Selasa, 29 Maret 2011

Renungan Hari Jumat, 28 Januari 2011

Kemerdekaan Kristen Adalah Karya Kristus
Galatia 5 : 1
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
 Apa makna kemerdekaan sebenarnya? Pertanyaan ini sulit dijawab namun bisa kita renungkan setidaknya dari terjemahan, tafsiran dan analogi kata merdeka itu sendiri. Kata merdeka merupakan serapan dari bahasa Sansekerta mahardhika, dalam bahasa Arab kita kenal daulat dan dalam bahasa Inggris adalah independent. Dalam bahasa Arab kata daulah mula-mula berarti beredar/berkelilingnya para raja di antara rakyatnya ditempat tertentu. Kemudian mengalami pergeseran makna, sehingga dikatakan daulatu fulan (daulahnya si polan), yang berarti sebuah masa atau tempat yang menunjukkan adanya tanda-tanda kekuasaan. Kemerdekaan adalah saat di mana sebuah Negara meraih hak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya. Dan saat di mana seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantung pada orang lain.
Setelah Injil tentang Yesus mulai diberitakan dan diterima di antara orang-orang bukan Yahudi, timbullah pertanyaan apakah untuk menjadi seorang Kristen yang sejati orang harus mentaati hukum agama Yahudi. Paulus mengemukakan bahwa hal itu tidak perlu; bahwa sesungguhnya satu-satunya dasar yang baik untuk kehidupan Kristen adalah percaya kepada Kristus. Dengan kepercayaan itu hubungan manusia dengan Tuhan menjadi baik kembali. Tetapi orang-orang yang menentang Paulus telah datang ke jemaat-jemaat di Galatia, yaitu sebuah daerah di Anatolia Pusat di Asia Kecil. Mereka berpendapat bahwa untuk berbaik kembali dengan Tuhan, orang harus melaksanakan hukum agama Yahudi. Surat ini ditulis untuk menolong orang-orang yang telah disesatkan oleh ajaran-ajaran salah itu, supaya mereka kembali taat kepada ajaran yang benar.
Kita mengalami kemerdekaan karena karya Kristus (Yohanes 8:34-36 - Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka" ). Dan kemerdekaan yang diberikan Kristus harus terwujud nyata dalam kehidupan kita setiap hari. Kemerdekaan kita akan terwujud dalam kehidupan kita jika kita menyadari perubahan yang telah Allah kerjakan dalam diri kita dan mulai bertindak sesuai dengan posisi dan sifat dasar kita yang baru. Kita perlu bertobat dari semua dosa serta keterlibatan kita dengan kuasa gelap dan menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan.
Akan tetapi, banyak orang Kristen yang masih belum berjalan dalam kemerdekaan di dalam Kristus. Walaupun mereka sudah percaya kepada Yesus dan secara umum telah mengakui dosa, namun kenyataannya kehidupan mereka masih kurang bahagia karena masih ada dosa dan keterlibatan dengan kuasa gelap yang mempengaruhi kehidupan dan menghalangi pertumbuhan rohani mereka. Sebab itu dibutuhkan pertobatan yang sungguh-sungguh dan pembaharuan terus-menerus sehingga dosa dan kejahatan tidak lagi menjajah kehidupan kita. Dengan demikian kemerdekaan yang kita terima dapat dipertahankan dengan sepenuhnya.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...