Senin, 28 Maret 2011

Renungan Hari Minggu Setelah Tahun Baru, 2 Januari 2011

Allah mengasihi Orang percaya
Matius 2 : 13 – 23
Kelahiran Tuhan Yesus merupakan suatu peristiwa yang mengejutkan raja Herodes serta seluruh penduduk kota Yerusalem (2:3). Penyebabnya bukan karena terjadi gempa bumi yang dahsyat atau kegelapan di siang hari seperti saat Tuhan Yesus disalibkan, bukan pula karena terjadi mujizat-mujizat yang mendahului kelahiran Tuhan Yesus. Mengapa peristiwa kelahiran Tuhan Yesus membuat terkejut? Pertama, penduduk Yerusalem terkejut karena kedatangan orang-orang Majus dari Timur yang datang untuk melihat bayi Yesus yang mereka sebut sebagai raja orang Ya­hudi, padahal mereka sendiri tidak pernah tahu atau mendengar bahwa ada raja orang Yahudi yang akan lahir. Bagi raja Herodes, kelahiran Tuhan Yesus sebagai raja orang Yahudi merupakan ancaman bagi kedudukannya.
Kedua, penduduk Yerusalem terkejut karena orang-orang Majus datang untuk menyembah Tuhan Yesus dan memberi persembahan kepada-Nya. Mereka tergolong bangsawan, cendekiawan, dan orang bijaksana. Mereka mau menempuh jarak yang begitu jauh dengan tujuan untuk menyembah Tuhan Yesus dan memberikan persembahan kepada-Nya. Hal ini membuat raja Herodes menjadi iri hati, karena orang-orang Majus itu bukan datang untuk mencari dia, melainkan untuk mencari seorang bayi yang baru lahir.
Nas ini memberi kesaksian bahwa mendengarkan Sabda Tuhan adalah hal yang penting, dalam perjalanan hidup manusia. Yesus, Maria, dan Yusuf selamat dalam pengungsian mereka karena mereka memberikan diri mereka untuk mendengarkan Sabda Tuhan.
Marilah kita mencermati kehidupan keluarga kita dalam perspektif keluarga kudus di Nazaret ini. Adakah kasih selalu menjadi hal yang utama dan tidak tergantikan dalam kehidupan keluarga-keluarga kita? Kita mungkin mengalami kesulitan yang lebih ringan daripada yang dialami oleh Keluarga Kudus, namun apakah kita lebih mudah menghayati kasih dan saling menguatkan dalam kasih dibandingkan dengan pengalaman mereka itu? Apakah keluarga kita masih mengandalkan Sabda Tuhan sebagai pedoman dalam perjalanannya? Apakah kita masih menyempatkan diri untuk mendengarkan Sabda-Nya? Allah tetap mengasihi orang yang percaya akan sabdaNya dan melakukannya. 

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...