Rabu, 17 November 2010

Renungan Hari Senin, 15 Nopember 2010


Pekerjaan Tuhan
Yohanes 5 : 17
Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Jika ada dua orang/kelompok sudah saling kurang percaya satu sama lain, maka setiap kata, ucapan atau tindakan baru yang semakin menyingkapkan dirinya/mereka masing-masing akan semakin menambah ketegangan antar mereka atau semakin menjauh satu sama lain. Mungkin yang kurang percaya atau menjauh hanya sepihak juga tetap akan terjadi ketegangan-ketegangan. Orang-orang Yahudi sudah kesal dan kurang senang terhadap Yesus karena Ia melanggar hari Sabat, tiba-tiba Yesus berkata bahwa DiriNya sebagai Anak Allah yang berarti juga Allah dan dengan demikian menyamakan DiriNya dengan Allah.
Yesus baru selesai menjelaskan kepada mereka yang tidak setuju dengan pengajaran-pengajaran-Nya maupun perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan-Nya. Yesus mengatakan bahwa Dia memiliki hak penuh untuk menyembuhkan pada hari Sabat karena Dia adalah Putera Allah. Pernyataan yang terdengar sebagai hujat ini sungguh menambah kegusaran orang-orang itu sehingga mereka berusaha untuk membungkam-Nya dengan membunuh-Nya. Setelah konfrontasi terakhir ini kita akan berpikir bahwa Yesus akan mencoba untuk bersikap dan bertindak-tanduk secara lebih berhati-hati. Sebaliknya yang terjadi. Yesus terus saja menyatakan bahwa Diri-Nya adalah Putera Allah, yang mempunyai hak penuh untuk menghakimi dan kuasa untuk memberi kehidupan! 
Sebagai seorang hakim adil yang mampu melihat ke dalam setiap hati manusia, Yesus tentu secara akurat dapat menilai kondisi diri kita masing-masing setiap saat. Sebagai Putera kekal Allah, Dia tentu saja mempunyai kuasa untuk memberikan kehidupan kepada siapa saja yang mendengar sabda-Nya dan percaya kepada-Nya. 
 Hal itu semakin membuat kesal dan geram orang-orang Yahudi. Memang begitulah hukum kehidupan bersama: jika terjadi ketidak-cocokan kecil dan tidak segera dibetulkan atau disembuhkan maka perbedaan antar yang tidak cocok tersebut semakin besar dan menjauh satu sama lain. Maka marilah kita mawas diri: mungkin di antara kita ada yang berbeda pendapat, selera, paradigma dst.. yang dapat menimbulkan ketegangan antar kita, marilah sebagai murid-murid atau pengikut Yesus menyadari dan menghayati diri sebagai yang sama-sama manusia, beriman kepada Tuhan. Kiranya masing-masing dari kita tidak ada yang sempurna sebagai manusia yang  percaya kepada Tuhan, maka ketidak-sempurnaan dapat kita jadikan pegangan atau pedoman untuk saling belajar dan mendengarkan, sehingga tidak terjadi kesalah-pahaman antar kita. Marilah kita sadari dan hayati ‘kesatuan iman, harapan dan cinta’ kita, yang mengatasi aneka perbedaan atau ‘SARA’. Bersatu dengan Tuhan berarti bersatu dengan sesama dan alam ciptaan.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...