengancam tahtanya pada th 7 dan 4 SM. Kaisar Agustus sambil bergurau mengatakan lebih baik menjadi babi Herodes daripada menjadi anak-anak Herodes. Raja Herodes Agung mati pada tahun 4 SM., setelah itu pemerintah Romawi membagi wilayah kekuasaan Herodes diantara anak-anaknya. Herodes Antipas menjadi tetrarch didaerah Galilea dan jalur timur Yordan, Philip menjadi tetrarch di Golan, dan Arkhelaus menjadi ethnarch (pemimpin nasional) didaerah Yudea dan Samaria.
Kita bisa terhindar dari kejian dunia bila kita mau mendengar  dan melaksanakan perintah dari Tuhan. Sebab Tuhan tidak akan meninggalkan kita begitu saja tanpa arah dan tujuan, namun Ia tetap bersedia memberikan arahan yang menuju kehidupan bahkan kepada kehidupan yang kekal. Sampai dimanakah anda mendengar arahan dan petunjuk Tuhan dalam hidupmu ? Kiranya kita peka akan FirmanNya yang menuju kepada kehidupan kekal melalui AnakNya Yesus Kristus.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...