Rabu, 24 November 2010

Renungan Hari Kamis, 25 Nopember 2010


Pribadi Yang Menghidupkan
Mazmur 30 : 4
TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur
Jika kita atau saudara kita ‘hampir mati’ alias sedang menderita sakit atau berkurang kesehatan dan kebugarannya atau berdoa, hendaknya mohon penyembuhan antara lain dengan merenungkan sabda Tuhan atau kembali setia pada aturan dan tatanan yang terkait dengan hidup, panggilan dan tugas pengutusannya. Segala macam bentuk penyakit, entah sakit hati, sakit jiwa, sakit akal budi dan sakit tubuh, hemat saya terjadi karena pelanggaran atau ketidak-setiaan pada aturan dan tatanan hidup.
Hanya karena rahmat Tuhan kita dapat hidup bahagia dan sejahtera seperti saat ini, dan mungkin di antara kita juga ada yang berkelebihan: lebih suci, lebih sehat, lebih kaya, lebih berpengalaman, lebih pandai/cerdas dst.. dari yang lain atau sesama kita. Dengan rendah hati Paulus mengingatkan kita yang merasa berlebihan, dan kiranya dalam arti atau hal tertentu masing-masing dari kita pasti berkelebihan, untuk mencukupkan mereka yang berkekurangan sehingga terjadi keseimbangan dalam kebersamaan kita.
Maka baiklah jika kita lebih suci menularkan kesucian kita kepada mereka yang merasa berdosa dengan keteladanan atau latihan-latihan, jika kita lebih sehat kita perhatikan saudara-saudari kita yang sakit-sakitan mungkin dengan mengajaknya berolahraga atau makan-minum bergizi, jika kita lebih kaya kita bagikan kekayaan kita kepada mereka yang miskin dan berkekurangan, jika kita lebih berpengalaman kita bagikan pengalaman kita kepada sesama, jika kita lebih pandai atau cerdas marilah dengan penuh kesabaran dan ketekunan kita dampingi dan latih saudara-saudari kita yang kurang pandai atau kurang cerdas .
Jika terjadi keseimbangan dalam kebersamaan kita, kami yakin kehidupan bersama akan menjadi damai, aman sentosa dan sejahtera, tidak ada kerusuhan atau kejahatan yang sering membuat hidup bersama kurang enak dan kurang nyaman.
 Semua ciptaan di dunia ini, entah manusia, flora atau fauna “baik dan berguna”, sehingga kebaikan ada di mana-mana dan kapan pun juga. Segala usaha untuk ‘meracuni’ sesama dengan cara apapun tidak akan kena, semua strategi atau provokasi untuk menjatuhkan sesama tidak berarti lagi. Dalam suasana damai sajahtera semua umat beriman menghayati imannya dengan setia dan konsekwen, sehingga masing-masing pribadi tumbuh berkembang menjadi semakin dewasa dan mantap sesuai dengan tugas perutusan dan panggilannya.

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...