Selasa, 29 Maret 2011

Renungan Hari Minggu Epiphanias, 9 Januari 2011

Berobahlah
Matius 4 : 12 – 17
Nazaret bukanlah tempat yang baik untuk memulai misi penyelamatan umat manusia. Kapernaum pun dipilih. Disana ia memanggil murid-murid yang pertama: Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes. Keluarga mereka dapat menjadi pendukung utama. Dari situlah Yesus menyusuri Israel, hingga ke ujung peziarahanNya di puncak Golgota.
Tindakan beralih berarti meninggalkan kemapanan hidup dan menyingsong tantangan baru. Hakekat panggilan beralih, yang sering disebut sebagai passing-over. Demi Sabda Ilahi, seorang beriman harus rela meninggalkan kemapanan dan masuk dalam perjuangan untuk menabur benih sabda Ilahi.
Peralihan inilah yang sering menuntut banyak korban diri, hal yang sering dihindari oleh banyak orang beriman. Marilah kita berdoa agar para pewarta Sabda bertekun dalam passing-over dan tetap setia pada panggilan itu.
Setiap pelanggaran terhadap firman Tuhan selalu membawa konsekuensi. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam melakukan atau memutuskan sesuatu dalam kehidupan kita. Tuhan menyerukan "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." (Galatia 6:7). Begitu menyadari bahwa kita melakukan kesalahan, sudah seharusnya kita sesegera mungkin untuk berbalik melakukan pertobatan sebelum keadaan semakin hancur. Kristus datang untuk membebaskan dan melepaskan manusia dari cengkeraman Kerajaan Iblis serta membangun kerajaanNya di bumi ini dengan warganya yang telah ditebus oleh darahNya serta mengalami pertobatan.

Jamita Evangelium Minggu ROGATE (Martangiang) – 5 Mei 2024

Sai Na Manjalo DO Nasa Na Mangido      (Setiap Orang Yang Meminta Akan Menerima) Matius 7: 1 - 11   a)       Huria ni Tuhanta ia Matiu...