Jumat, 05 November 2010

Renungan Hari Rabu, 3 Nopember 2010


Berdiri Teguh
1 Korint 15 : 58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.            
Tidak bisa dipungkiri bahwa harga beras secara umum yang dikendalikan oleh Pemerintah masih tidak sepadan dengan jerih payah yang sudah dilakukan oleh para petani. Untuk meringankan beban petani dan mencapai target swasembada pangan, Pemerintah menggulirkan berbagai macam program seperti pupuk bersubsidi, bantuan benih gratis dan sebagainya yang pada kenyataannya sampai sekarang pun tidak mampu memberikan kesejahteraan kepada umumnya para petani.
Sesungguhnya solusi yang paling tepat untuk mengembalikan harkat martabat petani dan meningkatkan kesejahteraannya adalah melalui penerapan sistem pertanian yang berkelanjutan secara terintegrasi (integrated sustainable farming system) dengan pola pertanian organik sebagai intinya. Melalui sistem pertanian ini petani harus bisa mandiri dalam menyelenggarakan pertaniannya dan bersinergi dengan lingkungan hidup disekitarnya. Untuk mencapai kondisi ini tentu saja diperlukan usaha keras untuk kembali 'menyadarkan' para petani agar kembali kepada 'jalan yang lurus' dengan menumbuhkan kembali etos kerja yang tinggi.
Saat ini seolah-olah sebagian besar rakyat bangsa ini menghisap keringat petani dengan mendapatkan harga beras yang tidak sepadan dengan jerih payah dan pengorbanan petani yang umumnya secara bisnis mereka tidak untung dalam mengelola sawahnya karena selama ini lebih banyak 'menggratiskan' cucuran keringatnya, sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka sering meninggalkan sawahnya saat padi mulai tumbuh besar, untuk menjadi tukang beca, kuli bangunan dan lain sebagainya. Di beberapa daerah banyak dari mereka menggarap sawah karena hanya sekedar mewarisi aset dari keluarganya atau merupakan pilihan terakhir untuk dapat hidup karena tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sektor lain.
Saudara-saudari yang terkasih dalam nama Yesus Kristus, banyak orang yang terlalu cepat bersungut-sungut jika tidak mendapatkan sesuatu sesuai dengan jerih payahnya. Dalam melayani Tuhan pun seperti itu. Tidak hanya suka,tapi duka pun bisa menjadi bagian hidup dari pelayanan. Kita tidak bisa mengharapkan segala sesuatunya selalu lancar berjalan sesuai harapan kita. Ada kalanya kita merasa kecewa, merasa tidak dihargai, merasa usaha keras, tenaga dan waktu yang kita berikan seolah berujung sia-sia. Itu wajar, dan itulah warna-warni pelayanan, dan secara lebih luas lagi merupakan warna-warni kehidupan. Ada masa-masa senang, ada masa-masa sukar. Ada masa bahagia, ada masa sedih. Ada masa puas, ada masa kecewa. That's how life works. Sangatlah wajar, namun yang penting bagi kita adalah jangan sampai kita goyah, patah semangat dan menyerah karena kekecewaan ini. Mengapa? Karena kita harus ingat, bahwa di hadapan Tuhan jerih payah yang kita lakukan dengan tulus dalam nama Tuhan tidak akan pernah sia-sia!

Jamita Epistel Minggu XXIII D.Trinitatis – 3 Nopember 2024

Manghaholongi Tuhan Debata Dohot Dongan Jolma  Mengasihi Tuhan Allah Dan Sesama Manusia  5 Musa 6: 1 – 9 / Ulangan.   a)        Huri...