Jumat, 19 November 2010

Renungan Hari Jumat, 19 Nopember 2010


Tidak Malas
Amsal 18 : 9
Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
 Kemalasan adalah satu dari dosa yang mematikan. Tentu saja tak dapat dipungkiri kalau semua orang pernah mengalami hari-hari yang malas, tapi kalau mengalami rasa malas kronis sampai-sampai mempengaruhi pekerjaan, pertemanan dan kesehatan...itu baru masalah besar. Perhatikan, apa yang menjadi penyebabnya dan bagaimana cara mengatasi kemalasan kronis ini.
1. Kenali Gejalanya
Saat menatap kaca dan melihat sosok yang bosan, kurang motivasi, malas bersosialisasi, itu pertanda Anda sedang mengalami kemalasan kronis. Kenali gejala-gejala kemalasan ini, seperti tak memiliki energi untuk melakukan apa yang harus Anda lakukan; Membiarkan orang lain melakukan apa yang sebenarnya sanggup Anda lakukan sendiri; Kebosanan yang luar biasa; Perasaan terisolasi; Lebih memilih bermalas-malasan daripada menyelesaikan pekerjaan.
Jika pertanda ini Anda alami, saatnya Anda berpikir jalan mengatasinya.
2. Cari Tahu Penyebabnya
Banyak hal jadi penyebab rasa malas kronis ini. Jika Anda merasakan tubuh lemah berlebihan, bisa jadi kondisi kesehatan yang kurang baik sebagai penyebabnya. Kelelahan akut atau stres bisa jadi penyebab rasa malas berlebihan ini.
Lakukan penelitian ke dalam diri Anda. Lewat percakapan dengan diri sendiri, yang dilakuakn dengan jujur tentunya. Jawaban yang Anda temukan mungkin saja tidak Anda dapat dengan cepat atau lengkap, tapi setidaknya Anda tahu kenapa. Lalu mulai pelajari polanya untuk membuat langkah mengatasinya.
Pikirkan bagaimana rasa malas ini mempengaruhi kualitas hidup Anda, hubungan Anda, membuat Anda kehilangan kesempatan, kesehatan dan energi yang memburuk. Lalu buat daftar apa saja yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini.
3. Cari Jalan Untuk Mengatasi
Pikirkan rasa malas ini sebagai sebuah kebiasaan buruk atau kecanduan. Sesuatu yang harus Anda akhiri pada tahap-tahap awal.
Pikirkan kemalasan paling buruk yang dapat Anda akhiri saat itu juga, seperti misalnya:
- Hentikan menghindari proyek baru atau tanggung jawab di kantor.
- Mulai berolah raga lagi setelah berhenti selama empat bulan.
- Mulai lagi keluar bareng dengan teman-teman, nonton film atau karaoke bareng misalnya.
- Jangan lagi menolak ajakan kumpul-kumpul dari teman-teman sekitar. Kalau perlu ikut aktif dalam kegiatan antar tetangga, kerja bakti lingkungan di kompleks tiap minggu. Atau gabung club bersepeda tiap minggu.
4. Lakukan Segera!
Bayangkan diri Anda memiliki energi lebih, motivasi lebih, lebih berpartisipasi dalam kehidupan. Libatkan diri Anda sepenuhnya saat melakukan apapun supaya jadi lebih menyenangkan, membuat hidup Anda lebih terasa hidup. Beri dorongan pada diri sendiri. Kalau perlu libatkan teman, keluarga tercinta, konselor atau pelatih pribadi untuk lebih memberi energi pada diri Anda. Buat perubahan dalam hidup Anda, jangan biarkan setitik saja kemalasan mampir.
Yang pasti, setiap masalah yang nyata, pasti ada pemecahannya, dan tentu saja setiap usaha pasti ada hasilnya. Asal Anda tahu apa yang harus dilakukan, dan kenapa masalah itu terjadi, pemecahan sudah ada di tangan. Anda tinggal menggerakkan diri, perangi segala kemalasan yang membawa kerugian itu.
Orang malas tidak akan pernah bisa mendapatkan buruannya, tetapi hanya orang yang rajinlah yang akan memperoleh harta yang berharga. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk bekerja dengan sebaik-baiknya selagi masih ada kesempatan. "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi." (Pengkotbah 9:10). Ini sebuah seruan yang penting untuk kita ingat, karena jika kita menyia-nyiakan masa produktif kita, maka kita tidak akan menuai apapun di masa depan. Dalam Amsal kita bisa melihat ayat berikut: "Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa." (Amsal 20:4). Tidak ada jalan lain, jika kita ingin sukses menerima berkat Tuhan, kita harus bekerja dengan rajin dan giat. Bahkan dikatakan "..jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10).

Jamita Evangelium Minggu Advent II – 8 Desember 2024

Pauli  Hamu Dalan Di Jahowa       (Persiapkan Jalan Untuk Tuhan) Jesaya 40 :1 - 5   1)      Huria nahinaholongan dibagasan Jesus Kri...