Tetap Menginjili
1 Korintus 9 : 16
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil
Penginjilan adalah misi ke luar. Penginjilan adalah kata yang besar dalam kekristenan. Mengapa saya mengatakan demikian, karena kata ini mengandung makna rohani yang sangat dalam. Kata dasarnya adalah Injil. Apa arti Injil? Injil adalah kabar kesukaan (Kisah Rasul 13:32), kabar baik (Lukas 4:18), kesukaan besar (Lukas 2:10). Ketiga arti harfiah Injil ini mempunyai pengertian yang lebih khusus. Meringkas apa yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 15:1-4, maka Injil adalah berita tentang kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus. Paulus juga mengatakan bahwa Injil adalah (satu-satunya) kuasa Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya (mentaatinya) (Roma 1:16).
Paulus menulis, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus” (1 Korintus 11:1). Paulus menyatakan dengan jelas disini bahwa dia mengikuti teladan Kristus dan juga menghimbau orang-orang Kristen untuk mengikuti teladan itu.
Perlu diingat bahwa kita tidak akan hidup selamanya di bumi ini untuk memberitakan Injil. Itulah sebabnya, perlu teladan bagi generasi berikutnya untuk melanjutkan pemberitaan Injil (Bdg. 1 Timotius 4:12; 2 Timotius 2:2).
Misi jemaat adalah misi ilahi. Allah telah memberikan hak kepada jemaat-jemaatNya untuk menjalankan misi itu. Oleh karena itu, tidak ada dalih untuk menolak, selain bertanggung-jawab untuk mengerjakan, baik penginjilan, pembinaan terhadap anggota-anggota jemaat, penyembahan, dan kebajikan sebagai misi jemaat.
Paulus memberikan dorongan kepada kita, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” (1 Korintus 15: 58).